Analisis asam amino AOAC 1995

terdiri dari 8 running gel dan 4 stacking gel dan dielektroforesis pada arus konstan 50 mAgel selama 2 jam. Setelah elektroforesis selesai, gel ditandai dengan 0,05 bv Coomassie biru R-250 dalam 15 vv metanol dan 5 vv asam asetat selama 1 jam, kemudian sampel ditandai dengan campuran 30 vv metanol dan 10 vv asam asetat selama 1 jam. Destained dilakukan kembali selama 30 menit. Berat molekul protein sampel diperkirakan berdasarkan berat molekul marker. Marker yang digunakan adalah spektra multicolor broad range protein ladder dari permentos.

3.4.15 Analisis struktur permukaan dengan SEM

Sampel ditaburkan pada specimen holder yang dilapisi double sticky tape, kemudian dibersihkan dengan hand blower untuk menghilangkan debu-debu pengotor. Sampel yang telah menempel pada double sticky tape kemudian dilapisi emas-pladium setebal 400 Ǻ dengan mesin ion Sputter JFC-1100. Coating tersebut dimaksudkan agar benda uji yang akan dilakukan pemotretan menjadi penghantar listrik. Sampel yang telah dilapisi emas-pladium selanjutnya dimasukkan ke dalam specimen chamber pada mesin SEM untuk dilakukan pemotretan pada perbesaran 20.000x dan 40.000x. Sumber elektron dipancarkan menuju sampel untuk memindai permukaan sampel, kemudian emas sebagai konduktor akan memantulkan elektron ke detector pada mikroskop SEM. Hasil pemindaian akan diteruskan ke detektor.

3.4.16 Analisis solubilitas Tabarestani et al. 2012

Solubilitas kolagen dan nanopartikel kolagen ditentukan pada rentang pH 1-12 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pH terhadap solubilitas kolagen dan nanopartikel kolagen. Sebanyak 8 mL larutan kolagen 3 mgmL dimasukan ke dalam wadah dan pH larutan diatur pada rentang pH 1-12 menggunakan HCl atau NaOH, kemudian volume larutan ditepatkan menjadi 10 mL dengan penambahan akuades. Larutan disentrifuse dingin 4 C pada kecepatan 20000g selama 30 menit. Konsentrasi protein dalam supernatan ditentukan dengan uji Biuret dengan Bovine Serum Albumin BSA sebagai standar. Solubilitas ditentukan dengan rumus: Solubilitas = Kandungan protein supernatan Total protein sampel Solubilitas relatif = Solubilitas pada pH tertentu Solubilitas tertinggi

3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel dan Torrie 1993

Rancangan yang digunakan untuk tahap perendaman dalam larutan NaOH adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Perlakuan merupakan kombinasi antara konsentrasi NaOH dengan waktu perendaman Tabel 6. Semua perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Tabel 6 Perlakuan kombinasi konsentrasi NaOH dan waktu perendaman Waktu peremdaman Konsentrasi NaOH 0,05 M K1 0,1 M K2 0,2 M K3 2 jam W2 K1W2 K2W2 K3W2 4 jam W4 K1W4 K2W4 K3W4 6 jam W6 K1W6 K2W6 K3W6 8 jam W8 K1W8 K2W8 K3W8 Model rancangan adalah: Yij = μ + τi + εij Keterangan: i = 1,2,3,......, dan 12; j = 1,2,3 Yij = respon pengaruh perlakuan ke-i ulangan ke-j μ = nilai tengah umum τi = pengaruh perlakuan ke-i εij = pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke j Rancangan yang digunakan untuk tahap perendaman dalam asam asetat adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi asam asetat sebanyak 3 taraf 0,05; 0,1; 0,2 M dan faktor lama waktu