Derajat putih Karakterisasi Kolagen dan Nanopartikel Kolagen

lebih tinggi dibandingkan T max nanopartikel kolagen, namun baik kolagen maupun nanopartikel kolagen memiliki nilai T max yang jauh lebih tinggi dibandingkan T max kolagen dari beberapa spesies ikan dan mamalia Tabel 15. Tingginya nilai T max disebabkan oleh perbedaan jenis pelarut kolagen yang digunakan pada pengujian DSC. Pada penelitian ini digunakan air sebagai media pelarut kolagen sementara pada umumnya asam asetat digunakan sebagai pelarut. Penelitian Singh et al. 2011 menunjukkan penggunaan air sebagai media pelarut pada pengujian DSC dari Acid Soluble Collagen ASC dan Pepsin Soluble Collagen PSC dari kulit ikan striped catfish memberikan nilai T max yang lebih tinggi dibandingkan ASC maupun PSC yang dilarutkan dalam asam asetat. Ahmad dan Benjakul 2010 mengatakan adanya asam asetat menyebabkan terputusnya ikatan hidrogen intramolekul yang merupakan penstabil struktur triple heliks dari kolagen. Hasil penelitian Samouillan et al. 2011 menunjukkan bentuk akhir kolagen juga mempengaruhi terhadap suhu denaturasi kolagen. Kolagen type I dari urat sapi dalam bentuk terliopilisasi menunjukkan T max yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk hydrated kolagen dengan nilai berturut-turut 225 C dan 78,3 C. Tabel 15 Nilai T max kolagen dari berbagai jenis ikan Sumber kolagen T max C pustaka ASC PSC Kulit ikan balloon Diodon holocanthus 29,64 30,30 Huang et al. 2011 Kulit ikan bigeye snapper Priacanthus macracanthus 30,37 30,87 Jongjareonrak et al. 2005 Tulang rawan ikan brownbanded bamboo Shark Chiloscyllium punctatum 36,73 35,98 Kittiphattanabawon et al. 2010b Tulang rawan ikan blacktip shark Carcharhinus limbatus 36,28 34,56 Kittiphattanabawon et al. 2010b Kulit ikan ornate threadfin bream Nemipterus hexodon 33,35 Nalinanon et al. 2011 Kulit ikan striped catfish Pangasianodon hypophthalmus 39,3 39,6 Singh et al. 2011 Kulit ikan largefin longbarbel catfish Mystus macropterus 32,1 31,6 Zhang et al. 2009 kulit babi 37 Nagai dan Suzuki 2000 Kulit sapi 40,8 Komsa-Penkova et al. 1999 msa-Penkova Perbedaan stabilitas termal dari kolagen juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu komposisi dan susunan asam imino sebagai pembentuk struktur tersier kolagen Ahmad dan Benjakul 2010, musim penangkapan dan tingginya k omposisi ikatan α1 pada struktur kolagen Duan et al. 2012 , asal bahan baku Karim dan Bhat 2009, serta keberadaan garam-garam mineral misalnya Cl - , SCN - , H 2 PO 4 - , HPO 4 2- , SO 4 2- , Li + , Na + , NH 4 + , dan Ca 2+ Komsa-Pencova et al. 1996.

4.4.9 Solubilitas

Solubilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu zat kimia tertentu solute untuk larut dalam suatu pelarut solvent. Solubilitas kolagen dan nanopartikel kolagen diukur pada pH yang bervariasi yaitu dari pH 1-12 dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pH optimun yang menghasilkan tingkat kelarutan kolagen atau nanopartikel kolagen yang paling baik. Solubilitas kolagen dan nanopartikel kolagen ditentukan dengan membandingkan konsentrasi protein terlarut dari kolagen atau nanopartikel terhadap total protein pada kolagen atau nanopartikel kolagen. Solubilitas yang dihasilkan pada pH tertentu dibandingkan terhadap solubilitas tertinggi untuk menentukan solubilitas relatif kolagen maupun nanopartikel kolagen. Solubilitas relatif kolagen dan nanopartikel kolagen pada berbagai pH ditunjukkan pada Gambar 14. Berdasarkan Gambar 14 terlihat bahwa tingkat solubilitas kolagen cenderung bervariasi pada kondisi pH berbeda, sedangkan tingkat solubilitas nanopartikel kolagen cenderung stabil pada kondisi pH berbeda. Kolagen menunjukkan solubilitas tertinggi pada pH 7 dengan tingkat solubilitas sebesar 99,5; sedangkan pada pH 6, 9, dan 10 solubilitas kolagen cukup rendah dengan tingkat solubilitas sekitar 60. Solubilitas nanopartikel kolagen pada berbagai pH menunjukkan nilai rata-rata sebesar 80 dengan tingkat solubilitas tertinggi pada pH 3 92,8 dan solubilitas terendah pada pH 6 64,3. Hal ini menunjukkan bahwa pH optimum untuk melarutkan kolagen adalah pada pH 7, sedangkan untuk nanopartikel kolagen pada pH 3. Solubilitas terendah menunjukkan titik isoelektrik kolagen maupun nanopartikel kolagen. Titik isoelektrik kolagen berada pada pH 6, 9,dan 10; sedangkan nanopartikel kolagen pada pH 6.