Analisis Lembaga dan Fungsi Tataniaga Beras Desa Kenduren

53 Seperti pada pembahasan saluran 1B, RMU pada saluran 2B merupakan Mitra Kerja dari BULOG. Namun perdagangan beras dari RMU pada saluran 2B tidak memiliki persentase pangsa pasar sebesar beras dari grosir kepada BULOG. Hal ini dikarekan tidak banyak RMU yang aktif di lokasi penelitian. RMU yang kontinyu berproduksi hanyalah RMU yang memiliki akses permodalan yang baik. Selain itu, lumpuhnya kegiatan RMU tersebut juga dipengaruhi oleh semakin banyaknya RMU keliling. RMU keliling yang telah banyak beroperasi di lokasi penelitian cukup menjadi ancaman bagi RMU setempat.

6.2. Analisis Lembaga dan Fungsi Tataniaga Beras Desa Kenduren

Dalam menyalurkan beras dari petani hingga konsumen, tataniaga di Kabupaten Demak melibatkan beberapa lembaga tataniaga. Adapun lembaga tataniaga beras di Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak yaitu petani, tengkulak, RMU, pedagang grosir, dan pedagang ritel. Lembaga-lembaga tataniaga tersebut menjalankan fungsi-fungsi tataniaga untuk memperlancar proses penyampaian beras kepada konsumen. Setiap lembaga mempunyai fungsi yang berbeda dengan lembaga lainnya. Secara umum fungsi tataniaga yang dilakukan lembaga tataniaga beras di Desa Kenduren terdiri atas fungsi pertukaran fungsi pembelian dan penjualan, fungsi fisik fungsi penyimpanan, fungsi pengolahan, fungsi pengangkutan, dan fungsi fasilitas fungsi sortasi, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan risiko, fungsi informasi pasar. Adapun lembaga dan fungsi tataniaga yang dilakukan dalam proses tataniaga beras di Desa Kenduren dapat dilihat pada Lampiran 3. Secara umum, petani hanya melakukan pertukaran saja yaitu dengan menjual beras kepada tengkulak. Tengkulak melakukan fungsi pertukaran penjualan dan pembelian, fungsi fisik angkut, dan fungsi fasilitas penanggungan risiko dan informasi pasar. RMU melakukan fungsi pertukaran penjualan dan pembelian, fungsi fisik penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, dan fungsi fasilitas sortasi, penanggungan risiko, informasi pasar. Grosir melakukan fungsi pertukaran penjualan dan pembelian, fungsi fisik penyimpanan, pengangkutan, dan fungsi fasilitas sortasi, penanggungan risiko, informasi pasar. Ritel melakukan fungsi pertukaran Hal ini sejalan dengan penelitian Aniro 2009 54 dimana petani hanya melakukan fungsi pertukaran saja yaitu dengan menjual gabah kepada pembeli. Sedangkan tengkulak, Gapoktan Sawargi, RMU beras, dan pabrik beras selain melakukan fungsi pertukaran dan fungsi fisik pengeringan, penggilinganpengolahan, dan transportasi, juga melakukan fungsi pelancar yaitu permodalan, penanggungan risiko, dan informasi. Untuk distributor dan retail juga melakukan ketiga fungsi tersebut kecuali fungsi pengeringan dan penggilingan. 1 Fungsi Tataniaga di Tingkat Petani Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh petani yaitu fungsi penjualan. Fungsi tersebut dilakukan oleh petani dalam saluran A dan B. Seluruh petani menjual padinya kepada tengkulak. Petani tidak melakukan fisik seperti penyimpanan gabah yang ditujukan untuk dijual. Hanya sebagian kecil petani yang menyimpan padi untuk persediaan konsumsi dan kebutuhan sosial. Petani juga tidak melakukan funsgsi pengolahan karena semua padi ditebas sehingga fungsi pengangkutan juga tidak dilakukan karena tengkulak yang melakukan pengangkutan. Adapun fungsi fasilitas yang dilakukan petani yaitu fungsi penanggungan risiko dan fungsi informasi pasar. Risiko yang dihadapi oleh petani yaitu risiko penangguhan pembayaran oleh RMU, risiko penyusutan