9 subordinasi perempuan. Adapun pemenuhan kebutuhan strategis gender
berhubungan dengan upaya untuk mengurangi atau meniadakan subordinasi perempuan, dalam arti meningkatkan kontrol perempuan terhadap program
pembangunan sehingga tercipta kesetaraan gender. Pemenuhan kategori kedua ini berupaya menghilangkan ketidaksetaraan ketimpangan antara perempuan dan
laki-laki di dalam dan luar rumahtangga serta menjamin hak dan peluang perempuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2.1.2 Pengertian dan Evaluasi Program
Maunder 1972 dalam Mugniesyah 2006 menyatakan bahwa program penyuluhan adalah suatu pernyataan tentang tujuan-tujuan suatu pelayanan
penyuluhan yang didasarkan pada suatu hasil analisis situasi yang ada dan kebutuhan-kebutuhan orang di wilayah dimana penyuluhan dilakukan, serta
sejumlah masalah yang harus diatasi agar tujuan-tujuan tersebut tercapai. Menurut Raudabough dalam Maunder 1972 sebagaimana dikutip oleh
Mugniesyah 2006, evaluasi program dapat didefinisikan sebagai suatu proses penilaian atas keberhasilan yang dicapai suatu tujuan program, sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam program tersebut. Oleh karena itu, dalam evaluasi terkandung di dalamnya proses pemberian nilai kepada pencapaian tujuan
program dan kemudian menetapkan derajat keberhasilan pencapaian tujuan yang dinilai tersebut. Dengan demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai pengukuran
dari konsekuensi yang dikehendaki dan tidak dikehendaki dari suatu tindakan yang telah dilakukan dalam rangka mencapai beberapa tujuan yang akan dinilai.
Merujuk pendapat ahli penyuluhan, terdapat tiga kategori evaluasi proyekprogram, yaitu: evaluasi awal ex-ante evaluation atau pre-evaluation,
evaluasi proses process or on-going evaluation atau disebut juga sebagai monitoring atau evaluasi formatif dan evaluasi akhir ex-post evaluation atau
disebut juga evaluasi sumatif Mugniesyah 2006. Masih dalam Mugniesyah
2006, Aninomous 1989 mengemukakan bahwa evaluasi sumatif atau evaluasi yang dilakukan setelah proyekprogram berakhir adalah suatu proses untuk
menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak kegiatan-kegiatan proyek atau program sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan program. Tujuan dari
10
evaluasi adalah mengubah seperangkat sumberdaya yang tersedia input untuk menghasilkan output atau keluaran, effect atau pengaruh dan impact atau dampak.
Input masukan adalah semua jenis barang, jasa, dana, tenaga manusia, teknologi dan sumberdaya lainnya, yang perlu tersedia untuk terlaksananya kegiatan dalam
rangka menghasilkan output hasil dan mencapai suatu tujuan program atau proyek.
Menurut The United Nations ACC Task Free on Rural Develeopment on Monitoring and Evaluation 1984, program adalah seperangkat aktivitas, proyek,
proses atau jasa yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan-tujuan yang spesifik. Adapun proyek merupakan bagian dari program yang terencana di
dalamnya terdapat serangkaian aktivitas yang berhubungan satu dengan lainnya yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan khusus tertentu dengan anggaran
dana dan periode waku tertentu. Lebih lanjut dinyatakan bahwa sebuah program atau proyek dirancang untuk merubah seperangkat sumberdaya input ke dalam
hasil-hasil yang diinginkan sesuai tujuan-tujuan melalui serangkaian- serangkaian akivitas atau proses. Hasil-hasil tersebut dibedakan ke dalam tiga
kategori, yaitu: keluaran outputs, pengaruh effects dan dampak impacts. Input atau asupan sebuah program atau proyek bisa berupa barang-barang,
jasa, dana, teknologi, informasi dan sumberdaya lainnya yang diberikan kepada mereka yang menjadi sasaran obyek programproyek untuk terlibat dalam
aktivitas-aktivitas dengan harapan agar tercapai keluaran output. Keluaran output adalah produk atau jasa yang diharapkan dihasilkan melalui aktivitas
yang memanfaatkan input dalam rangka mencapai tujuan-tujuan program. Keluaran output sebuah program bisa berupa: a fisik, seperti jumlah
kelompok tani atau koperasi primer tani, jumlah kilometer jalan dan atau saluran irigasi yang dibangun, b jasa, seperti petani danatau layanan jasa. Sebuah
keluaran programproyek dimungkinkan menjadi input bagi keluaran lainnya. Sebagai contoh, keluaran berupa jalan beraspal menjadi input bagi aksesibilitas
petani terhadap pasar. Pengaruh effect merupakan hasil outcome dari penggunaan keluaran
proyek project output, seperti peningkatan produksi pada tingkat usaha tani
11 sebagai hasil dari penerapan teknologi budidaya suatu komoditi tertentu. Pengaruh
proyek umumnya terjadi setelah selesainya suatu pelaksanaan sebuah proyek. Adapun dampak impact adalah hasil-hasil outcomes dari terjadinya
pengaruh proyek project effects. Dampak biasanya berlangsung pada tingkatan yang lebih luas, bisa pada tingkat rumahtangga, keluarga danatau komunitas
tertentu. Perbedaan antara keluaran, efek dan dampak tergantung pada sifat, lingkup dan ukuran proyek, dan lebih dari itu, tergantung pada tujuan-tujuan
spesifik dari sebuah programproyek.
2.1.3 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan