Kegiatan perikanan di Kecamatan Pringkuku masih terbatas dalam skala kecil, dengan menggunakan alat tangkap yang masih tradisional misalnya jaring dan
pancing. Pemanfaatan wilayah pesisir di Kecamatan Pringkuku untuk kegiatan wisata
dan perikanan masih belum diatur dan dikelola secara optimal oleh pemerintah daerah setempat. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan
wilayah di kawasan ini antara lain adanya konflik pemanfaatan wilayah, isu dan permasalahan biofisik abrasi, kerusakan sumberdaya, keterbatasan aksesibilitas
dan masalah perikanan keterbatasan kemampuan nelayan lokal. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan wisata dan perikanan masih bersifat alami dimana
pemanfaatan ruang masih dititik beratkan di wilayah darat dan masih dalam konteks pemanfaatan jasa-jasa lingkungan sehingga potensi sumberdaya alam
yang ada di wilayah ini belum dimanfaatkan secara optimal.
1.2 Perumusan Masalah
Kecamatan Pringkuku memiliki potensi pantai berpasir putih yang terhampar sepanjang 15,779 km. Pantai berpasir di Kecamatan Pringkuku
memiliki lingkungan yang masih alami dan memiliki potensi perikanan yang cukup baik dengan jenis ikan yang beragam. Fishing ground dan kondisi perairan
yang masih baik serta potensi sumberdaya pesisir yang ada dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan perikanan. Pemanfaatan potensi tersebut belum
dilakukan dengan optimal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sumberdaya yang belum termanfaatkan, kurangnya fasilitas pendukung baik dari segi kondisi
maupun jumlah serta kondisi fasilitas yang kurang terawat. Selain itu, kegiatan pemanfaatan belum banyak memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat sekitar kawasan. Pada kegiatan perikanan, potensi yang ada juga belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi armada
penangkapan dan keterampilan nelayan yang masih terbatas sehingga tingkat kesejahteraan nelayannya masih rendah.
Selama ini belum dilakukan penelitian yang mendetail untuk mengkaji kondisi, potensi dan pengelolaan yang ada di kawasan pesisir Kecamatan
Pringkuku. Apabila pemanfaatan dapat dioptimalkan maka akan berkontribusi terhadap kesejahteraan nelayan, dan masyarakat sekitar kawasan. Pemanfaatan
yang dilakukan oleh masyarakat masih bersifat tradisional dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengesampingkan aspek
kelestarian sumberdaya dan lingkungan. Pola pemanfaatan seperti ini dalam jangka panjang akan memberikan ancaman terhadap keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan di Kecamatan Pringkuku. Untuk dapat menyusun konsep pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu
dan bertanggungjawab diperlukan data yang akurat terkait dengan pemanfaatan potensi eksisting, nilai ekonomi kawasan, kesesuaian ruang dan daya dukung
lingkungan. Data yang akurat dan baru akan menentukan keakuratan konsep
pengelolaan yang dihasilkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah:
1 Bagaimana tingkat pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kecamatan Pringkuku?
2 Bagaimana kondisi kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk kegiatan wisata?
3 Bagaimana tingkat pemanfaatan dari nilai ekonomi kawasan pesisir di Kecamatan Pringkuku yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan
perikanan? 4 Bagaimana konsep pengelolaan kawasan pesisir di Kecamatan Pringkuku
yang memperhatikan kelestarian keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Menganalisis tingkat pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kecamatan
Pringkuku, 2 Menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk kegiatan wisata,
3 Menganalisis tingkat pemanfaatan kawasan dari nilai ekonomi kawasan pesisir di Kecamatan Pringkuku yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan
perikanan 4 Menyusun strategi pengelolaan kawasan pesisir Kecamatan Pringkuku yang
berkelanjutan.