berorientasi terhadap stabilitas Ahn et al. 2002. Hubungan antara pengelolaan berkelanjutan dengan wisata seringkali muncul.dua aspek: a banyak yang tidak
tahu mengenai hubungan wisata dengan lingkungan, b masih jarang informasi empiris yang menunjukkan dengan jelas bahwa wisata bisa mempengaruhi
keberlanjutan alam Ahn et al. 2002. Wisata dan ekowisata yang berkelanjutan dikenal dengan luas sebagai peningkatan pengembangan dimana terdapat
perlindungan lingkungan alam, tradisi dan warisan budaya Carta di rimini 2001 in
Sala 2010. Partisipasi pemerintah cukup bermanfaat untuk mengatasi isu pengelolaan keberlanjutan dan untuk perencanaan strategi lokal pada pengelolaan
Sala 2010.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur yaitu di kawasan pesisir Kecamatan Pringkuku. Kawasan Pesisir Kecamatan Pringkuku
terdiri atas lima desa pesisir yaitu Desa Watukarung, Desa Jlubang, Desa Dadapan, Desa Poko dan Desa Candi Gambar 4. Pengambilan data lapang
dilaksanakan pada bulan April-Juli 2012. Sebelumnya dilakukan survei pendahuluan pada bulan September 2011.
3.2 Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi inventarisasi data, pengumpulan data, analisis dan sintesis Gambar 5. Secara rinci diuraikan
sebagai berikut: 1 Tahap identifikasi kondisi eksisting yang meliputi pengumpulan informasi
kondisi potensi sumberdaya dan jasa lingkungan, pemanfaatan ruang, batas area dan permasalahan yang ada,
2 Tahap analisis meliputi analisis kesesuaian lahan dan daya dukung, analisis ekonomi yang menyangkut nilai ekonomi sumberdaya dan pemanfaatan,
3 Menganalisa pemanfaatan ruang yang menghasilkan atribut yang berpengaruh dalam pengelolaan kawasan secara berkelanjutan,
4 Menghitung nilai ekonomi dari wisata dan perikanan 5 Penyusunan
strategi pengelolaan
yang menghasilkan
rekomendasi pengelolaan secara berkelanjutan.
3.3 Pengumpulan Data
Secara umum data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Masing-masing data diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda. Data
primer yang dikumpulkan meliputi kondisi ekologis, keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sekitar. Metode yang digunakan untuk memperoleh data
primer selama penelitian adalah wawancara dan observasi lapang. Sementara itu data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum lokasi, kebijakan
pengelolaan, isu-isu serta permasalahan yang terjadi. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan informasi dari instansi terkait.