9 kontradiksi yang layak untuk diketahui pada keadaan yang sebenarnya di lapang.
Permasalahan tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji lebih jauh tentang fungsi masing-masing lembaga dalam setiap saluran tataniaga, proses
pembentukan harga dalam rantai tataniaga, bagian harga yang diterima petani, tingkat harga dari satu tingkat pasar ke tingkat pasar lainnya, serta kegiatan
penambahan nilai dan marjin yang diperoleh berbagai pelaku pasar dalam tataniaga beras di Kabupaten Demak.
Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana saluran, lembaga, fungsi, struktur, dan perilaku pasar tataniaga
beras di Desa Kenduren? 2
Bagaimana efisiensi tataniaga beras pada setiap saluran tataniaga di Desa Kenduren melalui pendekatan marjin tataniaga,
farmer’s share, dan rasio keuntungan dan biaya?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1 Mengidentifikasi saluran, lembaga, fungsi, serta menganalisis struktur dan
perilaku pasar tataniaga beras di Desa Kenduren. 2
Menganalisis efisiensi tataniaga beras pada setiap saluran tataniaga di Desa Kenduren dengan pendekatan marjin tataniaga,
farmer’s share, serta rasio keuntungan, dan biaya.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan, yaitu:
1 Bagi Penulis
Sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan penulis untuk mengidentifikasi dan memecahkankan masalah yang ada serta wujud
pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan selama kuliah melalui kegiatan turun lapang.
10 2
Bagi Lembaga-Lembaga Terkait Penelitian ini dapat memberikan evaluasi dan rekomendasi mengenai sistem
tataniaga beras. Selain itu, lembaga yang terkait dapat menjadikan penelitian ini sebagai sumber informasi terbaru terkait tataniaga beras yang ada di
Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. 3
Bagi Kalangan Akademisi Sebagai salah satu sumber informasi dan referensi mengenai kajian
tataniaga beras yang dapat digunakan untuk literatur penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mencakup kajian tataniaga beras pada tingkat kabupaten. Pengambilan data dilakukan dari tingkat petani, tengkulak, RMU, Subdrive
BULOG, grosir, ritel, dan konsumen individu. Batasan responden petani adalah petani yang berada di Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, dimana desa tersebut
memiliki produksi padi terbesar di Demak pada tahun 2011 sehingga diharapkan mampu merepresentasikan kegiatan tataniaga beras yang terjadi di Desa
Kenduren. Periode pengamatan yang digunakan adalah pada musim tanam padi tahun
2011. Cakupan penelitian ini adalah saluran tataniaga beras kelas medium yang dipasarkan di tingkat kabupaten karena beras kualitas medium merupakan beras
yang sebagian besar di produksi oleh petani dan dikonsumsi masyarakat Kabupaten Demak.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Beras