Matrik Internal – Eksternal IE Analisis Matrik SWOT

101 tersebut tidak akan langsung bersisi kepada jumlah pemasaran susu pasteurisasi, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli susu pasteurisasi akan melemah karena jumlah produk yang disalukan telah disepakati baik itu dari segi jumlah pemesanan maupun jangka waktu pemesanan yang sudah tertera didalam kontrak pemasaran. Untuk kedepannya KPS Bogor memiliki kesempatan untuk segera memperbaiki isi perjanjian job order dan menentukan strategi pemasaran apa yang tepat dilakukan oleh KPS Bogor untuk dapat meminimalisasi adanya sisi buruk yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah tersebut. Ancaman kedua adalah meningkatnya harga bahan baku susu pasteurisasi. Hal tersebut menjadi penting karena meningkatnya harga bahan baku tentu saja akan mempengaruhi biaya produksi dan margin yang akan di terima KPS Bogor. Dalam hal ini sistem pemasaran dengan job order yang dilakukan oleh KPS Bogor cenderung merugikan karena dengan adanya job order pihak KPS Bogor tidak bisa secepatnya merubah harga jual susu kepada konsumen. Namun job order tetap dipilih oleh KPS Bogor karena job order dinilai lebih banyak memberikan sisi positif seperti dapat meminimalisir kerugian akibat kerusakan produk yang tidak laku terjual, karena produk yang diproduksi sesuai pesanan. Tingkat persaingan antar IPS dan banyaknya produk substitusi dari susu juga menjadi ancaman di KPS Bogor. Saat ini banyak skali bermunculan produk olahan susu hal tersebut tentu saja mengagngu pemasaran susu pasteurisasi. Konsumen akan dihadapkan pada banyanya pilihan produk olahan susu. Sehingga KPS Bogor harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengikuti selera konsumen. Dalam hal ini job order dirasakan sebagai strategi yang tepat karena dengan job order variasi produk dan selera konsumen bukan menjadi prioritas utama.

6.5. Matrik Internal – Eksternal IE

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matrik IFE dan EFE maka dapat disusun selanjutnya dalam matriks internal-eksternal IE sehingga dapat diketahui posisi perusahaan. Matrik ini selanjutnya bisa digunakan untuk mempermudah dalam pemilihan alternative strategi. Informasi spesifik tentang lingkungan internal maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk 102 mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan internal. TOTAL SKOR IFE 2,927 Kuat Sedang Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 TOTAL SKOR EFE Tinggi 3,0 2,940 Sedang 2,0 Rendah 1,0 I growth and build strategis II growth and build strategis III hold and maintain strategis IV grow and build strategis V hold and maintain strategis VI harvest and divest strategis VII hold and maintain strategis VIII harvest and divest strategis IX harvest and divest strategis Gambar 11. Matriks Internal-Eksternal Sumber : David, 2006 Nilai total skor matrik IFE sebesar 2,927 sedangkan matrik EFE sebesar 2,940 sehingga menempatkan perusahaan pada posisi sel V dalam matrik IE gambar 9.posisi ini di sebut Hold and Maintan jaga dan pertahankan, dan strategi yang tepat digunakan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk David,2006. Strategi yang di hasilkan pada matrik IE hanya menghasilkan aIternatif strategi secara umum tanpa adanya implementasi strategi yang lebih teknis pada tingkat perusahaan. Oleh karena itu matrik IE dilengkapi oleh matrik SWOT yang berupa langkah-langkah kongkrit yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pengembangan dari matrik IE

