Pembuatan Nanopartikel Extraction and Characteristic of Collagen and Nanoparticle Collagen from the Skin of Stingray Fish (Pastinachus solocirostris) as Ingredient of Cosmetics.

mekanik, kimia, makanan, dan kosmetik Mu dan Sprando 2010. Nanoteknologi digunakan dalam bidang kosmetik untuk meningkatkan bioavailabilitas bahan aktif dalam kosmetik. Penggunaan bahan berukuran nano dalam formulasi kosmetik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produk, mengurangi jumlah bahan yang digunakan terkait efek toksisitas dan iritasi, dan meningkatkan penetrasi bahan aktif Mihranyan et al. 2012 . Keuntungan utama menggunakan nanopartikel dalam formulasi produk kosmetik adalah untuk i meningkatkan stabilitas berbagai bahan kosmetik seperti asam lemak tak jenuh, vitamin, antioksidan yang dienkapsulasi dalam nanopartikel; ii meningkatkan penetrasi bahan tertentu misalnya vitamin dan antioksidan lainnya; iii meningkatkan efektivitas dan toleransi filter UV pada permukaan kulit; dan iv membuat produk yang lebih estetis misalnya, dalam tabir surya mineral, membuat partikel aktif mineral yang lebih kecil sehingga memungkinkan mineral tersebut digunakan tanpa terlihat putih Mu dan Sprando 2010. Nanopartikel adalah ukuran panjang partikel dalam satuan nanometer, dalam istilah yang lebih teknis, kata nano berarti 10 -9 atau sepermilyar. Satu nm berati ukuran panjang yang setara dengan sepermilyar meter, sepersejuta mm atau seperseribu µm. Definisi nanopartikel berbeda, tergantung pada bahan, bidang dan aplikasi yang bersangkutan Hosokawa et al. 2007. Bolzinger et al. 2011 mendefinisikan nanopartikel dalam kisaran 1 sampai 100 nm, sementara Mohanraj dan Chen 2006 mendefinisikan nanopartikel sebagai partikel yang berbentuk padat dengan ukuran sekitar 10 –1000 nm. Nanopartikel pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1970. Penggunaan nanopartikel pada awalnya dirancang sebagai agen pembawa untuk vaksin dan anti kanker Majeti dan Ravikumar 2000. Nanopartikel telah menjadi bagian yang penting dari penelitian di bidang penghantaran makanan dan obat Hans dan Lowman 2002. Keuntungan utama dari makanan atau penghantar obat dalam ukuran nanopartikel adalah kemungkinan makanan obat tersebut dapat dihantarkan sesuai target yang diinginkan dalam tubuh, daya serap yang tinggi, serta kemampuan yang luas untuk mencapai target pada berbagai area tubuh dalam jangka waktu yang lama Hans dan Lowman 2002; Weber et al. 2000. Keuntungan lain penggunaan nanopartikel antara lain biodegradable, non toksik, non antigenik, stabil dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama, kapasitas yang lebih tinggi untuk molekul hidrofilik dibandingkan sistem koloid lain, pelepasan obat terkontrol, dan sebagai pembawa DNA dalam terapi gen Rahimnejad et al. 2009 . Aplikasi nanopartikel dalam bidang kosmetik sudah mulai dikembangkan. Berbagai jenis nanomaterial, misalnya arbutin, titanium, silikon, zinkzink oksida, emas, asam hialuronat, dan kolagen digunakan dalam produk whitening, sunscreen, moisturizer, dan skincare Mihranyan et al. 2012. Nanbu 2009 menyatakan bahwa formulasi kosmetik yang mengandung arbutin nanopartikel dengan ukuran 10-150 nm 1-5 wt menunjukkan efek sebagai pemutih. Beumer et al. 2008 menyatakan komposisi kosmetik yang mengandung nanopartikel isoflavon dengan ukuran kurang dari 500 nm memberikan efek untuk mempercantik kulit dan sebagai anti penuaan. Absorpsi bahan aktif dalam kosmetik melalui kulit sangat dipengaruhi oleh sifat fisikokimia bahan tersebut yang meliputi morfologi, kelarutan, alterability, dan aktivitas biologis Bolzinger et al. 2011. Ukuran partikel merupakan salah satu sifat morfologi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan aktif untuk kosmetik. Hoet et al. 2004 mengungkapkan bahwa material berukuran nano lebih mudah memasuki bagian dalam kulit dibandingkan dengan material berukuran lebih besar. Mu dan Sprando 2010 menyatakan bahwa partikel berukuran nano memiliki luas area yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk melintasi hambatan biologis dan meningkatkan kelarutan bahan aktif. Chai et al. 2010 menunjukkan bahwa kolagen peptida dari sisik ikan nila Oreochromis sp. dengan berat molekul 3500 Da dan 4500 Da dapat menembus stratum corneum dan mencapai lapisan epidermis dan dermis.