Analisis Biaya dan Marjin Tataniaga pada Saluran A 1

66 petani menjual padi menggunakan sistem tebas. Sedangkan biaya yang dimiliki petani adalah biaya produksi usahatani padi dimana biaya ini digunakan untuk mengetahui keuntungan yang petani dapatkan. Biaya yang dikeluarkan oleh tengkulak antara lain meliputi biaya transportasi, kemasan, survei, dan penyusutan. Pada tingkat RMU biaya tataniaga lebih besar dan banyak jenisnya meliputi, biaya transportasi, pengeringan, RMU, kemsan, survei, dan penyusutan. Biaya tataniaga pada grosir antara lain biaya transportasi, tenaga kerja, dan kemasan. Selanjutnya, biaya transportasi dan pengemasan merupakan jenis biaya tataniaga pada ritel. Marjin tataniaga pada setiap saluran sistem tataniaga beras dapat dilihat pada Lampiran 5. Analisis marjin tataniaga beras di Kabupaten Demak digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi sistem tataniaga beras. Marjin tataniaga beras memiliki arti sebagai selisih harga antara harga yang diterima petani padi dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen beras. Perhitungan marjin tataniaga menggunakan komponen biaya tataniaga dan keuntungan.

6.5.1. Analisis Biaya dan Marjin Tataniaga pada Saluran A 1

Analisis Marjin Tataniaga Saluran 1A Total marjin tataniaga pada saluran 1A pada saluran tataniaga A adalah sebesar Rp 2.364,00 per kilogram. Total marjin tataniaga tersebut berasal dari tengkulak sebesar Rp 1.091,00, RMU sebesar Rp 773,00 per kilogram, grosir sebesar Rp 300,00 per kilogram, dan ritel sebesar Rp 200,00 per kilogram. Keuntungan total sebesar Rp 3.442,00 berada pada saluran tataniaga 1A. Total keuntungan tersebut berasal dari petani sebesar Rp 1.691,00 per kilogram, tengkulak Rp 923,00 per kilogram, RMU Rp 443,00 per kilogram, grosir Rp 200,00, dan ritel Rp 185,00 per kilogram. 2 Analisis Marjin Tataniaga 2A Total marjin tataniaga pada saluran 2A sebesar Rp 2.164,00. Adapun kontribusi marjin tataniaga yang diperoleh tengkulak pada saluran 2A sebesar 67 sebesar Rp 1.091,00, RMU sebesar Rp 773,00 per kilogram, dan grosir sebesar Rp 300,00 per kilogram. Besarnya keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 1.691,00 per kilogram, tengkulak Rp 906,00 per kilogram, RMU Rp 435,00 per kilogram, dan grosir Rp 200,00. Sehingga pada saluran 2A terdapat total keuntungan Rp 3.232,00. 3 Analisis Marjin Tataniaga Saluran 3A Total marjin tataniaga pada saluran 3A sebesar Rp 2.354,00. Adapun kontribusi marjin tataniaga yang diperoleh tengkulak pada saluran 3A sebesar Rp 1.091,00, RMU sebesar Rp 973,00 per kilogram, dan ritel sebesar Rp 290,00 kilogram. Besarnya keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 1.691,00 per kilogram, tengkulak Rp 923,00 per kilogram, RMU Rp 643,00 per kilogram, dan ritel Rp 285,00. Sehingga pada saluran 3A terdapat total keuntungan Rp 3.542,00. 4 Analisis Marjin Tataniaga Saluran 4A Total marjin tataniaga pada saluran 4A sebesar Rp 2.064. Adapun kontribusi marjin tataniaga yang diperoleh tengkulak pada saluran 4 adalah sebesar Rp 1.091,00 per kilogram dan RMU sebesar Rp 973,00 per kilogram. Saluran 4A memiliki besar margin terkecil diantara yang lain, sehingga dapat disimpulkan bahwa saluran 4A merupakan saluran yang paling efisien. Besarnya keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 1.691,00 per kilogram, tengkulak Rp 933,00 per kilogram dan RMU Rp 643,00 per kilogram. Sehingga pada saluran 4A terdapat total keuntungan Rp 3.267,00.

6.5.2. Analisis Biaya dan Marjin Tataniaga pada Saluran B 1