Strategi manajemen pengetahuan ini bertujuan untuk memandu dan mendefinisikan strategi, proses akuisisi pengetahuan dan kelembagaan untuk
mengelola pengetahuan dalam klaster industri. Secara utuh kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 16.
Strategi Pengetahuan
Model Manajemen Pengetahuan untuk Pengembangan Klaster Industri Barang Jadi Lateks di Jawa Barat dan Banten
Produk Unggulan FAHP
Perumusan SPK Strategi Pengetahuan Berbagi Pengetahuan
Strategi Manajemen Pengetahuan
Fuzzy AHP Strategi
Pengembangan Klaster dan Area Pengetahuan
Terkait Fuzzy AHP
Sistem Pakar Pengetahuan Disain
Proses FQFD Taksonomi
Pengetahuan Portal Pengetahuan
Sistem Manajemen Pengetahuan
Pengetahuan Kegagalan Proses
FFMEA Analisis Kesenjangan
Pengetahuan Logika Fuzzy
MODEL MANAJEMEN PENGETAHUAN
Berbagi Artikel Cari Pakar
Forum Perumusan Tujuan :
• Merancang model pemilihan strategi pengembangan
klaster berbasis pengetahuan •
Merancang model analisis kesenjangan pengetahuan dan penentuan area pengetahuan kunci
• Merancang model pemilihan strategi manajemen
pengetahuan •
Merancang model kodifikasi pengetahuan disain proses
• Merancang model kodifikasi pengetahuan kegagalan
proses •
Merancang portal manajemen pengetahuan untuk memfasilitasi proses berbagi pengetahuan dalam
klaster Kajian Pustaka :
• Klaster industri
• Manajemen pengetahuan
• Strategi pengetahuan
• Strategi manajemen pengetahuan
• Sistem manajemen pengetahuan
• Sistem pendukung keputusan
• Teknologi proses barang jadi lateks
• Metode dan model yang mendukung
Verifikasi dan Validasi
Gambar 16 Kerangka pemikiran penelitian
3.2 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian diawali dengan analisis sistem yang terdiri atas analisis situasional, analisis kebutuhan dan identifikasi sistem serta kajian pustaka yang
relevan dengan topik yang diteliti. Analisis situasional atau analisis kewilayahan dalam suatu klaster industri dinilai penting karena memang definisi klaster itu
sendiri adalah konsentrasi geografis dari perusahaan-perusahaan yang saling
terhubungkan, pemasok-pemasok, penyedia jasa, perusahaan-perusahaan dalam industri terkait serta institusi lain perguruan tinggi, badan standarisasi, asosiasi
dagang dalam suatu lapangan usaha tertentu yang saling bersaing tetapi juga bekerja sama Porter, 1998. Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis
kebutuhan para aktor atau pihak yang berkepentingan dalam klaster indusri barang jadi lateks serta formulasi permasalahannya.. Secara utuh tahapan penelitian dapat
dilihat pada Gambar 17.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian berdasarkan pada kebutuhan sistem yang dilakukan melalui studi pustaka dan survai lapang. Survai lapang lebih difokuskan
pada pendapat pakar expert survey dengan wawancara yang mendalam in-depth interview, pengisian kuesioner dan observasi lapang. Data dikumpulkan secara
sengaja purposive sampling dari beberapa pelaku sistem antara lain staf Dinas Industri dan Perdagangan Jawa Barat, staf peneliti pada Badan Penelitian dan
Teknologi Karet Bogor serta praktisi industri terkait. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer antara lain
berupa pendapat pakar mengenai strategi pengetahuan, pemilihan strategi manajemen pengetahuan serta hasil akuisisi pengetahuan kunci.
3.4 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan baik primer maupun sekunder diolah dengan menggunakan dengan berbagai alat analisis sesuai dengan tujuan analisis. Model
strategi pengetahuan dan model strategi manajemen pengetahuan menggunakan teknik Fuzzy Analystical Hierarchy Process FAHP. Model analisis kesenjangan
pengetahuan menggunakan logika fuzzy. Model kodifikasi pengetahuan disain proses terhadap pengetahuan kunci menggunakan teknik penyebaran fungsi
kualitas dengan pendekatan fuzzy atau Fuzzy Quality Function Deployment FQFD. Model kodifikasi pengetahuan kegagalan proses menggunakan teknik
analisis modus kegagalan dan akibat dengan pendekatan fuzzy atau Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis FFMEA dan sistem pakar. Area pengetahuan kunci