50
e. Mencari sumber dana dari luar dengan syarat yang lunak atau tidak
memberatkan koperasi. f.
Bersama manager menandatangani atau mengesahkan bukti pengeluaran kas atau bank.
g. Membimbing atau mengawasi manager dalam administrasi keuangan dan
barang. h.
Mengambil langkah pengamanan untuk mencegah kerugian koperasi. i.
Bertanggung jawab pada ketua sesuai bidangnya. Saat ini job description yang diterapkan di KPS Bogor telah dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Hanya saja ada beberapa karyawan yang merangkap beberapa jabatan sehingga hasil yang dicapai
karyawan tersebut tidak maksimal.
5.3.3. Pengawas
Pengawas adalah wakil-wakil anggota untuk melakukan dan melaksanakan pengawasan terhadap jalannya koperasi. Pengawas diangkat oleh Rapat Anggota
Tahunan dan dari kalangan anggota koperasi. Pengawas di KPS Bogor melakukan pengawasan terhadap tata kehidupan koperasi sebagai wewenang yang
diselenggarakan dan didelegasikan oleh Rapat Anggota kepadanya. Tugas pengawas di KPS Bogor sebagai berikut :
1. Memimpin organisasi dan usaha serta mewakili anggota baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan keputusan dalam RAT. 2.
Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan. 3.
Meneliti catatan yang ada pada koperasi. 4.
Mendapatkan segala keterangan yang dibutuhkan. Pengawas di KPS Bogor juga harus melakukan pertanggungjawaban
terhadap Rapat Anggota Tahunan dan merahasiakan hasil-hasil pengawasan terhadap pihak ketiga. Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas diberi wewenang
yang sesuai dengan undang-undang No. 25 tahun 1992, Rapat Anggota, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang digariskan oleh pemerintah.
Pelaksanaan tugas pengawas di KPS Bogor dilakukan minimal satu kali dalam sebulan. Jumlah anggota pengawas KPS Bogor terdiri dari Tiga orang
51
dengan masa jabatan satu tahun. Adapun susunan pengawas pada tahun buku 2008 adalah sebagai berikut :
1. Drs.Purwanto
2. Agus Zaenudin,SPt.
3. Deden Irianto,SE
Adapun metode dalam kegiatan pengawasan di KPS Bogor adalah : 1.
Observasi : Pengamatan langsung untuk mendapatkan pembuktian yang cukup besar yang layak untuk memberikan penilaian atas ikhtisar keuangan
yang diperiksa. 2.
Kuisioner : Metode tanya jawab, baik melalui pertanyaan langsung kepada pengurus, manajer maupun karyawan yang bersangkutan atau melalui
pertanyaan tertulis. 3.
Konfirmasi : Merupakan usaha pencarian bukti dinamis pihak lain menguatkan tentang kebenaran atau kesalahan informasi yang diperiksa.
4. Komparasi : Memeriksa dengan cara membandingkan dua atau lebih data
informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan jika terdapat perbedaan-perbedaan tersebut harus dijelaskan atau ada klarifikasi.
5. Verifikasi : Pemeriksa mengenai kebenaran perhitungan seperti memeriksa
penjumlahan, pengurangan, perkalian, membagian, dll. 6.
Cheking : Pengertian yang sama dengan memeriksa, juga dapat diartikan sebagai penganalisa atau supervisi untuk menjamin ketetapan dengan cara
memberikan suatu tanda setelah melakukan suatu verivikasi. 7.
Voucing : Pemeriksa dokumen dasar untuk membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi dari akuntansi.
5.3.4. Manajer