Pantai Bresah Kawasan Watukarung

Gambar 49 Pandanus sp.di Pantai Geben

5.2 Kualitas Air

Parameter kualitas air merupakan salah satu data pendukung yang diamati dan diukur dalam penelitian. Parameter kualitas air diambil dari 9 titik dimana masing-masing titik dilakukan tiga kali ulangan Lampiran 13. Kualitas perairan di pesisir Kecamatan Pringkuku tergolong masih baik karena belum ada pengaruh yang dominan dari kegiatan manusia dalam hal ini pembuangan limbah rumah tangga dan belum adanya kegiatan industri yang berada di sekitar pantai. Parameter kualitas air yang diukur yaitu parameter fisika, kimia dan biologi perairan yang terdiri atas oksigen terlarut DO, derajat keasaman pH, suhu, salinitas, kecerahan, bau, sampah, BOD, TSS dan e-coli Tabel 24. Oksigen terlarut DO adalah jumlah gas oksigen yang terlarut dalam air dalam mgl. Oksigen terlarut dalam air tersebut dapat berasal dari proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya dan difusi dari udara. Kelarutan oksigen dalam laut dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas atau kadar Cl - . Temperatur dan salinitas yang semakin tinggi dapat menyebabkan tingkat kelarutan oksigen dalam air semakin rendah. Kisaran nilai oksigen terlarut DO di perairan Kecamatan Pringkuku masih sesuai dengan baku mutu air laut KEP- 51MENKLH2004, nilainya lebih dari 5 mgl. Nilai DO tersebut berkisar antara 5,0-10,7 mgl. Nilai DO tertinggi 10,7 mgl berasal dari titik yang dekat dengan muara. Tingginya nilai DO akan berdampak terhadap kehidupan organisme perairan. Menurut Pradhan et al. 2009, nilai DO dan nitrat di daerah estuaria cenderung lebih tinggi dan akan meningkat pada saat musim hujan dan akan memiliki korelasi yang negatif terhadap salinitas dan temperatur. Tabel 24 Hasil pengukuran parameter kualitas air Parameter Stasiun Pengukuran Baku mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DO mgl 7,1-9,2 5,0-5,7 6,8-10,6 6,6-7,4 7,2-10,7 5,2-5,8 5,6-6,8 9,0-9,5 6,3-7,2 5 pH 7 7 7 7 7,0-7,5 7 7 7 7 7,0- 8,5 Suhu °C 28,2-28,6 28,4-28,6 28,4-28,7 28,3-29,5 28,8-29,3 28,4-28,7 28,3-28,5 28,5-28,629,0-29.6 Alami Salinitas ‰ 35 34-35 34 35 3-35 10 34 33-37 35 Alami Kecerahan 100 100 100 100 100 95 100 100 100 6 meter Kedalaman m 0,5 – 2 0,5-1 1-1,5 1-1,5 1-1,5 0,5-1 0,5-1 0,5-1,5 0,5-1,5 Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Sampah Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil BOD mgl - 1,25 - - - 3,5 1,4 - - 10 TSS mgl - 6 - - - 10 6 - - 20 E coli MPN100 ml - - - - 48 - - 200 Sumber: Data primer diolah, 2012 Kepmen LH No. 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk wisata bahari Kandungan DO juga dipengaruhi oleh kandungan bahan organik yang masuk ke perairan, baik oleh aktivitas manusia dari daratan maupun masukan dari aliran sungai Sandra 2011. Nilai DO yang masih sesuai dengan baku mutu menunjukkan bahwa pengaruh kegiatan sekitar aktivitas manusia dan alam sangat kecil bahkan hampir tidak ada. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perairan di pesisir Kecamatan Pringkuku masih layaksesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata dan masih dapat menunjang kehidupan biota laut yang ada. Derajat keasaman pH merupakan sifat kimia yang berperan penting untuk mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan dalam perairan. Ikan dan organisme lainnya dapat hidup pada selang pH tertentu. Nilai pH dapat digunakan untuk menilai kesesuaian suatu perairan dalam menunjang kehidupan organisme perairan. Nilai derajat keasaman pH perairan di sekitar lokasi pengambilan contoh berkisar antara 7,0-7,5. Nilai yang diperoleh tersebut sesuai dengan baku mutu air laut kisaran pH antara 7,0-8,5 merupakan daerah yang potensial sebagai tempat rekreasi. Perairan yang diinginkan untuk daerah rekreasi terutama rekreasi pantai adalah perairan yang umumnya memiliki kisaran pH antara 7,0-7,5 sehingga tidak menyebabkan iritasi mata. Aktivitas wisata pantai yang sering dilakukan adalah berenang sehingga pH perlu menjadi faktor penting