terhadap hasil panen, menurunnya harga jual beras di pasar, kualitas gabah yang rendah, dan adanya serangan hamapenyakit yang dapat menurunkan hasil panen. Sedangkan untuk fungsi insformasi pasar berupa informasi harga dan kualitas gabah yang diinginkan oleh konsumen dapat diketahui dari RMU yang berhubungan langsung dengan pedagang grosir di pasar. Namun informasi harga dan kualitas gabah tidak transparan, sehingga perubahan yang terjadi di pasar sering tidak tersampaikan dengan baik kepada petani. Fungsi fasilitas ini ditemukan pada petani di saluran A dan B. 2 Fungsi Tataniaga di Tingkat Tengkulak Tengkulak pada fungsi pertukaran jual dan beli dari saluran A dan B. Tengkulak membeli gabah seluruhnya dari petani dan menjual ke RMU. Semua tengkulak menggunakan sistem tebas untuk membeli gabah hasil panen petani. 55 Pada fungsi fisik, tengkulak hanya melakukan fungsi pengangkutan. Fungsi ini dilakukan pada saat membeli gabah ke sawah petani dan menjual ke RMU. Tidak ada tengkulak yang menyimpan maupun menggiling gabah. Pada fungsi fasilitas, tengkulak tidak melakukan sortasi. Tengkulak yang menebas sawah pada saat panen hanya menggunakan perkiraan mereka. Hal inilah yang membuat tengkulak juga menanggung risiko kerugian jika perkiraan mereka salah atau tidak sesuai kenyataan. 3 Fungsi Tataniaga di Tingkat RMU Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh penggilinggan berupa fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian dilakukan dengan membeli gabah yang telah ditebas tengkulak. Fungsi penjualan dilakukan dengan menjual beras kepada grosir, ritel, Subdivre BULOG, dan konsumen individu. Kerja sama dengan BULOG berupa ikatan kerja yang disebut Mitra Kerja. Fungsi fisik yang dilakukan RMU berupa fungsi penyimpanan, fungsi pengolahan, dan fungsi pengangkutan. Fungsi penyimpanan dilakukan oleh RMU terhadap GKG yang disiapkan sebagai stok dan beras hasil olahan yang menunggu untuk dipasarkan. Fungsi penyimpanan dilakukan oleh RMU yang ada pada saluran A dan B. Fungsi pengangkutan yaitu berupa pembelian gabah ke tengkulak yang berada di daerah yang sedang panen. Setelah digiling, beras disalurkan ke pedagang grosir dan ritel. Fungsi fasilitas yang dilakukan RMU berupa fungsi sortasi, penanggungan risiko, dan informasi pasar. Fungsi fasilitas dapat ditemui pada RMU yang ada di saluran A dan B. Fungsi sortasi yaitu kegiatan pemilahan yang dilakukan terhadap gabah yang dibeli dari petani. Konsekuensi adanya kegiatan sortasi ini adalah perbedaan harga GKP untuk masing-masing kategori penyortiran. RMU menyortir GKP dari petani berdasarkan kadar air, biji mati, kadar hampa, dan umur panen. RMU juga melakukan sortasi terhadap beras yang dihasilkan. RMU menyortir beras berdasarkan derajat sosoh, derajat keputihan beras, kadar patahan, kadar menir, dan biji mati. Penyortiran GKP dilakukan pada saluran A dan B sedangkan penyortiran dilakukan pada seluruh saluran kecuali saluran A1. Fungsi 56 penanggungan risiko yang dihadapi oleh RMU berupa risiko penyusutan, kerusakan gabah dan beras selama proses pengangkutan, kerusakan gabah dan beras selama proses pengolahan, dan risiko turunnya harga jual beras di pasar karena kualitas beras yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen dan melonjaknya produksi beras di pasar akibat panen raya. Fungsi penanggungan risiko dilakukan RMU pada saluran A dan B. Fungsi informasi pasar berupa informasi yang dapat diperoleh RMU dari pedagang grosir di pasar mengenai perkembangan harga beras dan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Fungsi informasi pasar ada di RMU yang ditemui di saluran A dan B. 4 Fungsi Tataniaga di Tingkat Grosir Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang grosir yaitu fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Pada saluran A1, A2, dan A3, pedagang grosir melakukan pembelian beras dari RMU. Fungsi penjualan dilakukan dengan menyalurkan beras kepada pedagang ritel, konsumen individu, dan BULOG. