51
dengan masa jabatan satu tahun. Adapun susunan pengawas pada tahun buku 2008 adalah sebagai berikut :
1. Drs.Purwanto
2. Agus Zaenudin,SPt.
3. Deden Irianto,SE
Adapun metode dalam kegiatan pengawasan di KPS Bogor adalah : 1.
Observasi : Pengamatan langsung untuk mendapatkan pembuktian yang cukup besar yang layak untuk memberikan penilaian atas ikhtisar keuangan
yang diperiksa. 2.
Kuisioner : Metode tanya jawab, baik melalui pertanyaan langsung kepada pengurus, manajer maupun karyawan yang bersangkutan atau melalui
pertanyaan tertulis. 3.
Konfirmasi : Merupakan usaha pencarian bukti dinamis pihak lain menguatkan tentang kebenaran atau kesalahan informasi yang diperiksa.
4. Komparasi : Memeriksa dengan cara membandingkan dua atau lebih data
informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan jika terdapat perbedaan-perbedaan tersebut harus dijelaskan atau ada klarifikasi.
5. Verifikasi : Pemeriksa mengenai kebenaran perhitungan seperti memeriksa
penjumlahan, pengurangan, perkalian, membagian, dll. 6.
Cheking : Pengertian yang sama dengan memeriksa, juga dapat diartikan sebagai penganalisa atau supervisi untuk menjamin ketetapan dengan cara
memberikan suatu tanda setelah melakukan suatu verivikasi. 7.
Voucing : Pemeriksa dokumen dasar untuk membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi dari akuntansi.
5.3.4. Manajer
Manajer adalah seorang yang diangkat oleh pengurus yang diberi kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari di bidang usaha, untuk
melaksanakan tugasnya, manajer sebelumnya telah melakukan kontrak kerja dengan pengurus, manajer diangkat langsung oleh pengurus dari kalangan anggota
yang sudah dianggap telah berpengalaman dalam mengelolah usaha koperasi, sehingga dalam melaksanakan tugasnya manajer bertanggung jawab kepada
52
pengurus. Adapun susunan Manajer di KPS Bogor pada tahun buku 2008 adalah sebagai berikut :
Manajer Operasional : Bintarso
Manajer Keuangan : Agus Rahmat indra Jaya, SE
Adapun tugas dan tanggung jawab manajer di KPS Bogor adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan kebijakan bidang usaha yang telah ditetapkan oleh pengurus.
2. Mengkoordinasi penyusunan rencana kerja anggota dari masing-masing
bagian dan mengajukan rencana kerja tersebut kepada pengurus. 3.
Membantu pengurus dalam menjelaskan rencana kerja dan anggaran dasar kepada Rapat Anggota.
4. Memberikan petunjuk dan pengarahan serta pengawasan agar pelaksanaan
kerja 5.
Memimpin dan mengkoordinir tindak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Para karyawan yang ada dibawahnya dalam pelaksanaan tugas
pada semua bagian termasuk kegiatan pembinaan. 6.
Mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap harta kekayaan koperasi untuk menghindari kerugian.
7. Mengajukan usul pengangkatan karyawan koperasi kepada pengurus sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan koperasi. 8.
Meminta laporan informasi yang diperlukan dari karyawan yang ada dibawah koordinasinya, sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan serta
penyusunan laporan pertanggungjawaban kepada pengurus. 9.
Menyusun Rancangan Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja PAPB, serta Perkiraan Perhitungan Hasil Suara PPHU.
10. Merencanakan kegiatan operasional bidang idiil meliputi program-program
pendidikanpenyuluhan, dan kegiatan sosial lainnya. KPS Bogor membuat Standar Operasional Procedure SOP untuk
mencapai kinerja yang profesional dan memperoleh hasil yang optimal. Sistem tersebut dibangun dengan alasan bahwa dunia perkoperasiaan tidak akan berhasil
dengan gemilang apabila ditempuh dengan duduk santai dan berpaku tangan tetapi harus adanya kerja keras, sistem yang baik, SDM yang berwawasan luas dan
53
mengetahui dunia luar untuk mengikuti arus perkembangan. SOP merupakan intruction work intruksi kerja pada masing-masing pekerjaan, berbeda dengan
job description yang berisi uraian tugas masing-masing karyawan di bidang pekerjaannya.
Tujuan umum dibuatnya SOP supaya semua pihak baik pihak intern maupun ekstern mengakui dan menghargai setiap unit yang ada sehingga seluruh
karyawan dapat mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan satu tujuan yaitu mencapai hasil pekerjaan yang optimal sehingga usaha KPS Bogor bertambah
baik dari tahun ke tahun terutama dalam peningkatan kualitas susu. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
1. Menjaga agar seluruh petugas melakukan cara yang sama pada masing-masing
unit dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari baik untuk petugas administrasi, petugas teknis maupun petugas lapangan mulai dari jenis alat-alat yang
dipakai, cara penggunaan sampai pada dosisi pemakaian. 2.
Memudahkan sistem kontrol bagi yang berwenang dalam menganalisa dan mengevaluasi kinerja karyawan.
3. Menjadi buku panduan bagi seluruh karyawan pada masing-masing unit.
Pelaksanaan SOP wajib diikuti oleh seluruh karyawan KPS Bogor dan apabila terjadi penyimpangan, maka akan dikenakan sanksi. Pihak KPS Bogor
juga terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap SOP tersebut untuk mencapai hasil yang baik.
5.3.5. Keanggotaan KPS Bogor