striped catfish Pangasianodon hypophthalmus Singh et al. 2011, dan largefin longbarbel catfish Mystus macropterus Zhang et al. 2009. Kittiphattanabawon
et al. 2010a mengatakan bahwa glisina merupakan asam amino utama pembentuk kolagen yang meliputi 13 dari total asam amino. Friess 1998
menyatakan bahwa asam amino glisina terdapat pada setiap posisi ketiga susunan asam amino triple heliks kolagen Gly-X-Y, sementara 35 dari asam amino
penyusun triple heliks kolagen merupakan prolina dan hidroksiprolina. Nalinanon et al. 2011 mengatakan kolagen tipe I mengandung asam amino glisina, alanina,
dan prolina dalam jumlah yang tinggi, sedangkan asam amino tirosina dan histidina hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit serta tidak mengandung sistina
dan triptofan. Kolagen dan nanopartikel kolagen mengandung asam amino arginina yang
cukup tinggi dengan nilai berturut-turut 12,026 dan 11,647. Kandungan arginina yang tinggi pada ikan pari juga dilaporkan oleh Mardiah et al. 2012
yaitu mencapai 10,50 pada daging ikan pari Himantura gerrardi. Tabel 11 Komposisi asam amino kolagen dan nanopertikel kolagen
asam amino kolagen
nanopartikel kolagen Asam aspartat
3,753 ± 0,091 4,215 ± 0,116
Serina 3,595 ± 0,258
3,072 ± 0,080 Asam glutamat
8,203 ± 0,393 8,943 ± 0,153
Glisina 24,078 ± 0,134
23,029 ± 0,593 Histidina
1,893 ± 0,183 1,796 ± 0,014
Arginina 12,026 ± 0,211
11,647 ± 0,556 Treonina
3,843 ± 0,144 3,617 ± 0,133
Alanina 4,366 ± 0,247
4,595 ± 0,044 Prolina
11,417 ± 0,554 10,964 ± 0,090
Sistina 0,000
0,000 Tirosina
0,708 ± 0,088 0,786 ± 0,045
Valina 3,172 ± 0,083
2,863 ± 0,035 Metionina
3,249 ± 0,006 2,899 ± 0,134
Lisina 2,514 ± 0,226
2,497 ± 0,087 Isoleusina
1,973 ± 0,035 1,823 ± 0,016
Leusina 2,991 ± 0,080
2,790 ± 0,018 Fenilalanina
2,967 ± 0,223 3,074 ± 0,141
Triptofan 0,000
0,000
4.4.3 Analisis gugus fungsi dengan FTIR
Spektroskopi Fourier Transform Infrared FTIR merupakan teknik analisis spektroskopi yang memanfaatkan sinar infra merah sebagai sumber radiasi
elektromagnetik yang menyebabkan terjadinya vibrasi molekul senyawa organik ketika menyerap sinar tersebut. Analisis FTIR banyak digunakan untuk
mengkarakterisasi senyawa-senyawa organik dengan melihat gugus fungsi penyusunnya. Analisis FTIR yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk
memastikan bahwa senyawa yang dihasilkan merupakan kolagen berdasarkan gugus-gugus fungsi penyusunnya.
Hasil pendeteksian gugus fungsi kolagen dan nanopartikel kolagen dengan teknik FTIR disajikan pada Gambar 11, sedangkan rangkuman karakteristik gugus
fungsi kolagen dan nanopartikel kolagen hasil deteksi FTIR dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan spektra FTIR baik kolagen maupun nanopartikel kolagen
menunjukkan puncak-puncak serapan pada wilayah serapan amida yang meliputi amida A, amida I, amida II, dan amida III.
Amida A merupakan gugus khas kolagen dengan wilayah serapan pada bilangan gelombang
=
3490 –3430 cm
-1
yang menunjukkan stretching NH Coates 2000. Keberadaan amida A pada kolagen ditunjukkan dengan adanya
serapan pada = 3431,91 cm
-1
sedangkan pada nanopartikel kolagen pada serapan = 3431,41 cm
-1
. Spektra FTIR kolagen dan nanopartikel juga menunjukkan adanya serapan pada = 2928,27cm
-1
dan = 2929,29 cm
-1
. Hal ini menunjukkan gugus fungsi amida B dengan wilayah serapan pada
=
2935 2915 cm
-1
yang terbentuk dari Methylene C-H asym.sym. stretching Coates 2000.
Gugus fungsi khas kolagen berikutnya adalah amida I yang berada pada wilayah serapan
=
1600 1690 cm
-1
yang menunjukkan C=O streching Kong dan Yu 2007. Gugus fungsi ini ditunjukkan dengan adanya serapan pada
= 1641,24 cm
-1
pada spektra FTIR kolagen dan = 1643,72 cm
-1
pada spektra FTIR nanopartikel kolagen.
Muyonga et al. 2004b menyatakan bahwa amida I terdiri dari empat komponen struktur sekunder protein, yaitu
-heliks, β-sheet, β-turn, dan random coil yang saling bertumpang tindih. Kong dan Yu 2007 mengungkapkan bahwa
setiap komponen dari struktur sekunder protein memiliki wilayah serapan yang
berbeda. Komponen -heliks ditunjukkan pada wilayah serapan
=
1654 dan 1658 cm
-1
; β-sheet pada
=
1624 dan 1642 cm
-1
; β-turn pada
=
1666, 1672, 1680, 1688 cm
-1
; dan random coil pada
=
1648 2 cm
-1
.
a
b Gambar 11 Spektra infrared: kolagen a nanopartikel kolagen b.