Tujuan Extraction and Characteristic of Collagen and Nanoparticle Collagen from the Skin of Stingray Fish (Pastinachus solocirostris) as Ingredient of Cosmetics.

mouth dan sebagian besar bersifat predator. Bentuk dan struktur gigi ikan pari serupa dengan ikan cucut, namun dalam ukuran yang lebih kecil Hoeve 1988. Alat pernapasan berupa celah insang gill openings atau gill slits yang berjumlah 5 6 pasang. Posisi celah insang adalah dekat mulut di bagian ventral. Ikan pari jenis Pastinachus solocirostris memiliki ciri umum diantaranya selaput kulit dibagian bawah ekor agak lebar dengan panjang tidak mencapai ujung ekor, bentuk lempengan tubuhnya persegi empat, posisi duri sengat di ekor agak ke belakang jaraknya dari kloaka lebih dari separuh lebar tubuhnya, pangkal ekor lebar, moncong berbentuk segitiga lancip, bagian puncak punggungnya meruncing, dan terdapat dentikel yang membesar Gambar 1. Gambar 1 Pastinachus solocirostris White et al. 2006. Pada umumnya ikan pari hidup di dekat dasar perairan yang lembek berlumpur, lumpur pasir, tanah keras dan bahkan yang berbatu atau koral Compagno 1999. Distribusi geografis ikan cucut dan pari sangat luas. Ikan ini dapat ditemukan di perairan tawar hingga palung laut terdalam dan dari daerah laut beriklim dingin sampai daerah tropis yang hangat Compagno 2001. Ikan pari jenis Pastinachus solocirostris diduga hidup di dasar perairan kepulauan dan paparan benua White et al. 2006. Pari umumnya adalah pemangsa predator, namun ukuran giginya kecil sehingga cenderung memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil Hoeve 1988. Mangsa ikan pari bervariasi dari jenis binatang planktonis, invertebrata bentik hingga ikan bertulang keras berukuran kecil. Ikan pari juga memakan binatang bertulang rawan chondrithian dan berbagai jenis cephalopoda antara lain cumi-cumi Compagno 1999. Ikan pari jenis Pastinachus solocirostris diduga sebagai pemangsa krustasea dan ikan-ikan kecil White et al. 2006. Ikan pari umumnya berbiak secara ovovivipar dengan jumlah anak antara 5 6 ekor Hoeve 1988. Khusus jenis Pastinachus solocirostris tergolong hewan vivipar dengan kecenderungan histotrofi. Ukuran lebar badan ikan pari jantan dewasa mencapai 28 36 cm White et al. 2006.

2.2 Limbah Ikan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah industri perikanan merupakan bahan baku baik dapat dimakan ataupun tidak yang tersisa dan terbuang selama produksi dari produk utama. Rieuwpassa dan Salampessy 1997 mendefinisikan limbah perikanan sebagai bahan yang tersisa dan terbuang dari suatu kegiatan penangkapan, penanganan, dan pengolahan hasil perikanan. Limbah industri pengolahan dikelompokan berdasarkan sifat fisiknya menjadi dua jenis yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berupa cairan-cairan yang terbuang dari proses penyiangan dan pencucian ikan yang terutama mengandung darah, lemak, dan substansi-substansi lain. Limbah padat dapat berupa jeroan, sirip dan ekor, tulang, sisik, potongan- potongan daging ikan maupun ikan dalam bentuk utuh. Limbah yang dihasilkan pada saat pengolahan ikan berkisar 20 60 dari bahan baku. Limbah berupa jeroan, kepala, dan ekor sebesar 27; sedangkan kulit, tulang, dan darah sebesar 25 dari ikan. Sumber limbah padat terbesar berasal dari industri filet ikan yang mencapai 50 75 dari berat ikan, industri pengalengan 30 65 dari berat ikan, sedangkan industri pengolahan krustasea dan moluska menghasilkan limbah sebesar 20 50 dari berat ikan Ferraro et al. 2010. Limbah ikan mengandung senyawa bioaktif yang bernilai tambah tinggi high added value compoundsHAVC sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang baik nutraceutical, formulasi makanan fungsional maupun farmasi. Beberapa jenis HAVC dalam limbah ikan diantaranya asam lemak