Sistem Penentuan Harga dalam Transaksi Sistem Pembayaran yang Digunakan dalam Transaksi

64

6.4.2. Sistem Penentuan Harga dalam Transaksi

Sistem penentuan harga dalam sistem tataniaga beras di Desa Kenduren sebagian besar dilakukan dengan cara tawar menawar. Namun, dalam sistem tataniaga beras yang melibatkan Subdivre BULOG keputusan penetapan harga oleh pemerintah. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan kontrak pengadaan yang dibuat setiap satu tahun sekali. Di tingkat petani harga gabah hasil panen ditentukan oleh lembaga yang lebih tinggi tengkulak, RMU, dan grosir, karena tengkulak, RMU, dan grosir lebih menguasai informasi pasar beras dibandingkan para petani. Penentuan harga antara RMU dan grosir dalam praktiknya melalui perhitungan dari masing-masing biaya pertahapan pengolahan gabah hingga beras dikemas, biaya pengiriman, ditambahkan besarnya insentif bagi RMU. Namun pada akhirnya harga yang terbentuk merupakan hasil dari tawar-menawar antara RMU dengan grosir dengan mempertimbangkan harga pasar. Sistem penetapan harga di tingkat grosir dilakukan dengan penetapan harga tetap per kilogram untuk beras. Pedagang grosir memiliki kemampuan untuk menentukan harga bagi pembelinya ritel dan konsumen individu yang diperoleh dari harga beli ditambah dengan biaya pemasaran dan keuntungan. Sistem penetapan harga di tingkat ritel dilakukan dengan penetapan harga tetap per kilogram untuk beras oleh pedagang ritel yang diperoleh dari harga beli ditambah dengan biaya pemasaran dan keuntungan.

6.4.3. Sistem Pembayaran yang Digunakan dalam Transaksi

Sistem pembayaran yang digunakan oleh lembaga tataniaga beras di Kabupaten Demak antara lain sebagai berikut : 1 Sistem Pembayaran Tunai Sistem pembayaran tunai dilakukan pada sebagian besar transaksi oleh lembaga tataniaga. Sistem pembayaran ini akan lebih sering digunakan ketika musim paceklik karena jumlah pasokan yang sedikit sehingga semua lembaga bersaing untuk mendapatkannya. Lembaga tataniaga yang menggunakan sistem pembayaran ini antara lain: petani kepada tengkulak, konsumen individu kepada 65 pedagang ritel, grosir, dan RMU; pedagang ritel kepada grosir dan RMU; dan Subdivre BULOG kepada grosir dan RMU. 2 Sistem Tunda Bayar Sistem pembayaran tunda bayar dilakukan oleh beberapa lembaga tataniaga yang terlibat di Desa Kenduren. Sistem pembayaran ini disepakati antara kedua lembaga tataniaga. Mekanisme pembayarannya yaitu pembeli akan membayar setelah tiga hingga tujuh hari setelah bagahberas diterima. Sistem pembayaran ini biasanya dilakukan pada saat musim panen raya yaitu ketika pasokan beras melimpah sehingga posisi penjual menjadi lebih lemah dibandingkan pembeli. Lembaga tataniaga yang menggunakan sistem pembayaran ini antara lain grosir kepada RMU; dan sebagian tengkulak kepada petani.

6.4.4. Kerjasama antar Lembaga Tataniaga Beras