Pembuatan Nanopartikel Kolagen Extraction and Characteristic of Collagen and Nanoparticle Collagen from the Skin of Stingray Fish (Pastinachus solocirostris) as Ingredient of Cosmetics.

nanopartikel gelatin type A dengan metode desolvasi dua tahap menggunakan etanol sebagai agen desolvasi pada rasio larutan terhadap etanol sebesar 1:1 dengan ukuran partikel adalah 386 nm. Larutan nanopartikel kolagen yang dihasilkan dari perlakuan terbaik selanjutnya dihilangkan pelarutnya dengan proses evaporasi sampai diperoleh larutan nanopartikel kolagen bebas etanol. Larutan nanopartikel kolagen hasil proses evaporasi dikeringkan dengan freeze dryer sehingga diperoleh kolagen nanopartikel dalam bentuk serbuk. Rendemen dari nanopartikel kolagen yang dihasilkan sebesar 9,64 bb.

4.4 Karakterisasi Kolagen dan Nanopartikel Kolagen

Kolagen dan nanopartikel kolagen yang dihasilkan dari perlakuan terbaik pada penelitian tahap sebelumnya dikarakterisasi baik sifat kimia maupun fisik. Karakteristik kimia meliputi proksimat, jenis asam amino, dan pH; sedangkan karakteristik fisik yang diukur antara lain gugus fungsi dengan FTIR, berat molekul dengan SDS-PAGE, viskositas, derajat putih, analisis termal, solubilitas, dan struktur permukaan dengan SEM.

4.4.1 Komposisi proksimat

Komponen kimia kolagen dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk menunjukkan kualitas kolagen yang dihasilkan dan sekaligus menilai efektifitas dari proses pretretment kulit pada proses pembuatan kolagen. Proses preteatment kulit diharapkan mampu menghilangkan komponen-komponen lain misalnya lemak, mineral, protein non kolagen pada bahan baku kulit sehingga dihasilkan kolagen dengan kandungan protein tinggi. Komposisi proksimat kolagen dan nanopartikel kolagen yang dihasilkan dari kulit ikan pari dan kolagen dari kulit ikan lainnya sebagai pembanding dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa komponen utama kolagen adalah protein dan komponen lainnya berupa air, lemak, dan abu dalam jumlah yang sedikit. Kandungan protein kolagen maupun nanopartikel kolagen dari kulit ikan pari hampir sama dengan kandungan protein pada kolagen dari kulit ikan skate Raja kenojei namun lebih rendah dibandingkan protein pada kolagen dari kulit ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss, sedangkan untuk kandungan lemak dan abu pada kolagen dan nanopartikel kolagen dari kulit ikan pari lebih rendah dibandingkan pada kolagen dari kulit ikan skate Raja kenojei maupun kulit ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss. Perbedaan komposisi proksimat kolagen dari sumber bahan baku kulit yang berbeda diduga disebabkan perbedaan komponen kimia yang terkandung dalam bahan baku kulit dan teknik ekstraksi yang digunakan. Bechtel 2003 mengungkapkan bahwa perbedaan komposisi kimia dapat disebabkan oleh perbedaan umur, jenis kelamin, habitat ikan, serta cara preparasi kulit. Shon et al. 2011 menyatakan bahwa kulit yang memiliki kandungan lemak dan abu yang tinggi memerlukan teknik pemurnian yang berbeda untuk menghasilkan produk kolagen dengan kemurnian tinggi. Rendahnya nilai kandungan lemak dan abu pada kolagen dari kulit ikan pari yang dihasilkan menunjukkan bahwa proses preteatment kulit dengan perendaman dalam larutan basa maupun asam cukup efektif untuk mereduksi lemak dan mineral-mineral dalam kulit ikan. Hal ini selaras dengan pendapat Hinterwaldner 1977 yang menyatakan bahwa perendaman kulit dalam larutan basa mengakibatkan hancurnya sebagian ikatan silang pada struktur kolagen sehingga kulit dapat melepaskan zat selain protein kolagen, misalnya lemak, kotoran, pigmen, dan protein non kolagen. Tabel 10 Komposisi proksimat kolagen dari beberapa kulit ikan dan nanopartikel kolagen kulit ikan pari jenis kolagen Parameter bb Sumber pustaka air protein lemak abu Kolagen kulit ikan pari Pastinachus solocirostris 11,78 86,97 0,19 0,17 hasil penelitian Nanopartikel kolagen kulit ikan pari Pastinachus solocirostris 13,46 86,18 0,25 0,13 hasil penelitian Kolagen kulit ikan skate Raja kenojei 7,01 86,4 0,35 3,38 Shon et al. 2011 Kolagen kulit ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss 3,49 96,2 0,31 0,21 Tabarestani et al. 2012 Kadar air kolagen maupun nanopartikel kolagen lebih tinggi dibandingkan kadar air kolagen dari kulit ikan skate Raja kenojei dan kolagen dari kulit ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss Tabel 10. Tingginya kadar air kolagen maupun nanopartikel kolagen diduga disebabkan cara penyimpanan kolagen yang kurang baik sehingga memungkinkan terjadinya proses penyerapan air. Pada nanopartikel kolagen terjadi tingkat penyerapan air yang lebih tinggi dibandingkan pada kolagen. Hal ini berkaitan dengan lebih kecilnya ukuran nanopartikel kolagen sehingga meningkatkan luas permukaan yang dapat menyerap air. Kolagen dan nanopartikel kolagen dari kulit ikan pari sudah memenuhi spesifikasi kolagen cosmetic grade ditinjau dari kandungan abu keduanya, namun untuk kandungan air dan protein masih belum terpenuhi. Kolagen cosmetic grade mensyaratkan kandungan air5, protein 90, dan abu 1 Zhengzhou Sigma Chemical Co., Ltd.. Kolagen maupun nanopartikel kolagen dari kulit ikan pari memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku kosmetik dengan mengusahakan teknik pengeringan maupun teknik pengemasan yang tepat sehingga bisa meminimalkan kandungan air sampai mencapai kandungan air yang disyaratkan untuk kolagen cosmetic grade dan meminimalkan terjadinya penyerapan air selama penyimpanan.

