terdiri  dari  8  running  gel  dan  4  stacking  gel  dan  dielektroforesis  pada  arus konstan  50  mAgel  selama  2  jam.    Setelah  elektroforesis  selesai,  gel  ditandai
dengan  0,05  bv  Coomassie  biru  R-250  dalam  15  vv  metanol  dan 5 vv asam asetat selama 1 jam, kemudian sampel ditandai dengan campuran
30 vv metanol dan 10 vv asam asetat selama 1 jam.  Destained dilakukan kembali selama 30 menit.  Berat molekul protein sampel diperkirakan berdasarkan
berat  molekul  marker.    Marker  yang  digunakan  adalah  spektra  multicolor  broad range protein ladder dari permentos.
3.4.15 Analisis struktur permukaan dengan SEM
Sampel ditaburkan pada specimen holder yang dilapisi double sticky tape, kemudian  dibersihkan  dengan  hand  blower  untuk  menghilangkan  debu-debu
pengotor.    Sampel  yang  telah  menempel  pada  double  sticky  tape  kemudian dilapisi emas-pladium setebal 400
Ǻ dengan mesin ion Sputter JFC-1100. Coating tersebut  dimaksudkan  agar  benda  uji  yang  akan  dilakukan  pemotretan  menjadi
penghantar  listrik.  Sampel  yang  telah  dilapisi  emas-pladium  selanjutnya dimasukkan  ke  dalam  specimen  chamber  pada  mesin  SEM  untuk  dilakukan
pemotretan pada perbesaran 20.000x dan 40.000x. Sumber elektron dipancarkan menuju sampel untuk memindai permukaan
sampel,  kemudian  emas  sebagai  konduktor  akan  memantulkan  elektron  ke detector pada mikroskop SEM.  Hasil pemindaian akan diteruskan ke detektor.
3.4.16 Analisis solubilitas Tabarestani et al. 2012
Solubilitas  kolagen  dan  nanopartikel  kolagen  ditentukan  pada  rentang pH  1-12  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  pH  terhadap  solubilitas
kolagen  dan  nanopartikel  kolagen.  Sebanyak  8  mL  larutan  kolagen  3  mgmL dimasukan  ke  dalam  wadah  dan  pH  larutan  diatur  pada  rentang  pH  1-12
menggunakan  HCl  atau  NaOH,  kemudian  volume  larutan  ditepatkan  menjadi 10  mL  dengan  penambahan  akuades.  Larutan  disentrifuse  dingin  4
C  pada kecepatan  20000g  selama  30  menit.    Konsentrasi  protein  dalam  supernatan
ditentukan  dengan  uji  Biuret  dengan  Bovine  Serum  Albumin  BSA  sebagai standar.  Solubilitas ditentukan dengan rumus:
Solubilitas =   Kandungan protein supernatan
Total protein sampel Solubilitas relatif
=   Solubilitas pada pH tertentu Solubilitas tertinggi
3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel dan Torrie 1993
Rancangan  yang digunakan untuk  tahap perendaman dalam larutan NaOH adalah Rancangan Acak Lengkap RAL.  Perlakuan merupakan kombinasi antara
konsentrasi  NaOH  dengan  waktu  perendaman  Tabel  6.  Semua  perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
Tabel 6 Perlakuan kombinasi konsentrasi NaOH dan waktu perendaman Waktu
peremdaman Konsentrasi NaOH
0,05 M K1 0,1 M K2
0,2 M K3 2 jam W2
K1W2 K2W2
K3W2 4 jam W4
K1W4 K2W4
K3W4 6 jam W6
K1W6 K2W6
K3W6 8 jam W8
K1W8 K2W8
K3W8
Model rancangan adalah: Yij
= μ + τi + εij Keterangan:
i = 1,2,3,......, dan 12;  j = 1,2,3 Yij
= respon pengaruh perlakuan ke-i ulangan ke-j μ
= nilai tengah umum τi      = pengaruh perlakuan ke-i
εij  =  pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke j Rancangan  yang  digunakan  untuk  tahap  perendaman  dalam  asam  asetat
adalah  Rancangan  Acak  Lengkap  Faktorial  dengan  dua  faktor  yaitu  konsentrasi asam  asetat  sebanyak  3  taraf  0,05;  0,1;  0,2  M  dan  faktor  lama  waktu