6.6. Analisis Matrik SWOT

Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matriks SWOT. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah mudah 103 memformuasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Starategi utama yang dapat disarahkan terdapat empat macam,yaitu;starategi SO, WO, ST, dan WT. Analisasis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks EFE dan IFE di atas. Hasil analisis matrik SWOT pada KPS Bogor dapat dilihat pada table 21. Tabel 21. Matrik SWOT Pemasaran Susu Pasteurisasi di KPS Bogor Tahun 2010 Kekuatan Sterngth Kelemahan Weakness 1. Kualitas produk yang baik 2. Citra rasa produk yang beragam 3. Harga produk yang lebih murah. 4. Saluran distribusi yang jelas dan pasti 5. Delivery service program 6. Wilayah pemasaran yang terjagkau 7. SDM yang berkualitas 1. Design produk yang kurang menarik 2. Kegiatan promosi penjualan kurang efektif 3. Ketergantungan jumlah produksi kepada pelanggan Peluang Opportunities Strategi S-O Strategi W-O 1. Penurunan harga BBM 2. Pangsa pasar susu pasteurisasi yang luas 3. Tren gaya hidup sehat 4. Loyalitas konsumen 5. Kemajuan teknologi 1. Difersivikasi produk S 1,2,3,4,5,6,7 dan O 1,2,3,4,5 2. Memperluas sistem pemasaran job order S, 3,4,5,6,7,dan O 1,2,3,4,5 1. Memperluas jaringan distribusi melalui kerjasama dengan agen-agen baru dalam bentuk job order W 1,2, dan O 1,2,3,4,5, 2. Melakukan pemasaran langsung ke konsumen akhir. W 3, dan O 1,2,3,4,5, Ancaman Threaths Strategi S-T Strategi W-T 1. Kebijakan pemerintah mengenai turunnya tarif impor susu menjadi 0 persen 2. Tingkat persaingan IPS 3. Banyaknya produk substitusi dari susu 4. Peningkatan harga bahan baku dari susu 1. Memperluas sistem pemasaran dengan job order S 3,4,5,6,7, dan T 1,2,3, 2. Harga jual peroduk yang lebih murah S 1,2,3,4,5,6 dan T 1,2,3 1. Meningkatkan kegiatan promosi produk W 1,2,3, dan T 1,2,3 Perumusan alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan oleh KPS Bogor dalam memasarkan produk susu pasteurisasi berdasarkan matrik SWOT adalah sebagai berikut : a. Strategi S-O 104 Strategi S-O Merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat di lakukan yaitu melakukan diversifikasi produk untuk menarik pelanggan. Susu pasteurisasi yang dihasilkan oleh KPS Bogor harus memenuhi selera, keinginan dan kepuasan konsumen dengan tetap mempertahankan kualitas dengan tetap menghasilkan produk yang berkualitas guna meningkatkan loyalitas konsumen. Strategi diversifikasi produk yang dilakukan KPS Bogor adalah menambah citra rasa susu pasteurisasi dan melakukan diversifikasi berupa perbaikan pada kemasan produk. Citra rasa baru susu pasteurisasi yang dipilih oleh KPS Bogor adalah susu pasteurisasi rasa blueberry. Rasa ini dipilih berdasarkan banyaknya permintaan rasa bluberry oleh pelanggan KPS Bogor. Selain itu KPS Bogor harus memperbaiki atau melakukan diversifikasi terhadap atribut ukuran serta kemasan produk yang menarik sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Kemasan produk yang ada kurang menarik perlu adanya diversifikasi produk kemasan agar lebih baik. Selain itu pemberian label dengan kode produksi dan tanggal kadaluarsa merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Jaminan terhadap kualitas produk dapat meningkat kepuasan konsumen. Strategi ini lebih menekankan pada penyediaan berbagai macam produk bagi pembeli potensial. Dasar pemikiran strategi ini adalah bahwa pelanggan memiliki selera masing-masing dan selera tersebut dapat berubah sepanjang waktu. Oleh karena itu pelanggan membutuhkan variasi dan perubahan, untuk itu perusahaan harus mampu memenuhi variasi tersebut David, 2006. Dengan konsep ini perusahaan melakukan inovasi yang menghasilkan dan mengembangkan produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar. Dalam hal ini inovasi untuk menghasilkan variasi dan ukuran susu pasteurisasi harus dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa yang baik dan disukai oleh konsumen. Selain itu strategi distribusi dengan sistem job order perlu harus terus diperluas oleh KPS Bogor karena dengan sistem job order pasar continuitas produk dan saluran distribusi di KPS Bogor akan lebih pasti serta dapat meminimalisir sisi kerugian akibat belum menguasai pasar. 105 b. Strategi W-O Memperluas jaringan distribusi juga menjadi strategi yang ditawarkan untuk meningkatkan jangkauan pemasaran produk. Strategi ini dapat dilakuan dengan mencari agen-agen baru diluar wilayah pemasaran yang sudah ada dengan menerapkan sistem job order. Penambahan jaringan distribusi harus diikuti dengan penentuan segmentasi yang tepat, seperti segmentasi konsumen berdasarkan psikografis, demografis, geografis atau perilaku, sehingga produk yang ditawarkan tepat sasaran. Job order dirasakan menguntungkan untuk dijalankan karena continuitas produksi lebih terjamin dan biaya promosi yang lebih murah Dalam melakukan pendistribusian perusahaan juga dapat melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir dengan memperlihatkan posisi penempatan produk yang semenarik mungkin, mudah dijangkau dan mengikuti selera konsumen. Penjualan ke konsumen langsung dinilai menguntungkan karena KPS Bogor dapat melakukan produksi dan pemasaran sesuai kapasitas yang dimilikinya dan tidak hanya tergantung pada permintaan konsumen. c. Strategi S-T Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi sisi dari ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan internal yang ada. Strategi yang dapat dilakukan dengan menggunakan memperluas sistem pemasaran dengan job order. Job order dirasakan dapat meminimalisasi ancaman yang ada diluar KPS Bogor. Dengan adanya sistem pemasaran dengan job order KPS Bogor memiliki pasar yang pasti dan countinuitas produksi lebih terjamin. Strategi harga jual produk yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaing yang telah digunakan oleh perusahaan perlu ditingkatkan untuk menarik konsumen. Dengan adanya harga jual produk yang rendah atau sama dengan pesaing akan memberikan peluang kepada konsumen baru dalam menentukan produk yang akan dipilih. d. Strategi W-T Strategi W-T adalah strategi yang berusaha untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki serta dapat menghindari ancaman dari luar. Alternatif strategi yang dapat dilakukan dengan melakukan promosi produk yang lebih 106 gencar dan efektif. Kegiatan promosi yang dilakukan selama ini hanya sebatas mengikuti bazaar dan pameran-pameran dagang yang diadakan dan diikuti oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Bogor serta promosi dengan membuat pamflet yang disebar disetiap sekolah dan papan-papan pengumuman di sekitar Bogor harus ditingkatkan. Selain itu promosi yang dapat dilakukan oleh KPS Bogor diantaranya adalah menyediakan brosur yang menarik dan disebarkan di tempat penjualan ataupun ketika pameran berlangsung, dan memanfaatkan teknologi internet untuk mengkomunikasikan susu pasteurisasi yang di produksi KPS Bogor kepada konsumen, serta melakukan penataan di garai swalayansupermarket. Selain itu promosi ini juga dapat dimaksimalkan dengan penjualan melalui personal selling dengan biaya yang relative lebih rendah serta melakukan kerjasama dengan beberapa rumah makan restoran, serta pabrik.

6.7. Matriks Quantitative Strategic Planning matriks QSPM