4.4.2 Asam amino

Kolagen merupakan protein struktural utama dari jaringan ikat yang meliputi hampir 30 dari total protein tubuh. Molekul dasar kolagen terbentuk dari tiga rantai polipeptida yang saling berpilin membentuk struktur triple heliks dengan susunan asam amino yang khas yaitu Gly-X-Y, pada posisi X adalah prolina dan posisi Y adalah hidroksiprolina Friess 1998. Komposisi asam amino penyusun kolagen dan nanopartikel kolagen dapat dilihat pada Tabel 11. Kolagen maupun nanopartikel kolagen memiliki komposisi asam amino yang hampir sama dengan asam amino yang paling dominan adalah glisina 24,078 dan 23,029 dan prolina 11,417 dan 10,964, sementara asam amino yang terkandung dalam jumlah sedikit adalah tirosina 0,708 dan 0,786 dan histidina 1,893 dan 1,796 serta tidak mengandung asam amino sistina dan triptofan. Hal ini selaras dengan kandungan asam amino kolagen dari beberapa jenis kulit ikan, contoh: balloon fish Diodon holocanthus Huang et al. 2011, ornate threadfin bream Nemipterus hexodon Nalinanon et al. 2011, striped catfish Pangasianodon hypophthalmus Singh et al. 2011, dan largefin longbarbel catfish Mystus macropterus Zhang et al. 2009. Kittiphattanabawon et al. 2010a mengatakan bahwa glisina merupakan asam amino utama pembentuk kolagen yang meliputi 13 dari total asam amino. Friess 1998 menyatakan bahwa asam amino glisina terdapat pada setiap posisi ketiga susunan asam amino triple heliks kolagen Gly-X-Y, sementara 35 dari asam amino penyusun triple heliks kolagen merupakan prolina dan hidroksiprolina. Nalinanon et al. 2011 mengatakan kolagen tipe I mengandung asam amino glisina, alanina, dan prolina dalam jumlah yang tinggi, sedangkan asam amino tirosina dan histidina hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit serta tidak mengandung sistina dan triptofan. Kolagen dan nanopartikel kolagen mengandung asam amino arginina yang cukup tinggi dengan nilai berturut-turut 12,026 dan 11,647. Kandungan arginina yang tinggi pada ikan pari juga dilaporkan oleh Mardiah et al. 2012 yaitu mencapai 10,50 pada daging ikan pari Himantura gerrardi. Tabel 11 Komposisi asam amino kolagen dan nanopertikel kolagen asam amino kolagen nanopartikel kolagen Asam aspartat 3,753 ± 0,091 4,215 ± 0,116 Serina 3,595 ± 0,258 3,072 ± 0,080 Asam glutamat 8,203 ± 0,393 8,943 ± 0,153 Glisina 24,078 ± 0,134 23,029 ± 0,593 Histidina 1,893 ± 0,183 1,796 ± 0,014 Arginina 12,026 ± 0,211 11,647 ± 0,556 Treonina 3,843 ± 0,144 3,617 ± 0,133 Alanina 4,366 ± 0,247 4,595 ± 0,044 Prolina 11,417 ± 0,554 10,964 ± 0,090 Sistina 0,000 0,000 Tirosina 0,708 ± 0,088 0,786 ± 0,045 Valina 3,172 ± 0,083 2,863 ± 0,035 Metionina 3,249 ± 0,006 2,899 ± 0,134 Lisina 2,514 ± 0,226 2,497 ± 0,087 Isoleusina 1,973 ± 0,035 1,823 ± 0,016 Leusina 2,991 ± 0,080 2,790 ± 0,018 Fenilalanina 2,967 ± 0,223 3,074 ± 0,141 Triptofan 0,000 0,000