sebelah Timur dan Desa Sugihwaras di sebelah Barat Lampiran 6. Jumlah penduduknya 1.837 jiwa BPMPD 2011
c
dan berada pada ketinggian sekitar 254 meter dpl BPS 2011. Jarak Desa Dadapan dari ibukota kecamatan sekitar 12
km, sedangkan jarak ke ibukota Kabupaten Pacitan sekitar 22 km BPMPD 2011
c
. Desa Jlubang memiliki Pantai Seruni sebagai salah satu tujuan wisata yang menjadi andalan masyarakat setempat setempat. Pantai Seruni tersebut
masuk dalam kawasan wisata Watukarung.
4.3.5 Desa Watukarung
Desa Watukarung merupakan salah satu desa di Kecamatan Pringkuku yang memiliki pantai berpasir putih. Pantai yang terdapat di desa Watukarung antara
lain Pantai Peden Ombo, Pantai Kasap, Pantai Mbrecak, Pantai Watukarung, Pantai Sirah Towo, Pantai Njantur, Pantai Ngalurombo, Pantai Waduk, Pantai
Ngalihan, Pantai Mbresah dan Pantai Geben. Desa Watukarung memiliki bentang wilayah yang berbukit-bukit, dengan dataran tinggi dan pegunungan sebagai
bentang dominan. Desa ini berbatasan dengan Desa Dersono di sebelah Utara, Samudera Hindia di sebelah Selatan, Desa Jlubang di sebelah Timur dan Desa
Sendang di sebelah Barat Lampiran 7. Desa Jlubang memiliki luas wilayah sekitar 505,514 ha, dengan jumlah penduduk 1.582 jiwa BPMPD 2011
d
dan berada pada ketinggian sekitar 160 meter dpl BPS 2011. Jarak desa Watukarung
dari ibukota Kecamatan sekitar 15 km, sedangkan jarak ke ibukota Kabupaten Pacitan sekitar 25 km BPMPD 2011
d
.
4.4 Kondisi Wisata
Kabupaten Pacitan memiliki banyak obyek wisata seperti goa, pemandian air hangat dan pantai. Terdapat tujuh kecamatan pesisir yang sebagian besar
dimanfaatkan untuk kegiatan wisata pantai. Kecamatan Pringkuku merupakan salah satu kecamatan pesisir yang memiliki dua kawasan wisata yang cukup
terkenal yaitu Srau dan Watukarung. Srau memiliki enam pantai berpasir yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Kawasan Watukarung memiliki 13 pantai
berpasir yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Kawasan wisata Srau dan Watukarung menjadi tujuan wisatawan karena pantainya yang masih asli dan
pemandangannya yang indah. Selain itu wisatawan mancanegara banyak yang
mengunjungi kawasan tersebut untuk melakukan aktivitas surfing. Biasanya mereka datang ke kawasan tersebut terutama Watukarung saat musim
gelombang tinggi. Sebelumnya para wisatawan mancanegara mencari informasi di internet tentang musim gelombang tersebut. Jumlah wisatawan yang berkunjung
di kawasan Srau dan Watukarung sebenarnya tidak jauh berbeda, namun pencatatan kunjungan di Srau lebih teratur Tabel 18. Hal tersebut dikarenakan
Srau sudah dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sehingga data kunjungan wisata telah didokumentasikan lebih jelas.
Pengelolaan Kawasan Watukarung masih dilakukan oleh pihak lokal desa setempat sehingga belum terdokumentasikan dengan baik.
Tabel 18 Jumlah kunjungan wisatawan orang di Srau dan Watukarung Tahun 2000-2011
Tahun Kawasan
Srau Watukarung
2000 5.276
- 2001
774 -
2002 9.655
- 2003
10.531 -
2008 14.375
5.000 2009
20.332 10.000
2010 24.303
12.000 2011
30.164 15.000
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 2012 dan Data Primer Lapang 2012
Wisatawan yang melakukan kunjungan ke kedua kawasan tersebut relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun Gambar 11. Pada tahun 2001
jumlah kunjungan wiasatawan ke kawasan Srau sempat mengalami penurunan karena adanya isu yang kurang baik mengenai kawasan pesisir. Kawasan Srau
mengalami peningkatan jumlah pengunjung tertinggi pada tahun 2009 yaitu sekitar 41,44. Persentase peningkatan jumlah pengunjung tahun 2010 dan 2011
masing-masing sebesar 19,53 dan 24,12. Persentase peningkatan jumlah pengunjung kawasan Watukarung pada tahun 2010 sebesar 20,00 dan pada
tahun 2011 sebesar 25,00. Rata-rata peningkatan jumlah pengunjung per tahun untuk kawasan Srau sekitar 28 sedangkan untuk kawasan Watukarung sekitar
22,00