13 tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa peran tengkulak dapat menyebabkan
tidak efisiennya saluran tersebut karena berpengaruh pada nilai yang diterima petani yang cenderung bernilai kecil.
Pada penelitian Aniro 2009, penelusuran yang dilakukan terhadap saluran pemasaran juga telah mengidentifikasikan bahwa untuk padi pandan
wangi terdapat dua saluran yaitu 1 petani pedagang di Pasar Tani Departemen Pertanian konsumen dan 2 petani Gapoktan Citra Sawargi
CV Quasindo retail konsumen. Pemasaran beras varietas unggul baru terdiri dari tiga saluran yaitu 1 petani pedagang pengumpul konsumen; 2
petani pedagang pengumpul pedagang besar grosir konsumen; dan 3 petani pedagang pengumpul pedagang pengecer konsumen.
2.2.2. Studi Empirik Lembaga dan Fungsi pada Tataniaga Beras
Lembaga pada saluran tataniaga menunjukkan pelaku pasar yang beroperasi dalam kegiatan jual beli. Untuk mengetahui siapa saja pelaku pasar
yang terlibat dapat ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait komoditas padi. Saluran tataniaga yang panjang biasanya dicirikan dengan
benyaknya lembaga tataniaga. Dalam kegiatan jual beli tersebut setiap lembaga melakukan fungsinya. Menurut Kohls dan Uhls 1990, fungsi tataniaga
dikelompokkan kedalam tiga fungsi utama yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi pelancar.
Melalui penelitian Gandhi 2008 dapat diketahui bahwa lembaga-lembaga yang terlibat dalam perdagangan beras pandan wangi dari petani hingga
konsumen akhir adalah terdiri dari pedagang pengumpul, pedagang besar daerah, pedagang besar luar daerah, pasar swalayan, pedagang pengecer daerah, dan
pedagang pengecer luar daerah. Penelitian Aniro 2009 menunjukkan bahwa terdapat tujuh lembaga tataniaga dalam sistem tataniaga beras pandan wangi yaitu
petani, tengkulak, Gapoktan Sawargi, RMU beras, pabrik beras, distributor, dan retail. Menurut fungsinya, petani hanya melakukan fungsi pertukaran saja yaitu
dengan menjual gabah kepada pembeli. Sedangkan tengkulak, Gapoktan Sawargi, RMU beras, dan pabrik beras selain melakukan fungsi pertukaran dan fungsi fisik
pengeringan, penggilinganpengolahan, dan transportasi, juga melakukan fungsi
14 pelancar yaitu permodalan, penanggungan risiko, dan informasi. Untuk distributor
dan retail juga melakukan ketiga fungsi tersebut kecuali fungsi pengeringan dan penggilingan.
Kategorisasi ditemukan pada penelitian Ellis et al. 1992 yang membagi lembaga tataniaga berdasarkan fungsinya menjadi pedagang gabah-gabah,
pedagang gabah-beras, penggilingan, dan pedagang beras-beras. Namun kategorisasi tersebut perlu memperhatikan fleksibilitas pada masing-masing
lembaga tataniaga yang memiliki kemampuan melewati batasan kategori dimana lembaga tataniaga mungkin dapat melakukan fungsi penjualan beras dan gabah
dalam waktu bersamaan. Suatu lembaga tataniaga juga mungkin berganti fungsi dari satu musim ke musim lainnya. Proses pengkategorian lembaga tataniaga juga
menggunakan pendekatan fungsi yang dijalankan dan atau skala usaha. Lembaga tataniaga yang umumnya terlibat dapat dikategorikan menjadi petani, pedagang
pengumpul, kelompok tani, pengumpul luar daerah, pedagang grosir, pedagang ritel Zalukhu 2009, Murdani 2008, dan Mardianto et al. 2005,
komisionerbroker, dan eksportir Wiboonpongse et al. 2001.
2.2.3. Studi Empirik Struktur dan Perilaku Pasar Beras