Analisis Kepuasan Wisatawan Coastal Area Management for Tourism and Fisheries in Pringkuku District, Pacitan Regency, East Java Province

MUSA digunakan untuk mengukur dan menganalisa kepuasan pengunjung. Evaluasi dilakukan pada tingkat kepuasan pada wisatawan berdasarkan pada nilai dan ungkapan yang dipilih mereka. MUSA secara kualitatif berdasarkan pertimbahan dan pilihan pengunjung Grigoroudis dan Siskos 2002. Analisis kepuasan wisatawan dibagi menjadi kriteria utama dan sub kriteria. Kriteria utama terbagia atas lima kriteria yaitu petugas di kawasan, karakteristik alam, infrastruktur, fasilitas dan informasi-komunikasi. Dari setiap kriteria utama tersebut terdapat sub kriteria yaitu : 1. Petugas di kawasan terdiri atas: pengetahuan, pelayanan, komunikasi dan kesopanan 2. Karakteristik alam terdiri atas: keindahan alam, pantai berpasir, dan kejernihan air, 3. Infrastruktur terdiri atas: jalan dan penginapan, 4. Fasilitas terdiri atas: pusat informasi, tempat duduk, kios, toilet, tempat sampah, dan tempat ibadah, 5. Informasi-komunikasi terdiri atas: tanda dan papan petunjuk Masing-masing kriteria utama dan sub kriteria memiliki bobot. Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan dari tiap kriteria dan sub kriteria Arabatzis dan Grigoroudis 2010. Bobot untuk kriteria dan sub kriteria disajikan pada Tabel 12 dan 13. Tabel 12 Bobot dan indeks kepuasan dari kriteria utama Kriteria Bobot Petugas di kawasan 18,38 a Karakteristik alam 23,76 a Infrastruktur 20,43 a Fasilitas 19,07 a Informasi-komunikasi 18,36 a Keterangan: a = adaptasi dari Arabatzis dan Grigoroudis 2010 Tiap kriteria dan sub kriteria dihitung indeks kepuasannya. Indeks kepuasan tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara skor dan nilai kepuasan wisatawan yang diperoleh dari hasil wawancara. Hasil yang diperoleh yaitu nilai antara 1-100. Pada sub kriteria perhitungan indeks kepuasan juga dilakukan dengan cara yang sama. Secara rinci ditunjukkan pada Tabel 14. Tabel 13 Bobot dan indeks kepuasan dari sub kriteria Sub kriteria Bobot Pengetahuan 9,70 a Pelayanan 2,80 a Komunikasi 2,85 a Kesopanan 3,03 a Keindahan alam 7,25 a Pantai berpasir 8,38 a Kejernihan air 8,14 a Jalan menuju kawasan 8,52 a Penginapan 11,91 a Pusat informasi 2,28 a Tempat duduk 4,79 a Kios 3,16 a Toilet 2,53 a Tempat sampah 3,48 a Tempat ibadah 2,84 a Tanda 7,68 a Papan petunjuk 10,68 a Keterangan: a = adaptasi dari Arabatzis dan Grigoroudis 2010 Tabel 14 Perhitungan indeks kepuasan wisatawan Kriteria Bobot Skor Total Indeks 1 Kurang 2 Cukup 3 Puas Petugas kawasan a 18,38 a1 a2 a3  a 100 bobot x a  Karakteristik alam b 23,76 b1 b2 b3  b 100 bobot x b  Infrastruktur c 20,43 c1 c2 c3  c 100 bobot x c  Fasilitas d 19,07 d1 d2 d3  d 100 bobot x d  Informasi-komunikasi e 18,36 e1 e2 e3  e 100 bobot x e  Sumber : Arabatzis dan Siskos 2010 Keterangan : a = petugas di kawasan b = karakteristik c = infrastruktur d = fasilitas e = informasi-komunikasi Diagram aksi terbagi dalam 4 kuadran berdasarkan tingkat pemanfaatan rendah sampai dengan tinggi dan tingkat kepentingan rendah sampai dengan tinggi. Kuadran tersebut mengklasifikasikan aksitindakan yang dapat dilakukan bersarkan indeks kepuasan konsumen, yaitu: 1 Status Quo pemanfaatan rendah dan kepentingan rendah: secara umum, tidak ada aksitindakan yang diperlukan, 2 Leverage opportunity pemanfaatan tinggikepentingan tinggi: area ini dapat dikembangkandigunakan sebagai area yang memiliki daya saing tinggi, 3 Transfer resources pemanfaatan tinggikepentingan rendah: sumberdaya perusahaan yang ada dapat digunakan dengan baik dimanapun 4 Action opportunity pelaksanaan rendahkepentingan tinggi: kuadran yang membutuhkan perhatian untuk dikembangkan. Gambar 7 Diagram aksi Costumers Satisfaction Council 1995 in Arabatzis dan Grigoroudis 2010 4 KONDISI UMUM

