2.8 Pengelolaan berkelanjutan
Suatu kegiatan dikatakan berkelanjutan apabila kegiatan tersebut secara ekologi, ekonomi dan sosial politik bersifat berkelanjutan. Berkelanjutan secara
ekonomi berarti kegiatan harus dapat menumbuhkan ekonomi, pemeliharaan kapital
dan menggunakan
sumberdaya serta
investasi secara
efisien. Berkelanjutan secara ekologis berarti kegiatan dapat mempertahankan integritas
ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi sumberdaya alam termasuk keanekaragaman hayati biodiversity sehingga diharapkan
pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan Cicin-Sain dan Knecht 1998. Pengelolaan merupakan indikator dalam pengembangan pengelolaan yang
berkelanjutan terdiri atas empat kelompok yaitu 1 menggambarkan adanya tekanan-situasi-respons, dimana indikator spesifik terletak pada tekanan yang
diterima lingkungan dan pada dampak dan respons yang terjadi pada lingkungan. 2 Indikator berdasarkan skala spasial, secara global, nasional dan lokal. 3
Berkonsentrasi pada lingkungan sebagai indikator penengah seperti udara, air, lahan dan lainnya. 4 Klasifikasi berdasarkan dimensi utama keberlanjutan
seperti lingkungan, lamanya pengembangan terhadap dampak lingkungan Tsaur 2006.
Pengelolaan wilayah pesisir berkelanjutan memberikan makna bahwa wilayah peisir dengan seluruh isinya perlu dihargai dan secara berencana dapat
dimanfaatkan, sehingga diperlukan upaya-upaya perlindungan makhluk hidup. Perlu dilakukan penjagaan dan pelestarian wilayah pesisir dan laut yang sangat
rentan terhadap perubahan ekosistem, dimana diperlukan perhatian yang serius dalam pengembangan dan pengelolaannya agar senantiasa berjalan secara
berkelanjutan dan lestari. Arah tujuan dari pengembangan dan pengelolaan potensi sumberdaya pesisir adalah untuk meningkatkan pengelolaan secara
terpadu dalam pemanfaatan sumberdaya secara optimal, efisien, efektif yang mengarah pada peningkatan upaya pelestarian lingkungan.
Pengelolaan secara
berkelanjutan berkembang
dari pemeliharaan
sumberdaya alam untuk saat ini dan generasi yang akan datang. Pengelolaan tersebut
menekankan nilai
yang berhubungan
dengan budaya
dan keanekaragaman masyarakat, perhatian terhadap isu keadilan sosial yang
berorientasi terhadap stabilitas Ahn et al. 2002. Hubungan antara pengelolaan berkelanjutan dengan wisata seringkali muncul.dua aspek: a banyak yang tidak
tahu mengenai hubungan wisata dengan lingkungan, b masih jarang informasi empiris yang menunjukkan dengan jelas bahwa wisata bisa mempengaruhi
keberlanjutan alam Ahn et al. 2002. Wisata dan ekowisata yang berkelanjutan dikenal dengan luas sebagai peningkatan pengembangan dimana terdapat
perlindungan lingkungan alam, tradisi dan warisan budaya Carta di rimini 2001 in
Sala 2010. Partisipasi pemerintah cukup bermanfaat untuk mengatasi isu pengelolaan keberlanjutan dan untuk perencanaan strategi lokal pada pengelolaan
Sala 2010.