12 6
Sejak lama masyarakat Indonesia menempatkan padi dan beras sebagai lambang
kesejahteraan. Misalnya
masyarakat Pulau
Jawa yang
menggambarkan padi sebagai jelmaan dari Dewi Sri yang merupakan perlambang kesejahteraan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai topik tataniaga yang membahas komoditi beras bukan menjadi sebuah topik yang baru. Oleh karena itu, penyusunan skripsi ini mengacu
pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya sebagai sumber informasi dan referensi. Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai sumber referensi
yaitu jurnal, laporan penelitian, dan skripsi.
2.2.1. Studi Empirik Saluran Tataniaga Beras
Saluran tataniaga beras yang telah dikaji dalam penelitian terdahulu umumnya memiliki saluran yang panjang. Panjangnya saluran tersebut disebabkan
karena banyaknya lembaga-lembaga perantara dari petani hingga konsumen akhir. Penelitian terdahulu pada umumnya menggunakan metode tabulasi dan deskriptif
dalam mengidentifikasi lembaga dan fungsi tataniaga dalam sebuah saluran. Untuk mengetahui pola saluran tataniaga, digunakan metode snowball dengan
petani sebagai titik awal penelitian. Titik akhir beberapa saluran tataniaga beras berada di pasar kecamatan
atau kabupaten. Namun pada umumnya para pedagang beras dan penggilingan beroperasi pada cakupan pasar yang lebih luas dan melintasi batas kabupaten
bahkan antar provinsi dan antar pulau. Saluran tataniaga tersebut tidak hanya menunjukan aliran produk tetapi juga memperlihatkan bagaimana aliran modal
yang berlangsung Supriatna 2002 dan Ellis et al. 1992. Aliran perdagangan tersebut terjadi dikarenakan lokasi sentra produksi tidak sama dengan lokasi pusat
konsumsinya Wiboonpongse et al. 2001. Penelitian Nafis 2010 membahas mengenai sistem tataniaga beras
organik tersertifikasi yang terdiri dari lima saluran tataniaga. Pada salah satu saluran teridentifikasi bahwa terdapat kebocoran pada saluran tersebut. Kebocoran
yang dimaksud di sini adalah karena adanya peran tunggal tengkulak pada saluran
13 tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa peran tengkulak dapat menyebabkan
tidak efisiennya saluran tersebut karena berpengaruh pada nilai yang diterima petani yang cenderung bernilai kecil.
Pada penelitian Aniro 2009, penelusuran yang dilakukan terhadap saluran pemasaran juga telah mengidentifikasikan bahwa untuk padi pandan
wangi terdapat dua saluran yaitu 1 petani pedagang di Pasar Tani Departemen Pertanian konsumen dan 2 petani Gapoktan Citra Sawargi
CV Quasindo retail konsumen. Pemasaran beras varietas unggul baru terdiri dari tiga saluran yaitu 1 petani pedagang pengumpul konsumen; 2
petani pedagang pengumpul pedagang besar grosir konsumen; dan 3 petani pedagang pengumpul pedagang pengecer konsumen.
2.2.2. Studi Empirik Lembaga dan Fungsi pada Tataniaga Beras