Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Pari

omega-3, asam amino bebas, kitin dan kitosan, kolagen dan gelatin, kalsium, astaxantin, dan enzim Ferraro et al. 2010. Limbah perikanan juga dapat diolah menjadi berbagai produk, misalnya tepung ikan untuk pakan ternak, biodieselbiogas, pigmen alami karotenoid , dan pupuk tanaman Arvanitoyannis dan Kassaveti 2008.

2.3 Kulit Ikan

Kulit ikan merupakan lapisan tubuh paling luar yang memisahkan dan melindungi hewan dari perbedaan kondisi lingkungan misalnya tekanan osmotik. Kulit ikan adalah organ multifungsi yang memiliki peran penting dalam perlindungan, komunikasi, sensorik, penggerak, respirasi, ekskresi, dan regulasi termal Thitipramote dan Rawkdkuen 2011. Kulit ikan juga berperan dalam menjaga bentuk tubuh, melindungi ikan dari guncangan dan berbagai serangan asing, memperbaiki hidrodinamika, dan mendeteksi fungsi sensorik yang penting untuk kelangsungan hidupnya Guellec et al. 2004. Struktur kulit ikan bervariasi menurut spesies ikan, namun secara umum kulit ikan terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Lapisan epidemis terdiri dari tiga bagian yaitu superficial stratum, intermediate stratum, dan basal stratum. Superficial stratum dan intermediate stratum berfungsi sebagai proteksi terhadap bakteri, fungi, dan parasit; sedangkan basal stratum berfungsi untuk menjaga epidermis melekat pada dermis. Lapisan dermis terdiri dari dua wilayah yaitu stratum laxum dan stratum compactum. Stratum laxum mengandung matriks fibroblast, saraf, beberapa sel pigmen, dan sisik berperan dalam perlindungan dan hidrodinamika. Stratum compactum banyak mengandung matriks kolagen dengan fungsi utama memperkuat kulit tipis dan melindungi ikan terhadap pengaruh tensile force. Lapisan hipodermis subcutis memisahkan dermis dari sel-sel otot yang terletak di bawah. Hipodermis mengandung chromatophores melanophores, iridophores dan xantophores, pembuluh darah, dan sejumlah sel adiposa Guellec et al. 2004. Kulit ikan mengandung sejumlah serat-serat kolagen Gomez-Guillen et al. 2002. Friess 1998 menyatakan bahwa lebih dari 50 dari protein ekstraseluler pada kulit merupakan kolagen. Kołodziejska et al. 2008 menyatakan bahwa 80 dari total protein pada kulit ikan cod dan salmon merupakan kolagen. Serat kolagen pada kulit ikan banyak ditemukan pada lapisan dermis. Goddard dan Gruber 1999 mengungkapkan bahwa sekitar 70 dari kolagen pada kulit terletak pada lapisan dermis. Guellec et al. 2004 mengatakan bahwa matrik kolagen terdapat pada bagian stratum compactum dari lapisan dermis. Motta 1977 mengungkapkan bahwa lapisan stratum compactum merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lapisan stratum laxum dan serat-serat kolagen yang terkandung pada laipsan stratum compactum lebih mudah dipisahkan secara individu dibandingkan serat-serat kolagen pada lapisan stratum laxum. Struktur lapisan dermis dari kulit ikan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Struktur lapisan dermis kulit ikan: F = stratum compactum; SD = stratum laxum; D = dasar dentikel; CH = chromatophores; M = jaringan otot. Kulit ikan mengandung komposisi kimia yang terdiri dari air, protein, lemak, dan abu. Komposisi kimia kulit ikan bervariasi tergantung dari jenis ikan. Kandungan protein kulit ikan berkisar antara 24,5 41,12, kandungan lemak antara 0,3 20,4, dan kandungan abu berkisar antara 0,235,45 Tabel 1. Bechtel 2003 mengungkapkan bahwa perbedaan komposisi kimia dapat disebabkan oleh perbedaan umur, jenis kelamin, habitat ikan serta cara preparasi kulit. Tabel 1 Komposisi kimia kulit ikan bb Jenis ikan Parameter Sumber pustaka Air Protein Lemak Abu Alaska pollock 78,2 25,0 0,4 0,7 Bechtel 2003 Pasific cod 78,1 24,5 0,3 2 Bechtel 2003 Nila 67,7 30,6 1,1 2,1 Songctikupan et al. 2008 Rainbow trout 41,6 41,12 13,12 5,45 Tabarestani et al. 2012 Giant catfish 64,86 34,03 2,69 0,25 Thitpramote dan Rawkdkuen 2011 Striped catfish 51,85 27,26 20,24 0,23 Thitpramote dan Rawkdkuen 2011

2.4 Kolagen

Kolagen merupakan protein struktural utama dari jaringan ikat pada tubuh hewan vertebrata dengan kandungan mencapai 30 dari total protein tubuh. Kandungan kolagen pada protein jaringan ikat dari tendon dan tulang mencapai lebih dari 90, sedangkan pada kulit mencapai lebih dari 50 Friess 1998. Terdapat setidaknya 27 tipe kolagen yang dikenal dengan nama kolagen tipe I-XXVII. Masing-masing tipe kolagen bervariasi dalam kompleksitas, keragaman struktur, keberadaan bagian non-heliks, dan fungsi. Berdasarkan struktur dan susunan supramolekul, kolagen dibagi menjadi 8 kelompok yaitu: Fibril-forming collagen, basement membrane collagen, microfibrillar collagen, anchoring fibrils, hexagonal network-forming collagen, fibril-associated collagen FACIT, transmembrane collagen, dan multiplexin Tabel 2 Gelse et al. 2003. Tabel 2 Pengelompokan tipe-tipe kolagen Type Moleculer composition Genes genomic localization Tissue distribution Fibril-forming collagens I [α1I] 2 αβI COL1A1 17q21.31-q22 COL1A2 7q22.1 bone, dermis, tendon, ligaments, cornea II [α1II] 3 COL 2A1 12q13.11-q13.2 cartilago, vitreous body, nucleus pulporus III [α1III] 3 COL3A1 2q31 skin, vessel wall, reticular fibres of most tissues lungs, liver, spleen, etc.