4.1 Kondisi Gografis

Kabupaten Pacitan berada di Provinsi Jawa Timur bagian Selatan yang secara geografis berada pada 100°55’ - 111° 25’ BT, 07° 55’ - 08° 17’ LS dengan luas wilayah 1.419,44 km². Sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan dan tanah kapur yang merupakan bagian pegunungan kapur selatan membentang dari Gunung Kidul hingga Trenggalek menghadap ke Samudera Hindia. Secara administratif, Kabupaten Pacitan dibagi menjadi 4 wilayah pembantu bupati, 12 wilayah kecamatan, 5 kelurahan dan 159 desa. Kabupaten ini merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah serta Daerah Istimewa Yogyakarta BPS Kab. Pacitan 2012. Adapun batas wilayah Kabupaten Pacitan sebagai berikut: Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek, Sebelah Selatan : Samudera Hindia, Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo. Kabupaten Pacitan berada pada ketinggian 0-1.500 meter di atas permukaan laut dpl yang terdiri atas wilayah yang berada pada 7-25 meter dpl sebesar 2,62; 25-100 meter dpl sebesar 2,67; 100-500 meter dpl sebesar 52,68; 500- 1.000 meter dpl sebesar 36,43 dan 1.000 meter dpl sebesar 5,59. Kabupaten Pacitan memiliki jenis tanah alluvial kelabu endapan liat seluas 3.969 Ha atau 4,04, assosiasi litosol dan mediteran merah seluas 4.629 Ha atau 4,71, litosol campuran tuf dan bahan vulkan seluas 58.097 Ha atau 59,15 dan kompleks litosol kemerahan dan litosol seluas 31.529 Ha atau 32,10 Balitbang Kab. Pacitan 2003. Berdasarkan tingkat kemiringannya, komposisi lahan di Kabupaten Pacitan dapat digolongkan menjadi datar 10, berombak 10, bergelombang 4, berbukit 52 dan bergunung 10. Lahan disebut datar apabila kemiringannya ≤ 5, berombak bila kemiringannya 6–10, bergelombang bila kemiringannya 11–30, berbukit bila kemiringannya 31–50 serta bergunung apabila kemiringannya 50 Balitbang Kab. Pacitan 2003. Kabupaten Pacitan memiliki tujuh kecamatan pesisir kecamatan yang berbatasan langsung dengan laut yaitu Kecamatan Donorojo, Kecamatan Pringkuku, Kecamatan Pacitan, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan Sudimoro. Luas laut mencapai 523,92 km², dimana panjang pantai mencapai 70.709 km Gambar 8. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Pringkuku yang merupakan kecamatan pesisir dengan potensi perikanan dan kelautan yang sangat tinggi. Selain itu, potensi wisata bahari yang ada juga belum mampu dikelola dengan optimal sehingga manfaat ekonominya belum banyak dirasakan oleh masyarakat. Gambar 8 Peta wilayah pesisir Kabupaten Pacitan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan 2009. 4.2 Iklim dan Cuaca 4.2.1 Curah hujan Kabupaten Pacitan dipengaruhi oleh iklim tropika basah yang memiliki dua musim yaitu musim hujan Bulan Oktober-April dan musim kemarau Bulan Garis pantai = 70,709 km