Analisis Kesenjangan GAP Analisis
dan Simpson 2009. Pada GAP analisis, diidentifikasi perbedaan nilai pada kondisi aktual dengan nilai pada kondisi sesuai dengan daya dukungnya. Analisis
GAP disini dianalisis dengan menggunakan Trade Off Analysis. Trade off analysis
dimulai dengan melakukan analisis stakeholder untuk mengidentifikasi stakeholder. Informasi dari analisis ini dapat digunakan untuk
pengembangan skenario, manajemen kriteria maupun prioritas manajemen. Dalam Trade Off Analysis
pertama kali yang dilakukan adalah membuat skenario pengelolaan. Skenario pengelolaan dibuat pada tahap perencanaan. Skenario
pengelolaan yang dibuat mencakup dampak ekonomi, sosial budaya, dan ekologi. Penentuan skenario bagi pengembangan pariwisata tourism development dan
pengelolaan lingkungan environmental management terdapat 4 skenario A, B, C dan D dengan 3 kriteria ekonomi, sosial, dan ekologi dimana masing-masing
kriteria memiliki beberapa sub criteria Brown et al. 2001. Langkah kedua yaitu menentukan kriteria dan penilaian dampak. Kriteria
yang digunakan antara lain ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penilaian dampak diperoleh dari hasil diskusi para pakar dan stakeholders yang memiliki
kepentingan dalam pengambilan keputusan. Langkah ketiga yaitu menentukan skor skoring. Kriteria yang sudah ditentukan kemudian dipilah dengan melihat
kriteria yang memberikan manfaat a benefit atau kriteria yang membutuhkan biaya a cost. Setiap kriteria baik ekonomi, sosial, ekologi memiliki skor
terendah 0, dan skor tertinggi 100. Kriteria yang hasil bagusnya sedikit dinilai 0, sebaliknya yang paling banyak dinilai 100.
Langkah keempat yaitu melibatkan stakeholder dalam menyusun peringkat skenario kebijakan. Pilihan stakeholders yang berbeda dapat dilakukan dengan
berbagai cara akan menghasilkan prioritas yang akan mengubah posisi ranking dari skenario sebelumnya. Data yang dikumpulkan dapat berupa data nominal,
ordinal, interval atau rasio yang kemudian diubah menjadi ranking dari masing- masing skenario.
Langkah kelima yaitu pembobotan peringkat. Pembobotan peringkat dapat dilakukan dalam dua tahapan: pembobotan kriteria dan pembobotan sub kriteria.
Pembobotan kriteria menunjukkan prioritas dari pengelolaan, sementara itu pembobotan sub criteria menunjukkan tingkat kepentingan sub kriteria tersebut.
Kemudian ranking
dikalikan dengan
skor dari
masing-masing kriteria.
Penjumlahan hasil kali rangking dan skor akan menghasilkan bobot skenario. Hasil yang diperoleh adalah peringkat skenario, sehingga dapat memilih skenario
yang paling diinginkan. Pembobotan peringkat untuk manajemen prioritas ditunjukkan pada Tabel 11.
Tabel 11 Pembobotan peringkat untuk manajemen prioritas
Prioritas Pengelolaan Bobot
Ekonomi 0,40
Ekologi 0,55
Sosial 0,05
Skenario yang ada kemudian dinilai secara menyeluruh. Penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja dari berbagai skenario dan setelah itu
dikomunikasikan dengan pengambil keputusan. Diharapkan dengan menilai skenario dapat membuat kinerja lebih baik. Tiap kriteria menghasilkan keluaran
lebih baik nilai 100 maupun kurang nilai 0. Angka dari kolom bobot kemudian dikalikan dengan angka pada skor rata-rata average scores.