25
3. Keuangan dan akuntansi
Dana  dibutuhkan  dalam  operasional  perusahaan.  Oleh  karena  itu,  faktor- faktor  yang  perlu  diperhitungkan  adalah  total  sumberdaya  keuangan  dan
kekuatannya,  biaya  modal  yang  rendah  dalam  hubungannya  dengan  industri  dan para  pesaing,  struktur  modal,  hubungan  yang  bersahabat  dengan  pemilik  dan
pemegang saham, kondisi pajak dan asuransi, perencanaan keuangan, modal kerja, dan prosedur kebijakan penilaian persediaan.
4. Produksi dan Operasi
Kegiatan  produksi  dan  operasi  perusahaan  paling  tidak  dapat  dilihat  dari keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya
faktor-faktor  yang  perlu  diperhatikan  adalah  biaya  operasi  total  yang  rendah, kapasitas  untuk  memenuhi  permintaan  pasar,  fasilitas,  ketersediaan  bahan  baku,
peralatan  dan  mesin,  lokasi  kantor  dan  fasilitas,  sistem  pengendalian  persediaan, prosedur, kebijakan pemeliharaan dan keluwesan operasi.
5. Penelitian dan pengembangan
Organisasi  berinvestasi  pada  litbang  karena  mereka  percaya  bahwa investasi  tersebut  akan  menghasilkan  produk  atau  jasa  yang  superior  dan  akan
memberikan  mereka  keunggulan  kompetitif.  Pengeluaran  litbang  ditujukan  pada pengembangan  produk  baru  sebelum  pesaing  melakukannya  untuk  memperbaiki
kualitas  produk,  atau  untuk  memperbaiki  proses  produksi  untuk  menurunkan biaya.
3.4.2   Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis  lingkungan  eksternal  menekakan  pada  pengenalan  dan pengevaluasian  kecenderungan  dan  peristiwa  yang  diluar  kendali  sebuah
perusahaan.    Tujuan  dari  analisis  lingkungan  eksternal  ialah  untuk mengembangkan  daftar  terbatas  peluang  yang  dapat  dimanfaatkan  oleh
perusahaan  dalam  industri.  Sedangkan  ancaman  adalah  lingkungan  perusahaan yang tidak menguntungkan perusahaan.
Realisasi  misi  perusahaan  akan  menjadi  sulit  dilakukan  jika  perusahaan tidak  berinteraksi  dengan  lingkungan  eksternal.  Oleh  sebab  itu,  tindakan  untuk
26
mengetahui dan menganalisi lingkungan eksternal menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi.
Kotler  dan  Keller  2007  mengidentifikasikan  analisis  lingkungan eksternal  sebagai  suatu  proses  yang  dilakukan  oleh  perencanaan  strategi  untuk
memantau  sektor  lingkungan  dalam  menentukan  peluang  dan  ancaman  bagi perusahaan.  Menurut  David  2006,  lingkungan  eksternal  terdiri  atas  ekonomi,
sosial,  budaya,  demografi  dan  lingkungan,  politik,  pemerintah  dan  hukum, tekonolgi dan lingkungan kompetitif.
1. Kekuatan Ekonomi
Lingkungan  ekonomi  terdiri  dari  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  daya beli  dan  pola  beli  konsumen.  Daya  beli  yang  ada  di  suatu  perekonomian
tergantung  pada  pendapatan,  harga  tabungan,  utang,  dan  ketersediaan  kredit  saat ini.  Pemasar  harus  memperhatikan  dengan  cermat  dan  pola  pengeluaran
konsumen, di luar maupun di dalam pasar mereka. 2.
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Perubahan  sosial,  budaya,  demografi,  dan  lingkungan  memiliki  pengaruh
besar  terhadap  hampir  semua  produk,  jasa,  pasar,  dan  pelanggan.  Hendaknya perubahan  sosial  yang  terjadi  sehingga  mempengaruhi  perusahaan  dapat
diantisipasi oleh perusahaan. Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang
mempengaruhi  nilai-nilai  dasar,  persepsi,  pilihan,  dan  tingkah  laku  yang  dianut masyarakat.  Manusia  dibesarkan  dalam  masyarakat  tertentu  yang  membentuk
keyakinan dan nilai-nilai dasar. Karakteristik budaya seperti persistensi nilai-nilai budaya  dan  pergeseran  dalam  nilai-nilai  budaya  sekunder  dapat  mempengaruhi
keputusan pemasaran. Lingkungan  demografi  sangat  diperhatikan  pemasar  karena  melibatkan
manusia,  dan  manusialah  yang  membentuk  pasar.  Dalam  lingkungan  demografi para  pemasar  harus  mengamati  pertumbuhan  populasi,  perubahan  bauran  usia,
komposisi  etnis  dan  tingkat  pendidikan,  kebangkitan  keluarga  non  tradisional, pergeseran geografis populasi yang besar, dan peralihan ke pemasaran mikro serta
menghindari pemasaran missal.
27
3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum
Untuk  perusahaan  dan  industri  baru  yang  bergantung  pada  kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting
dalam  audit  eksternal.  Meningkatnya  keterkaitan  global  antara  ekonomi  pasar, pemerintah,  dan  organisasi  mengharuskan  perusahaan  untuk  memikirkan
pengaruh  variable  politik  terhadap  formulasi  dan  implementasi  strategi  yang kompetitif.
