Analisis kadar abu AOAC 2005

Tabel 5 Pembuatan larutan BSA konsentrasi 0-1,5 mgmL Konsentrasi BSA mgmL Volume larutan stok BSA mL Volume akuades mL Volume perekasi biuret mL 4 6 0,02 0,04 3,96 6 0,04 0,08 3,92 6 0,12 0,24 3,76 6 0,4 0,8 3,2 6 0,8 1,6 2,4 6 1 2 2 6 1,5 3 1 6 Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam kurva standar Lampiran 1 untuk menentukan konsentrasi protein yang terkandung dalam sampel uji.

3.4.8 Analisis pH AOAC 2005

Sampel sebanyak 1 g dilarutkan dalam 20 mL akuades, ditambahkan 50 mL akuades, dan dihomogenkan. Suhu sampel diukur untuk digunakan sebagai suhu pH meter yang akan digunakan. pH meter dinyalakan dan dibiarkan hingga stabil. Elektroda dicelupkan ke dalam sampel beberapa saat sampai diperoleh nilai pH yang stabil.

3.4.9 Analisis logam berat

Kandungan logam berat Hg, Pb, dan As dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer AAS. Metode analisis logam berat didasarkan pada SNI 01-2354.6-2006 untuk Hg, SNI 01-2354.7-2006 untuk Pb, dan SNI 01-4866-1998 untuk As. Penentuan kandungan logam berat terbagi atas tiga tahap, yaitu destruksi, pembacaan absorbans contoh, dan perhitungan kandungan logam berat.

a. Tahap destruksi

Sampel sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL, kemudian ditambahkan 5 mL HNO 3 p, dan kemudian didiamkan selama 1 jam pada suhu ruang di ruang asam. Sampel dipanaskan di atas hot plate dengan temperatur rendah selama 4 6 jam, kemudian dibiarkan 24 jam dengan kondisi tertutup. Sampel ditambah dengan 0,4 mL H 2 SO 4 dan dipanaskan kembali selama 1 jam di atas hot plate sampai larutan berkurang lebih pekat. Selama proses pemanasan berlangsung ditambahkan 2-3 tetes larutan HClO 4 : HNO 3 2:1 ke dalam sampel sampai terjadi perubahan warna dari coklat menjadi kuning tua dan menjadi kuning muda. Pemanasan masih terus dilajutkan sekitar 10-15 menit setelah terjadi perubahan warna. Sampel diangkat dan didinginkan, kemudian ditambah 2 mL akuades dan 0,6 mL HCl p. Sampel dipanaskan kembali selama 15 menit. Sampel disaring dengan kertas saring untuk memisahkan endapan yang terbentuk. Sampel siap untuk dianalisis kandungan logam beratnya dengan Atomic Absorption Spectrophotometer AAS.

b. Pembacaan absorban

Pembacaan absorbansi logam berat Hg dilakukan dengan spektrofotometer penyerapan atom tanpa nyala pada panjang gelombang 253,7 nm, logam berat Pb ditentukan dengan spektrofotometer graphite furnace-argon pada panjang gelombang 228,8 nm dan logam berat As ditentukan dengan lampu katode As dengan panjang gelombang 193,7 nm. Absorbansi larutan blanko dan larutan standar untuk masing-masing logam berat juga diukur dengan cara yang sama.

c. Perhitungan

Konsentrasi logam berat sampel dihitung berdasarkan kurva regresi linier dari standar masing-masing logam berat. Selanjutnya kadar logam berat dihitung dengan rumus: Kadar logam berat mgkg = D-E x Fp x V mL x 1 ℓ 1000 mL W Keterangan: D adalah kadar contoh μgL dari hasil pembacaan AAS E adalah kadar blanko contoh μgL dari hasil pembacaan AAS W adalah berat contoh g V adalah volume akhir larutan contoh yang disiapkan mL Fp adalah faktor pengenceran