pulp dan kertas; 9 Industri mesin listrik dan peralatan listrik; dan 10 Industri petrokimia.
Beberapa penelitian oleh Albaladejo M 2001, Karaev 2007 dan Zeinalnezhad M et al. 2010 menunjukkan bahwa pendekatan klaster dapat
digunakan meningkatkan daya saing dari industri kecil dan menengah. Namun demikian pengembangan klaster dihadapkan pada suatu permasalahan bagaimana
membangun dan mempertahankan kerjasama antar anggota klaster. Sejalan dengan bergesernya era industri kepada era pengetahuan maka pengembangan
klaster juga perlu mempertimbangkan strategi pengembangan berbasiskan pengetahuan serta kerjasama dalam bentuk berbagi pengetahuan knowledge
sharing antar anggota klaster.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan model manajemen pengetahuan untuk pengembangan klaster agroindustri barang jadi lateks di Jawa
Barat dan Banten. Secara rinci tujuan tersebut meliputi : 1 Menghasilkan model pemilihan strategi pengembangan klaster berbasis pengetahuan; 2 Menghasilkan
model analisis kesenjangan pengetahuan dan penentuan area pengetahuan kunci; 3 Menghasilkan model pemilihan strategi manajemen pengetahuan; 4
Menghasilkan model kodifikasi pengetahuan disain proses dari area pengetahuan kunci ; 5 Menghasilkan model kodifikasi pengetahuan kegagalan proses; 6
Menghasilkan rancangan portal manajemen pengetahuan sebagai sarana berbagi pengetahuan
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian difokuskan pada perancangan model sistem pendukung keputusan serta sistem manajemen pengetahuan dengan studi kasus
klaster agroindustri barang jadi lateks di Jawa Barat dan Banten. Konsep manajemen dibatasi pada perumusan strategi pengetahuan berdasarkan pandangan
relasional klaster industri, strategi manajemen pengetahuan, penentuan prioritas kodifikasi pengetahuan, kodifikasi pengetahuan kunci serta portal manajemen
pengetahuan sebagai sarana sarana berbagi pengetahuan antar pelaku klaster. Pemilihan area pengetahuan kunci dilakukan berdasarkan analisis kesenjangan
pengetahuan. Kodifikasi pengetahuan menggunakan beberapa teknik yaitu penyebaran fungsi kualitas quality function deployment, analisis modus
kegagalan dan akibat failure mode and effect analysis, taksonomi pengetahuan, peta pengetahuan dan sistem pakar.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, baik secara akademik maupun praktis, dengan penjelasan sebagai
berikut : 1 Secara akademik hasil penelitian ini berguna bagi peneliti dan peminat ilmu strategi terutama keterkaitan antara strategi dengan manajemen
pengetahuan; 2 Model strategi pengetahuan yang akan dikembangkan diharapkan pula dapat bermanfaat bagi agroindustri barang jadi lateks yang
menggunakan pengetahuan sebagai dasar keunggulan bersaing secara berkelanjutan; 3 Metodologi dan pemodelan yang digunakan serta hasil
penelitian diharapkan akan menjadi referensi bagi peneliti lain dalam mengembangkan model-model manajemen pengetahuan agroindustri barang jadi
lateks; 4 Perangkat lunak sebagai salah satu output dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan di dalam proses pengambilan keputusan
formulasi strategi pengetahuan serta pengembangan klaster industri barang jadi lateks.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Manajemen Strategik