Kondisi Wisata Coastal Area Management for Tourism and Fisheries in Pringkuku District, Pacitan Regency, East Java Province

mengunjungi kawasan tersebut untuk melakukan aktivitas surfing. Biasanya mereka datang ke kawasan tersebut terutama Watukarung saat musim gelombang tinggi. Sebelumnya para wisatawan mancanegara mencari informasi di internet tentang musim gelombang tersebut. Jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan Srau dan Watukarung sebenarnya tidak jauh berbeda, namun pencatatan kunjungan di Srau lebih teratur Tabel 18. Hal tersebut dikarenakan Srau sudah dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sehingga data kunjungan wisata telah didokumentasikan lebih jelas. Pengelolaan Kawasan Watukarung masih dilakukan oleh pihak lokal desa setempat sehingga belum terdokumentasikan dengan baik. Tabel 18 Jumlah kunjungan wisatawan orang di Srau dan Watukarung Tahun 2000-2011 Tahun Kawasan Srau Watukarung 2000 5.276 - 2001 774 - 2002 9.655 - 2003 10.531 - 2008 14.375 5.000 2009 20.332 10.000 2010 24.303 12.000 2011 30.164 15.000 Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 2012 dan Data Primer Lapang 2012 Wisatawan yang melakukan kunjungan ke kedua kawasan tersebut relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun Gambar 11. Pada tahun 2001 jumlah kunjungan wiasatawan ke kawasan Srau sempat mengalami penurunan karena adanya isu yang kurang baik mengenai kawasan pesisir. Kawasan Srau mengalami peningkatan jumlah pengunjung tertinggi pada tahun 2009 yaitu sekitar 41,44. Persentase peningkatan jumlah pengunjung tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebesar 19,53 dan 24,12. Persentase peningkatan jumlah pengunjung kawasan Watukarung pada tahun 2010 sebesar 20,00 dan pada tahun 2011 sebesar 25,00. Rata-rata peningkatan jumlah pengunjung per tahun untuk kawasan Srau sekitar 28 sedangkan untuk kawasan Watukarung sekitar 22,00 Gambar 11 Fluktuasi kunjungan wisatawan di Kawasan Srau dan Watukarung tahun 2008-2011 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 2012 dan data primer lapang 2012, diolah. Hal tersebut tidak hanya terjadi di kawasan Srau saja namun hampir semua kawasan pesisir di Kabupaten Pacitan. Pada tahun-tahun berikutnya cenderung mengalami kenaikan karena masyarakat mulai banyak yang tertarik mengunjungi kawasan tersebut. Hingga tahun 2011 kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dikarenakan makin banyaknya kawasan wisata di Kabupaten Pacitan yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan.

4.5 Kondisi Perikanan

Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten pesisir yang memiliki potensi perikanan cukup beragam, terutama untuk perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap di laut dalam kurun waktu 6 tahun terakhir terus mengalami peningkatan Tabel 19. Peningkatan hasil tangkapan di Kabupaten Pacitan didukung dengan dibangunnya Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan yang menjadi pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Pacitan. Pelabuhan ini mampu menampung cukup banyak kapal dibandingkan sebelum dibangun pelabuhan. Armada penangkapan yang beraktivitas pun juga semakin bertambah. Tabel 19 Produksi perikanan laut kg Kabupaten Pacitan menurut jenis ikan Tahun 2005-2010 No Jenis Ikan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Tuna - 74.231 1.153.236 1.181.905 1.688.588 1.589.989 2 Cakalang - 21.230 556.782 725.847 959.927 1.352.778 3 BawalDorang 67.069 84.030 40.816 3.719 6.210 4 Kembung 90.800 109.837 84.252 5.539 66.360 43.038 5 Udang Lobster 23.759 11.133 41.134 28.017 9.163 15.822 6 Udang Merah 2.784 6.079 2.176 - 1.414 110 7 Rebon 28.128 65.002 52.376 90.344 - 8 Teri 51.610 96.556 35.070 56.395 27.369 124.752 9 TongkolAbon 190.478 184.242 163.584 448.314 394.900 493.711 10 Lemuru 85.495 90.557 66.737 109.208 72.789 179.559 11 Tengiri 77.485 51.885 63.320 192.337 4.022 13.763 12 Layur 177.454 192.523 133.094 120.935 350.297 236.046 13 Julung-julung 54.444 64.593 24.920 22.639 427 6.508 14 Tiga Waja 64.292 79.119 41.050 22.444 1.922 7.728 15 Ekor Kuning 25.940 44.996 25.395 9.359 6.314 5.448 16 Ikan Kue 62.178 55.439 27.520 183 652 11.488 18 Manyung 94.340 140.540 95.063 12.904 15.163 32.129 19 Kurau 52.242 46.253 - - 403 7.566 20 CucutKelong 113.610 123.507 68.833 33.276 19.521 38.636 21 Pari 90.302 94.785 45.860 9.556 42.675 57.371 22 Kakap 59.812 25.642 38.397 19.053 4.826 11.556 23 Remang 11.531 14.007 - - - 24 Kerapu - 27.088 12.567 728 3.342 5.094 25 Layang - - 24.835 10.879 270.648 514.249 26 Marlin - - 24.286 834 - 196 27 Sebelah - - 24.316 1.183 736 1.316 28 Lemadang - - 16.852 4.555 35.210 85.110 29 Kuniran - - 17.661 40.635 490 3.740 30 Golok golok - - 14.900 - 560 - 31 Udang jerbung - - 8.067 3.087 - - 32 Lencam - - 7.688 16 411 - 33 Cumi cumi - - 1.631 147 1.429 1.042 34 Peperek 14.503 20.077 1.632 2.965 408 1.020 35 Kurisi - - 974 1.093 - - 36 Pogot - - 159 - - - 37 Rumput laut - - 15.240 1.637 20.951 127.227 38 Lain-lain 121.293 148.249 184.238 278.739 554.226 83.696 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan 2011 Berdasarkan data perikanan tangkap di Kabupaten Pacitan dilakukan penghitungan CPUE. Penghitungan CPUE tersebut dikelompokkan dalam dua jenis yaitu jenis ikan pelagis dan ikan demersal. Nilai MSY untuk ikan pelagis sebesar 5.961,86 ton dan produksi aktual tahun 2012 sebesar 5.013,55 ton. Hal ini menunjukkan masih ada potensi sumberdaya ikan pelagis yang belum dimanfaatkan sebesar 948,31 ton Gambar 12.