Disparitas antar Provinsi di Koridor Ekonomi Sulawesi

Disparitas pembangunan antar wilayah di koridor ekonomi Kalimantan secara signifikan dengan tingkat signifikansi 5 persen, hanya dipengaruhi oleh share rumah tangga pengguna listrik secara positif. Peningkatan infrastruktur listrik dapat meningkatkan disparitas pendapatan di koridor Kalimantan. Peningkatan infrastruktur listrik yang diproksi dengan share rumah tangga pengguna listrik mempengaruhi disparitas pendapatan dengan elastisitas 0,70. Jika kontribusi rumah tangga pengguna listrik meningkat 1 persen, maka disparitas juga akan meningkat sebesar 0,70 persen, ceteris paribus. Keadaan ini juga tidak berbeda jika digunakan dengan pendekatan koefisien variasi Williamson PDRB per kapita.

6.5. Disparitas antar Provinsi di Koridor Ekonomi Sulawesi

Estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas wilayah antar provinsi di koridor ekonomi Sulawesi dilakukan dengan menggunakan variabel dependen koefisien variasi Williamson PDRB per kapita. Dengan menggunakan data 6 provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Model data panel statis yang terpilih untuk analisis disparitas ini adalah random effect berdasarkan uji Hausman dengan p-value sebesar 0,7086. Disparitas pembangunan antar wilayah di koridor ekonomi Sulawesi hanya dipengaruhi oleh share tenaga kerja berpendidikan SMA keatas secara negatif. Peningkatan pendidikan tenaga kerja dapat menurunkan disparitas pendapatan wilayah di koridor ekonomi Sulawesi. Kualitas sumber daya manusia yang diproksi dengan share tenaga kerja berpendidikan SMA ke atas mempengaruhi disparitas PDRB per kapita dengan elastisitas sebesar 0,86 persen. Jika kontribusi tenaga kerja yang berpendidikan SMA ke atas meningkat sebesar 1 persen maka disparitas pendapatan di koridor ekonomi Sulawesi menurun sebesar 0,86 persen, ceteris paribus Tabel 34. Tabel 34 Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Disparitas Wilayah antar Provinsi Pendekatan PDRB per kapita di Koridor Sulawesi, 2006-2010 Variable Coefficient Std. Error Prob ln govexp 0,0056 0,1115 0,9600 ln agri -0,1325 0,1384 0,3380 ln edu -0,8639 0,3743 0,0210 ln electric 0,1069 0,3532 0,7620 ln road -0,0438 0,0546 0,4220 ln puskes 0,1222 0,1387 0,3780 cons 2,2315 1,4092 0,1130 R-squared 0,4920 F-statistic 22,2700 Prob F-statistic 0,0011 Catatan: signifikan pada α 5; signifikan pada α 10 Estimasi model data panel statis yang terpilih untuk analisis disparitas dengan pendekatan koefisien variasi Williamon pengeluaran per kapita di koridor ekonomi Sulawesi ini adalah random effect. Berdasarkan uji Hausman dengan p- value sebesar 0,9785. Tabel 35 Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Disparitas Wilayah antar Provinsi Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga di Koridor Sulawesi, 2006-2010 Variable Coefficient Std. Error Prob ln govexp -0,2784 0,2539 0,2730 ln manu 0,1182 0,5822 0,8390 ln phone -0,5320 0,2439 0,0290 ln road 0,0155 0,0812 0,8490 cons 0,4934 2,3660 0,8350 R-squared 0,1912 F-statistic 5,9100 Prob F-statistic 0,2058 Catatan: signifikan pada α 5; signifikan pada α 10 Disparitas pembangunan antar wilayah di koridor ekonomi Sulawesi hanya dipengaruhi oleh share rumah tangga yang menggunakan telepon secara negatif. Infrastruktur telepon yang diproksi dengan share rumah tangga yang menggunakan telepon mempengaruhi disparitas wilayah di koridor Sulawesi dengan elastisitas 0,53. Jika pembangunan infrastruktur telepon meningkat sebesar 1 persen, maka dapat menurunkan disparitas wilayah di koridor Sulawesi sebesar 0,53 persen, ceteris paribus Tabel 35.

6.6. Disparitas antar Provinsi di Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Kep. Maluku