4. Kekuatan Teknologi
Teknologi  merupakan  kekuatan  yang  paling  dramatik  yang  membentuk masa  depan.  Lingkungan  teknologi  adalah  berbagai  kekuatan  yang  menciptakan
teknologi baru dan peluang pasar baru. Pemasar harus mengawasi kecenderungan dalam  teknologi  seperti  kecepatan  perubahan  teknologi,  anggaran  litbang  yang
tinggi, konsentrasi pada perbaikan kecil, dan peraturan yang semakin ketat. 5.
Lingkungan Kompetitif Mengumpulkan  dan  mengevaluasi  informasi  tentang  pesaing  merupakan
hal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi. Identifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetisi
dalam industri yang berbeda. Menurut  Porter,  hakikat  persaingan  suatu  industri  dapat  dilihat  sebagai
kombinasi  atas  lima  kekuatan  yaitu  persaingan  antar  perusahaan  sejenis, kemungkinan  masuknya  pendatang  baru,  potensi  pengembangan  produk
substitusi,  kekuatan  tawar  menawar  penjualpemasok  dan  kekuatan  tawar- menawar pembeli konsumen.
Produsen  merupakan  salah  satu  pelaku  pasar  yang  memperkenalkan produk.  Dimana  produsen  mengolah  bahan  baku  menjadi  suatu  produk  jadi.
Produk  yang ada di pasar dapar bereneka ragam  merek dengan nilai fungsi  yang sama, namun dihasilkan dari perusahaan yang berbeda.
Banyaknya  perusahaan  pesaing  yang  sejenis  tersebut  dapat  menjadi ancaman eksternal bagi perusahaan. Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam
persiangan industri, perusahaan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempegaruhinya.  Lingkungan  industri  terdiri  dari  hambatan  masuk,  kekuatan
pemasok,  kekuatan  pembeli,  ketersediaan  subsitusi,  dan  persaingan  antar
28
perusahaan.  Pendekatan yang dipakai secara luas dalam analisis persaingan untuk mengembangkan  strategi  dalam  banyak  industri  adalah  Model  Lima-Kekuatan
dari Porter pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. Model Lima-Kekuatan Bersaing
Sumber : Porter dalam David, 2006
Menurut  Porter  dalam  David2006,  sifat  persaingan  dalam  suatu  industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan :
a. Ancaman Pendatang Baru Industri Pengolahan Susu
Masuknya perusahaan baru dalam industri dapat membawa kapasitas baru dan  merebut  bagian  pasar.  Kondisi  seperti  ini  menimbulkan  ancaman  bagi
perusahaan yang telah ada. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut
perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru  memperkirakan  akan  menghadapi  perlawanan  yang  keras  dari  peserta
persaingan yang sudah ada, pendatang baru jelas tidak merupakan ancaman serius. Sumber  utama  hambatan  adalah  skala  ekonomi,  diferensiasi  produk,  kebutuhan
modal,  hambatan  biaya  bukan  karena  skala,  akses  ke  saluran  distribusi,  dan kebijakan pemerintah.
Produk subsitusi Pendatang Baru
Pemasok Pembeli
Pesaing Industri
Pesaing diantara Perusahaan yang sudah
ada
29
b. Tekanan dari Produk Pengganti Susu Pasteurisasi
Produk  pengganti  membatasi  harga  dan  laba  potensial  yang  dapat diperoleh  suatu  perusahaan.  Makin  menarik  alternative  harga  yang  ditawarkan
oleh  produk  pengganti,  makin  berat  tekanan  yang  dialami  potensi  laba  industri David  2006.  Ancaman  produk  substitusi  yang  kuat  Apabil  konsumen
dihadapkan  pada  kondisi  dimana  produk  substitusi  itu  mempunyai  harga  yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu
industri. c.
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu  perusahaan  dengan  kompetitornya,  semua  ini  dapat  menurunkan  laba
industri.  Pembeli  kuat  jika  membeli  dalam  sejumlah  yang  relative  besar,  produk merupakan bagian dari pembelian yang cukup besar dari pembeli, produk tersebut
standar atau tidak terdiferensiasi, pembeli memiliki biaya pengalihan  yang kecil, pembeli  menerima  laba  kecil,  pembeli  menunjukkan  ancaman  melakukan
integrasi balik, produk industri tersebut tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli, serta pembeli memiliki informasi yang lengkap David, 2006.
d. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok  dapat  mempengaruhi  industri  lewat  kemampuan  mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau sevir. Pemasok kuat bila
jumlah  pemasok  sedikit,  produk  yang  ada  adalah  unik  dan  mampu  menciptakan permintaan  yang  besar,  tidak  tersedia  produk  substitusi,  pemasok  mampu
melakukan  integrasi  ke  depan  dan  mengolah  produk  yang  dihasilkan  menjadi produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan David, 2006.
e. Persaingan diantara Perusahaan Pengolahan Susu Yang Ada
Perusahaan-perusahaan  yang  telah  ada  dalam  industri  menjadi  ancaman perusahaan.  Banyaknya  perusahaan-perusahaan  tersebut  akan  saling  merebut
segmen  pasar  yang  ada  sehingga  hanya  strategi  perusahaan  yang  efektif  dan efisien saja yang dapat memenangkan persaingan ini. Perusahaan pesiang tersebut
akan saling berlomba untuk mendapatkan posisi pada industri. Bentuk perlombaan
30
dengan  menggunakan  taktik-taktik  seperti  persaingan  harga,  perang  iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.
3.5. Kerangka Pemikiran Operasional