Analisis Saluran Tataniaga dengan Konsumen Individu sebagai Konsumen Akhir

48 ditemukan peran Gapoktan atau Poktan yang memberikan fasilitas bagi petani. Dari sisi kelembagaan, tidak ada kelompok yang aktif dan mengoordinir petani dalam memasarkan hasil panennya.

6.1.1. Analisis Saluran Tataniaga dengan Konsumen Individu sebagai Konsumen Akhir

Keterangan: =Aliran gabah = Aliran beras Gambar 4. Saluran Tataniaga Beras A Desa Kenduren Tahun 2011 Terdapat empat saluran tataniaga pada analisis saluran tataniaga dengan konsumen individu sebagai konsumen akhir. Analisis keempat saluran tersebut adalah sebagai berikut: 1 Saluran 1A: Petani  Tengkulak  RMU  Grosir  Ritel  Konsumen Individu Saluran 1A menunjukkan penjualan gabah dalam bentuk GKP yang berasal dari petani kepada tengkulak. Petani menyalurkan 100 persen 227,7 ton GKP kepada tengkulak. Tengkulak menjual 100 persen 1.565 ton GKP yang diserap dari petani kepada RMU. Dari RMU, beras kemudian disalurkan sebesar 65,12 persen 179,2 ton ke grosir yang menjadi pelanggan. Pada tingkat grosir, 18,99 persen 150 ton beras dijual kepada ritel yang terdapat di pasar kabupaten Ritel Petani Tengkulak 100 100 RMU Konsumen Individu 5,81 Grosir 65,12 3,80 18,99 100 10,90 49 dan kecamatan. Ritel menjual seluruh beras atau 100 persen 16,70 ton kepada konsumen individu. Dari penelusuran tersebut, secara keseluruhan volume perdagangan yang dapat diketahui memiliki pangsa pasar sebesar 17,58 persen dari total perdangan beras. Total kuantitas beras yang diperdagangkan pada saluran 1A adalah sebesar 2.138,6 ton. 2 Saluran 2A: Petani  Tengkulak  RMU  Grosir  Konsumen Individu Pada saluran 2A, petani masih memilih untuk menjual padi dalam bentuk GKP kepada tengkulak. Petani menjual 100 persen GKP 227,7 ton kepada tengkulak. Tengkulak kemudian menjual gabah dalam bentuk GKP kepada RMU sebesar 100 persen 1.565 ton. RMU menjual beras kepada grosir sebesar 65,12 persen 179,2 ton. Dari grosir, 3,80 persen 30 ton, beras disalurkan kepada konsumen individu. Berdasarkan penelusuran pada saluran 2A, secara keseluruhan pangsa pasar perdagangan beras pada saluran ini adalah sebesar 16,24 persen dengan total kuantitas beras yang diperdagangkan sebesar 2.001,9 ton dari total perdagangan beras. 3 Saluran 3A: Petani  Tengkulak  RMU  Ritel  Konsumen Individu Pada saluran 3A, aliran perdagangan menunjukkan gabah dalam bentuk GKP yang berasal dari petani dijual kepada tengkulak. Petani menjual 100 persen beras 227,7 ton kepada tengkulak. GKP dari tengkulak kemudian dijual kepada RMU sebesar 100 persen 1.565 ton. Di saluran ini, RMU menjual beras langsung kepada ritel sebesar 10,90 persen 30 ton. Dari RMU, ritel kemudian menjual beras sebesar 100 persen 16,70 ton kepada konsumen individu. Secara keseluruhan, pada saluran 3A meraih pangsa pasar sebesar 15,17 persen dari total perdagangan yang ada. Total kuantitas beras yang diperdagangkan pada saluran 3A adalah sebesar 1.839,4 ton. 50 4 Saluran 4A: Petani  tengkulak  RMU  Konsumen Individu Pada saluran 4A, GKP dari petani dijual kepada tengkulak dari daerah setempat. GKP dari tengkulak kemudian dijual keapada RMU dan RMU langsung menjual beras kepada konsumen individu. Beberapa warga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan RMU lebih memilih membeli beras langsung kapada RMU tersebut karena harga beras di RMU lebih murah dari beras yang sudah sampai di pasar setempat. Petani menjual 100 persen 227,7 ton GKP kepada tengkulak. Dari tengkulak, 100 persen 1.565 ton gabah disalurkan kepada RMU. Beras dari RMU langsung disalurkan kepada konsumen individu sebesar 5,81 persen 16 ton. Secara keseluruhan, pangsa pasar beras yang mengalir melalui saluran 4A sebesar 14,78 persen dari total perdagangan. Total kuantitas beras yang diperdagangkan pada saluran 4A adalah sebesar 1.808,7 ton.

6.1.2. Analisis Saluran Tataniaga dengan Subdivre BULOG sebagai Konsumen Akhir