Responden Tengkulak Responden Rice Milling Unit RMU

44

5.2.6. Kategori Sifat Usahatani Petani Responden

Terdapat 29 responden petani menjadikan usahatani sebagai mata pencaharian utama dengan persentase sebesar 96,67 persen. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat di lokasi penelitian adalah petani. Luasnya lahan pertanian dan aspek histori bahwa bertani merupakan mata pencaharian yang diturunkan dari generasi ke generasi menjadikan usahatani padi sebagai pekerjaan utama masyarakat.

5.3. Deskripsi Karakteristik Pedagang Responden

Responden pedagang yang ada dalam penelitian ini meliputi tengkulak, RMU, Subdivre BULOG, grosir, dan ritel. Masing-masing pedagang memiliki besar sebaran yang berbeda. Pada responden pedagang diketahui karakteristik yang terdiri dari lama usaha dan volume perdagangan. Dua variabel ini dapat menunjukkan bagaimana aktivitas tataniaga yang terjadi pada masing-masing pedagang. Berikut telah disajikan data mengenai sebaran responden berdasarkan lama usaha dan volume perdagangan.

5.3.1. Responden Tengkulak

Responden tengkulak terdiri dari lima orang. Kelima tengkulak memiliki pengalaman yang sama dan pada rentang waktu yang terlama yaitu di atas 20 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa 100 persen tengkulak yang ada di lokasi penelitian memiliki pengalaman usaha yang sudah cukup lama sehingga volume perdagangan yang dilakukan dapat mencapai kuantitas yang cukup besar. Responden tengkulak menunjukkan dua orang responden atau 40 persen dari jumlah responden berada pada rentang 301-400 ton. Volume ini tergolong besar pada kategori volume perdagangan. Volume perdagangan berkorelasi positif dengan pengalaman usaha pedagang. Semakin lama pengalaman usaha akan berpengaruh pada akses perdagangan dan pengalaman dalam melakukan jual beli gabah. 45

5.3.2. Responden Rice Milling Unit RMU

Responden RMU berjumlah tiga orang. Pada kategori lama usaha kurang dari lima tahun, 5-10 tahun, dan 11-15 tahun masing-masing satu orang dengan persentase 33,33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa RMU di lokasi penelitian memiliki sebaran yang merata dan rata-rata belum memiliki pengalaman usaha yang lama. Berdasakan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa selain terdapat RMU yang telah lama berdiri, juga terdapat RMU yang belum lama didirikan. Namun aktivitas dari masing-masing RMU berbeda. Aktif tidaknya RMU dalam beroperasi ditentukan oleh kekuatan permodalan dan akses pada ketersediaan produk. Pada RMU yang memiliki kemampuan akses terhadap produk, mereka tetap dapat beroperasi meskipun gabah langka akibat panen raya karena RMU tersebut dapat mencari gabah ke lain daerah untuk tetap menjaga keberlanjutan usahanya. Untuk responden RMU, terdapat dua orang responden dengan persentase 66,67 persen memiliki volume perdagangan di bawah 100 ton dan angka ini merupakan rentang yang terkecil. Kecilnya volume perdagangan RMU berhubungan dengan pengalaman usaha RMU dan akses terhadap produk yang diperjualbelikan.

5.3.3. Responden Grosir