Estimasi model data panel statis yang terpilih untuk analisis disparitas dengan pendekatan koefisien variasi Williamson pendapatan rumah tangga per kapita ini
adalah random effect berdasarkan uji Hausman dengan p-value sebesar 0,4295. Disparitas pendapatan antar wilayah di koridor ekonomi Jawa secara signifikan
hanya dipengaruhi oleh variabel infrastruktur jalan secara positif. Peningkatan pembangunan infrastruktur jalan justru meningkatkan disparitas wilayah di
koridor Jawa. Pembangunan infrastruktur jalan yang diproksi dengan rasio panjang jalan dengan kondisi baik dan sedang per kapita mempengaruhi secara
positif disparitas PDRB per kapita dengan elastisitas 0,6. Jika kontribusi sektor manufaktur meningkat sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan disparitas
sebesar 0,6 persen, ceteris paribus.
6.4. Disparitas antar Provinsi di Koridor Ekonomi Kalimantan
Estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas wilayah antar provinsi di koridor Kalimantan dilakukan dengan menggunakan variabel dependen
koefisien variasi Williamson PDRB per kapita. Dengan menggunakan data 4 provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan
Kalimantan Timur. Model data panel statis yang terpilih untuk analisis disparitas ini adalah random effect berdasarkan uji Hausman dengan p-value sebesar 0,6140.
Disparitas pembangunan antar wilayah di koridor ekonomi Kalimantan hanya dipengaruhi oleh share rumah tangga pengguna listrik secara positif. Peningkatan
infrastruktur listrik justru meningkatkan disparitas wilayah di koridor ekonomi Kalimantan.
Peningkatan infrastruktur listrik mempengaruhi disparitas PDRB per kapita secara positif dengan elastisitas 0,71. Jika pembangunan infrastruktur listrik
meningkat 1 persen, maka disparitas akan meningkat juga sebesar 0,71 persen, ceteris paribus. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Prahara 2010, bahwa
faktor penyebab disparitas yang hanya disekati dengan pertumbuhan ekonomi kabupatenkota di Kalimantan Barat yang berpengaruh positif antara lain adalah
jumlah penduduk, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, dan produksi listrik yang disalurkan.
Tabel 32 Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Disparitas Wilayah antar Provinsi Pendekatan PDRB per kapita di Koridor
Kalimantan, 2006-2010
Variable Coefficient
Std. Error Prob
ln govexp 0,1419
0,2741 0,6050
ln agri 0,3267
0,3157 0,3010
ln electric 0,7096
0,3504 0,0430
ln water -0,0792
0,3707 0,8310
ln phone -0,4422
0,2861 0,1220
ln road -0,0561
0,4886 0,9090
cons -4,6304
2,8190 0,1000
R-squared 0,3097
F-statistic 5,8300
Prob F-statistic 0,4423
Catatan: signifikan pada
α 5; signifikan pada α 10
Estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas wilayah-wilayah kabupatenkota di koridor Kalimantan juga dilakukan dengan menggunakan
variable dependen pendapatan per kapita rumah tangga. Diproksi dengan pengeluaran rumah tangga per kapita. Model data panel statis yang terpilih untuk
analisis disparitas ini adalah random effect berdasarkan uji Hausman dengan p- value sebesar 0,4350.
Tabel 33 Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Disparitas Wilayah antar Provinsi Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga di
Koridor Kalimantan, 2006-2010
Variable Coefficient
Std. Error Prob
ln govexp 0,1278
0,2363 0,5890
ln agri 0,3112
0,2751 0,2580
ln electric 0,7056
0,3362 0,0360
ln water -0,0990
0,3162 0,7540
ln phone 0,4471
0,2729 0,1010
cons -5,4435
2,2194 0,0140
R-squared 0,3090
F-statistic 6,2600
Prob F-statistic 0,2817
Catatan: signifikan pada
α 5; signifikan pada α 10
Disparitas pembangunan antar wilayah di koridor ekonomi Kalimantan secara signifikan dengan tingkat signifikansi 5 persen, hanya dipengaruhi oleh share
rumah tangga pengguna listrik secara positif. Peningkatan infrastruktur listrik dapat meningkatkan disparitas pendapatan di koridor Kalimantan. Peningkatan
infrastruktur listrik yang diproksi dengan share rumah tangga pengguna listrik mempengaruhi disparitas pendapatan dengan elastisitas 0,70. Jika kontribusi
rumah tangga pengguna listrik meningkat 1 persen, maka disparitas juga akan meningkat sebesar 0,70 persen, ceteris paribus. Keadaan ini juga tidak berbeda
jika digunakan dengan pendekatan koefisien variasi Williamson PDRB per kapita.
6.5. Disparitas antar Provinsi di Koridor Ekonomi Sulawesi