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang grosir menyangkut fungsi pengangkutan dan penyimpanan. Fungsi pengangkutan dilakukan pada saat proses penjualan beras kepada pedagang ritel dan konsumen. Namun pada saat proses pembelian pedagang grosir tidak melakukan fungsi pengangkutan dikarenakan beras diantarkan langsung oleh RMU. Fungsi penyimpanan yaitu kegiatan penyimpanan beras oleh pedagang grosir di gudang atau tempat usahanya. Biasanya pedagang grosir menyimpan beras sebagai cadangan stok atau hanya sekedar singgah sebelum dijual kembali. Pedagang grosir tidak melakukan fungsi pengolahan lebih lanjut terhadap beras yang dibeli dari RMU. Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang grosir berupa fungsi sortasi, penanggungan risiko, dan informasi pasar. Fungsi fasilitas dilakukan oleh pedagang grosir dapat ditemui pada saluran. Fungsi sortasi dilakukan pedagang grosir dengan melakukan pemilahan terhadap kualitas beras yang dibeli dari RMU. Hal ini berpengaruh terhadap harga beras pada masing-masing kategori kualitas. Fungsi penanggungan risiko pedagang grosir yaitu risiko penurunan kualitas beras yang disimpan dan risiko penurunan harga pasar. Namun fungsi penanggungan risiko oleh pedagang grosir dibebankan kepada RMU dengan 57 menekan harga beli beras. Fungsi informasi pasar berupa informasi yang dapat diperoleh RMU dari pedagang grosir di pasar mengenai perkembangan harga beras dan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. 5 Fungsi Tataniaga di Tingkat Ritel Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang ritel yaitu fungsi pembelian dan penjualan. Pada saluran A, pedagang ritel melakukan pembelian beras dari pedagang grosir dan RMU. Fungsi penjualan dilakukan dengan menyalurkan beras langsung kepada konsumen individu. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang ritel menyangkut fungsi pengangkutan dan penyimpanan. Proses pengangkutan dilakukan pada saat pembelian beras dari grosir. Namun pedagang ritel tidak melakukan fungsi pengangkutan ketika membeli beras dari RMU dikarenakan beras diantarkan langsung oleh RMU yaitu saluran A4. Fungsi penyimpanan menyangkut kegiatan penyimpanan beras oleh pedagang ritel di tempat usahanya. Fungsi penyimpanan dilakukan oleh pedagang ritel di setiap saluran tataniaga. Biasanya pedagang ritel menyimpan beras hanya sekedar singgah sebelum dijual kembali kepada konsumen. Pedagang ritel tidak melakukan fungsi pengolahan lebih lanjut terhadap beras yang dibeli dari pedagang grosir atau RMU. Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang ritel berupa fungsi sortasi, penanggungan risiko, dan informasi pasar. Fungsi fasilitas dilakukan oleh pedagang ritel di saluran A1 dan A4. Fungsi sortasi dilakukan pedagang ritel dengan melakukan pemilahan terhadap beras yang dibeli dari RMU berdasarkan harga. Fungsi penanggungan risiko pedagang ritel yaitu risiko penurunan kualitas beras yang disimpan dan risiko penurunan harga pasar. Fungsi informasi pasar berupa informasi yang dapat diperoleh RMU dari pedagang ritel di pasar mengenai perkembangan harga beras dan kualitas yang diinginkan oleh konsumen.

6.3. Analisis Struktur Pasar Tataniaga Beras di Desa Kenduren