3 Daya dukung ekonomi
Merupakan tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tujuan usaha secara ekonomi. Dalam hal ini digunakan
parameter kelayakan usaha secara ekonomi. 4
Daya dukung sosial Merupakan gambaran persepsi seseorang dalam menggunakan ruang dalam
waktu bersamaan. Konsep ini terkait dengan tingkat kenyamanan pemakai kawasan.
Daya dukung lingkungan dapat diketahui dengan memperhitungkan semua potensi yang ada dalam kawasan yang bersangkutan serta kendala yang
mempengaruhi potensi tersebut dalam jangka panjang. Daya dukung lingkungan terlampaui ditandai dengan kerusakan lingkungan. Batasan daya dukung untuk
manusia adalah jumlah individu yang dapat didukung oleh luas sumberdaya dan lingkungan. Konsep daya dukung awalnya dikembangkan untuk mempelajari
pertumbuhan populasi dalam suatu unit ekosistem. Penghitungan daya dukung misalnya adalah penghitungan kapasitas ekologi yaitu jumlah individu yang dapat
ditampung oleh suatu habitat. Tujuan utama dari penghitungan daya dukung
adalah untuk mempertahankan potensi sumberdaya alam di areal tersebut pada batas-batas penggunaan yang dimungkinkan serta untuk menentukan bentuk
pengelolaan yang dapat dilakukan terhadap sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah.
Pengukuran daya dukung dibatasi untuk faktor yang bisa di ukur. Daya dukung fisik umumnya mengukur jumlah maksimum pengunjung pada waktu
yang sama dimana ruang yang tersedia dapat mendukung. Faktor kuncinya yaitu jumlah pengunjung, ruang yang tersedia adalah pada satu tempat kondisi alami
atau ditingkatkan melalui akomodasi infrastruktur atau bahkan lahan reklamasi dalam kasus ekstrim Tejada et al. 2009. Pantai memiliki nilai yang tinggi
sebagai sumberdaya wisata, oleh karena itu penentuan daya dukung perlu dilakukan sebagai faktor yang harus ada untuk dapat melakukan pemanfaatan dan
pengelolaan yang memperhatikan lingkungan Silva 2002.
2.6 Sistem Informasi Geografis SIG
Perpaduan antara sub model ekologi, ekonomi maupun sosial dapat menggunakan model SIG. Konsep dasar SIG merupakan sistem yang
mengorganisir perangkat keras hardware, perangkat lunak software dan data serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis
data secara simultan sehingga diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan Prahasta 2004.
Sistem informasi geografis dapat menampilkan dalam bentuk spasial yang dapat digunakan untuk pengelolaan dan ilmu pengetahuan. Sistem informasi
geografis dapat menggambarkan secara abstrak dalam bentuk peta permukaan bumi. Jenis data SIG terdiri atas data spasial dan data atribut. Data spasial
keruangan, yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan
penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. Data atribut deskriptif, yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data
atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular data yang disimpan dalam bentuk tabel lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas,
misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon.
2.7 Ekologi Ekonomi
Ekologi ekonomi mengidentifikasi pentingnya tiga konsep yang sesuai norma yaitu efisiensi ekonomi, keberlanjutan ekologi dan pemerataan sosial
dalam mengelola keterkaitan antara sistem ekologi dan ekonomi Constanza dan Folke 1997 in Wilson dan Howarth 2002. Pertanyaan penting berdasarkan
perspektif pemerataan sosial adalah bagaimana seharusnya mengevaluasi jasa dan ekosistem dalam melibatkan perlakuan yang adil pada persaingan di kelompok
sosial. Estimasi nilai ekonomi dapat membantu pembuat kebijakan menentukan isu dari pengelolaan konservasi, pengembangan berkelanjutan dan dukungan
keuangan untuk pengelolaan Lee dan Mjelde 2007.
2.8 Pengelolaan berkelanjutan
Suatu kegiatan dikatakan berkelanjutan apabila kegiatan tersebut secara ekologi, ekonomi dan sosial politik bersifat berkelanjutan. Berkelanjutan secara
ekonomi berarti kegiatan harus dapat menumbuhkan ekonomi, pemeliharaan kapital
dan menggunakan
sumberdaya serta
investasi secara
efisien. Berkelanjutan secara ekologis berarti kegiatan dapat mempertahankan integritas
ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi sumberdaya alam termasuk keanekaragaman hayati biodiversity sehingga diharapkan
pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan Cicin-Sain dan Knecht 1998. Pengelolaan merupakan indikator dalam pengembangan pengelolaan yang
berkelanjutan terdiri atas empat kelompok yaitu 1 menggambarkan adanya tekanan-situasi-respons, dimana indikator spesifik terletak pada tekanan yang
diterima lingkungan dan pada dampak dan respons yang terjadi pada lingkungan. 2 Indikator berdasarkan skala spasial, secara global, nasional dan lokal. 3
Berkonsentrasi pada lingkungan sebagai indikator penengah seperti udara, air, lahan dan lainnya. 4 Klasifikasi berdasarkan dimensi utama keberlanjutan
seperti lingkungan, lamanya pengembangan terhadap dampak lingkungan Tsaur 2006.
Pengelolaan wilayah pesisir berkelanjutan memberikan makna bahwa wilayah peisir dengan seluruh isinya perlu dihargai dan secara berencana dapat
dimanfaatkan, sehingga diperlukan upaya-upaya perlindungan makhluk hidup. Perlu dilakukan penjagaan dan pelestarian wilayah pesisir dan laut yang sangat
rentan terhadap perubahan ekosistem, dimana diperlukan perhatian yang serius dalam pengembangan dan pengelolaannya agar senantiasa berjalan secara
berkelanjutan dan lestari. Arah tujuan dari pengembangan dan pengelolaan potensi sumberdaya pesisir adalah untuk meningkatkan pengelolaan secara
terpadu dalam pemanfaatan sumberdaya secara optimal, efisien, efektif yang mengarah pada peningkatan upaya pelestarian lingkungan.
Pengelolaan secara
berkelanjutan berkembang
dari pemeliharaan
sumberdaya alam untuk saat ini dan generasi yang akan datang. Pengelolaan tersebut
menekankan nilai
yang berhubungan
dengan budaya
dan keanekaragaman masyarakat, perhatian terhadap isu keadilan sosial yang