Wilayah dan Topografi Analisis Tataniaga Beras di Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Wilayah dan Topografi

Kabupaten Demak berada di bagian utara Propinsi Jawa Tengah yang terletak antara 6º4326 - 7º0943 LS dan 110º4847 BT dan terletak sekitar 25 kilometer di sebelah timur Kota Semarang. Kabupaten Demak memiliki luas 897,43 km 2 . Secara administratif Kabupaten Demak terbagi menjadi 14 kecamatan dan 247 desa. Kabupaten Demak mempunyai batas wilayah secara administratif sebagai berikut: 1 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara, 2 sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus, 3 sebelah tenggara berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, 4 sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, dan 5 sebelah barat dengan Laut Jawa dan Kota Semarang. Kabupaten Demak merupakan daerah dengan produksi padi terbesar di Propinsi Jawa Tengah, dengan produksi padi pada tahun 2009 sebesar 571,330 ton dengan produktivitas sebesar 5,85 ton per hektar. Produksi, luas panen, dan produktifitas padi Kabupaten Demak per Kecamatan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 7. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Padi Kabupaten Demak Tahun 2005-2009 2005 2006 2007 2008 2009 Produksi ton 520,109 500,649 517,463 563,737 571,330 Luas Panen ha 93,184 92,304 91,516 92,575 97,610 Produktifitas tonha 5,58 5,42 5,65 6,09 5,85 Sumber : Badan Pusat Statistik Demak 2010b Tabel 7 menunjukkan produksi padi di Kabupaten Demak selama tahun 2005 sampai tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 9,84 persen dari 520,109 ton pada tahun 2005 menjadi 571,330 ton pada tahun 2009. Luas panen padi di Kabupaten Demak mengalami kenaikan sebesar 4,7 persen dari tahun 2005 sebesar 93,184 ha menjadi 97,610 ha pada tahun 2009. Produktifitas mengalami 40 kenaikan sebesar 4,8 persen selama kurun waktu lima tahun terakhir dari 5,5 tonha pada tahun 2005 menjadi 5.8 tonha pada tahun 2009. Sedangkan data luas wilayah, luas sawah, dan produksi padi, menurut kecamatan di Kabupaten Demak dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Luas Wilayah, Luas Sawah, dan Total Produksi Padi Kabupaten Demak per Kecamatan Tahun 2009 Kecamatan Luas Wilayah km 2 Luas Sawah ha Produksi ton Mranggen 7.222 854 9.673 Karangaen 6.695 786 20.011 Guntur 5.753 3.218 37.609 Sayung 7.869 3.379 29.387 Karangtengah 5.155 3.572 36.109 Bonang 8.324 5.349 56.452 Demak 6.113 4.057 51.594 Wonosalam 5.788 3.773 38.925 Dempet 6.161 4.562 51.591 Gajah 4.783 3.438 47.391 Karanganyar 6.776 4.945 56.698 Mijen 5.029 3.634 34.310 Wedung 9.876 5.457 63.269 Kebonagung 4.199 3.315 38.530 Jumlah 89.743 50.360 571.330 Sumber : Badan Pusat Statistik Demak 2010b Kecamatan Wedung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak. Sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Jepara, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mijen, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bonang, serta sebelah barat berbatasan dengan Laut Jawa. Secara administratif luas wilayah Kecamatan Wedung adalah 98,76 km 2 yang terdiri atas 20 desa dan seluruhnya telah termasuk dalam klasifikasi desa swasembada. Sebagai daerah agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian, wilayah Kecamatan Wedung terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 5.580 ha dan selebihnya adalah lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan dengan luas 3.883,99 ha dan setengah teknis 70 ha. Sedang untuk lahan kering, 138,40 ha digunakan untuk tegalkebun, 454,30 ha digunakan untuk bangunan dan halaman, selebihnya digunakan untuk lainnya jalan, sungai, dll. 41 Jumlah penduduk Kecamatan Wedung berdasarkan hasil Registrasi Penduduk 2009 adalah sebanyak 80.109 orang yang terdiri atas 38.924 laki-laki dan 41.185 perempuan. Jumlah penduduk ini berkurang sebanyak 718 orang atau sekitar 0,88 persen dari tahun sebelumnya. Secara berurutan, penduduk terbanyak berada di Desa Wedung dengan jumlah penduduk 9.952 orang. Sedang jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Kendalasem sebanyak 1.541 orang. Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kecamatan Wedung termasuk dalam usia produktif 15-64 tahun sebanyak 49.219 orang 61,44 persen, dan selebihnya 27.647 orang 34,51 berusia di bawah 15 tahun dan 3.243 orang 4,05 persen berusia 65 tahun keatas. Dilihat dari mata pencaharian penduduk Kecamatan Wedung di atas 10 tahun 2009, buruh tani merupakan mata pencaharian utama dengan jumlah terbanyak yaitu 11.974 orang. Urutan ke dua dan tiga adalah petani sendiri dengan jumlah 9.947 orang dan 5.871 orang sebagai nelayan. Kemudian disusul secara berurutan yaitu pedagang dengan jumlah 2.564 jiwa, buruh bangunan sebanyak 695 orang, buruh industri sebanyak 558 orang, pegawai negeri ABRI sebanyak 370 orang, pensiunan 84 orang, dan 20.004 lainnya. Dari sisi sosial, data tahun 2009 menunjukkan penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan yang ditamatkan. Data tersebut meliputi 9.955 orang tidakbelum sekolah, 6.651 belum tamat SD, 9.098 tidak tamat SD, 25.948 SD, 6.404 SLTP, 3.981 SLTA, dan 744 akademiPT. Terdapat 49 Sekolah Dasar SDsederajat, 15 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTPsederajat, dan 9 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTAsederajat. Sedang jumlah guru berturut- turut adalah 544 orang untuk SD, 318 untuk SLTP, dan 183 untuk SLTA. Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Wedung terdiri dari 2 Puskesmas, 5 Puskesmas pembantu, 2 poliklinik desa, dan 2 rumah bersalin serta tenaga medis yaitu 3 dokter, 14 paramedis, 12 bidan, dan 26 dukun bayi. Sektor pertanian masih memberikan kontribusi terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto dalam kurun waktu 2008-2009 yaitu sebesar 48,65 persen pada tahun 2008 dan 48,82 persen pada tahun 2009. Sektor perdagangan memberikan kontribusi berturut-turut sebesar 21,39 persen dan 21,45 persen. Sektor yang lainnya adalah jasa-jasa sebesar 8,37 persen pada kurun waktu 42 tersebut, pengangkutan dan komunikasi sebesar 6,55 persen dan 6,35 persen, bangunan sebesar 5,54 persen dan 5,59 persen, industri pengolahan sebesar 3,87 persen dan 3,74 persen, lembaga keuangan dan persewaan sebesar 2,86 persen dan 2,89 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 1,53 persen dan 1,57 persen, dan listrik, gas, dan air bersih sebesar 1,24 persen dan 1,23 persen.

5.2. Deskripsi Karakteristik Petani Responden