Hubungan Antara Karakteristik Sumberdaya Rumahtangga dengan

69

8.5 Hubungan Antara Karakteristik Sumberdaya Rumahtangga dengan

Akses dan Kontrol Peserta Sosial Dasar dan Peserta SPKP Sub bab ini akan menyajikan data dan informasi berkenaan dengan hubungan antara peubah Jumlah Anggota Rumahtangga X6 dan Status Kategori Rumahtangga X7 dengan Tingkat Akses dan Kontrol Peserta Sosial Dasar dan Peserta SPKP dalam PNPM MP. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Hubungan Karakeristik Rumahtangga dengan Tingkat Akses dan Tingkat Kontrol Peserta PNPM MP di Desa Kemang menurut Kategori Stimulan, Tahun 2011 dalam persen Karakte- ristik Sumber- daya Rumah- tangga Tingkat Akses Peserta Sosial Dasar Y1 Tingkat Akses Peserta SPKP Y2 Rendah Sedang Tinggi Total Rendah Sedang Tinggi Total 1. Jumlah ART yang Bekerja X6 Rendah 16,67 3,33 10,00 30,00 10,00 10,00 13,33 33,33 Sedang 16,67 0,00 46,67 63,33 30,00 10,00 20,00 60,00 Tinggi 0,00 0,00 6,67 6,67 3,33 0,00 3,33 6,67 Total 33,33 3,33 63,33 100,00 43,33 20,00 36,67 100,00 2. Status Kategori Rumahtangga X7 Tidak Miskin 13,33 3,33 36,67 53,33 33,33 13,33 20,00 66,67 Miskin 16,67 0,00 26,67 43,33 10,00 6,67 13,33 30,00 Sangat Miskin 3,33 0,00 0,00 3,33 0,00 0,00 3,33 3,33 Total 33,33 3,33 63,33 100,00 43,33 20,00 36,67 100,00 Tingkat Kontrol Peserta Sosial Dasar Y2 Tingkat Kontrol Peserta SPKP Y2 Rendah Sedang Tinggi Total Rendah Sedang Tinggi Total 1. Jumlah ART yang Bekerja X6 Rendah 16,67 6,67 6,67 30,00 16,67 10,00 6,67 33,33 Sedang 16,67 23,33 23,33 63,33 43,33 6,67 10,00 60,00 Tinggi 3,33 3,33 0,00 6,67 3,33 0,00 3,33 6,67 Total 36,67 33,33 30,00 100,00 63,33 16,67 20,00 100,00 2. Status Kategori Rumahtangga X7 Tidak Miskin 13,33 16,67 23,33 53,33 43,33 10,00 13,33 66,67 Miskin 20,00 16,67 6,67 43,33 16,67 6,67 6,67 30,00 Sangat Miskin 3,33 0,00 0,00 3,33 3,33 0,00 0,00 3,33 Total 36,67 33,33 30,00 100,00 63,33 16,67 20,00 100,00 70 Pada Tabel 17 diketahui bahwa mayoritas jumlah ART yang bekerja tergolong kategori sedang 60 persen, artinya sebagian besar rumahtangga terdiri dari suami dan istri yang bekerja. Dalam hal status kategori rumahtangga, diketahui bahwa Peserta PNPM MP lebih dari separuhnya merupakan rumahtangga tidak miskin, adapun persentase rumahtangga Peserta SPKP yang tergolong kategori tidak miskin sekitar enam persen lebih tinggi dibandingkan dengan Peserta Sosial Dasar. Meski para pengelola PNPM MP di Desa Kemang telah menetapkan sejumlah kriteria rumahtangga miskin Lampiran 3, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar rumahtangga yang terlibat bukan merupakan rumahtangga miskin. Hal ini berhubungan dengan fakta bahwa khusus pada stimulan SPKP selain anggotanya disyaratkan merupakan RTM, calon anggota juga harus memiliki kegiatan usaha. Sementara sebagian besar dari RTM merupakan mereka yang tidak memiliki lahan dan tidak memiliki usaha. Disamping itu, mereka yang tergolong kategori miskin juga pada umumnya merupakan kelompok usia bukan produktif lanjut usia sehingga dianggap tidak dapat menjalankan maupun mengembangkan usaha. Berdasarkan data hasil uji korelasi rank Spearman Lampiran 5 terdapat hubungan yang negatif dan nyata antata Jumlah ART yang Bekerja pada Rumahtangga Peserta Sosial Dasar dengan Tingkat Akses Peserta Sosial Dasar dengan nilai r s =-0,252 pada taraf α=0,05. Sementara pada Peserta SPKP tidak ditemukan adanya hubungan antara Jumlah ART yang Bekerja dengan Tingkat Akses Peserta SPKP. Adapun Status Kategori Rumahtangga kedua peserta tidak menunjukkan adanya hubungan nyata dengan Tingkat Akses peserta terhadap PNPM MP. Selanjutnya dalam hal Tingkat Kontrol peserta terhadap PNPM MP, hubungan nyata hanya ditemukan pada variabel Status Kategori Rumahtangga, itupun pada Peserta Sosial Dasar dimana Status Kategori Rumahtangga berhubungan negatif dengan Tingkat Kontrol Peserta Sosial Dasar dengan nilai r s =-0,352 pada taraf α=0,05. 71

8.6 Hubungan Antara Karakteristik Sumberdaya Rumahtangga dengan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76