Konvergensi antar KabupatenKota di Koridor Ekonomi Papua-

Tabel 21 Estimasi Konvergensi KabupatenKota Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga di Koridor Bali-Nusa Tenggara dengan Metode Data Panel Dinamis FD-GMM EstimatedCoefficients Standard Error P-value ln income t-1 0,2109 0,1152 0,0670 ln inv 0,0109 0,0121 0,3680 ln labour -0,1007 0,3164 0,7500 Implied λ 155,6382 Parameters Wald-Test 4,2800 0,2324 AB m1 -2,3266 0,0200 AB m2 1,0216 0,3069 Sargan Test 9,7130 0,1373 Catatan: variabel pengeluaran rutin pemerintah digunakan sebagai instrumen Estimasi konvergensi dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga dilihat dari koefisien parameter autoregressive dari variabel pengeluaran rumah tangga per kapita. Nilai dari koefisien dari y t-1 sebesar 0,2109 mengindikasikan adanya konvergensi pengeluaran rumah tangga di antara kabupatenkota di koridor Bali- Nusa Te nggara, dengan tingkat konvergensi sebesar 155,64 persen. Berdasarkan statistik uji Sargan, hipotesis nol bahwa variabel instrumen valid tidak ditolak, dengan p-value 0,1373. Hal ini menunjukkan bahwa variabel instrumen yang digunakan telah valid. Uji konsistensi model dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi AB m1 yang signifikan pada tingkat level 5 persen dan AB m2 yang tidak signifikan pada tingkat level 5 persen, artinya tidak ada korelasi serial atau model konsisten.

5.7. Konvergensi antar KabupatenKota di Koridor Ekonomi Papua-

Kepulauan Maluku Koridor Papua-Kep. Maluku terdiri dari Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, dan Provinsi Maluku Utara. Tema pembangunan, menjadikan koridor tersebut sebagfai pusat pengembangan pangan, perikanan, energy, dan pertambangan nasional. Secara umum, koridor Papua-Kep. Maluku memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun di sisi lain terdapat beberapa masalah yang harus menjadi perhatian dalam upaya mendorong perekonomian di koridor ini, antara lain laju pertumbuhan PDRB di koridor tersebut dari tahun 2006-2009 tergolong relatif tinggi, yaitu sebesar 7 persen, namun besaran PDRB tersebut relatif kecil dibandingkan koridor lainnya. Masalah lain di koridor ini yaitu disparitas yang terjadi antar kabupatenkota masih tinggi. Secara empiris, proses konvergensi pendapatan wilayah di koridor Papua- Kep. Maluku dapat dilihat pada Tabel 22. Koefisien y t-1 sebesar 0,7485 dengan metode FD-GMM, menunjukkan bahwa tingkat konvergensi pendapatan wilayah di mkoridor Papau-Kep. Maluku sebesar 53,53 persen persen. Hasil uji Sargan dengan statistic sebesar 3,6739 p-value 0,4519, artinya variable instrumen yang digunakan telah valid secara signifikan pada level 5 persen. Sedangkan uji m1 dan m2 menunjukkan bahwa tidak ada serial correlation dan model konsisten. Tabel 22 Estimasi Konvergensi KabupatenKota Pendekatan PDRB per Kapita di Koridor Papua-Kep. Maluku dengan Metode Data Panel Dinamis FD-GMM EstimatedCoefficients Standard Error P-value ln pdrb t-1 0,7485 0,1574 0,0000 ln inv 0,0031 0,0013 0,0160 ln labour 0,0142 0,0607 0,8150 Implied λ 53,5289 Wald-Test 82,1400 0,0000 AB m1 -2,0114 0,0443 AB m2 -0,9651 0,3345 Sargan Test 3,6739 0,4519 Catatan: variabel tenaga kerja digunakan sebagai instrumen Parameters Estimasi konvergensi pendapatan wilayah sejalan dengan peningkatan pemerataan kesejateraan penduduk. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan konvergensi pendekatan pengeluaran rumah tangga yang menghasilkan koefisien y t-1 yang kurang dari 1 sehingga tingkat konvergensi yang terjadi positif. Lag petama dari variabel dependen signifikan pada level 5 persen dengan koefisien sebesar 0,0824. Tingkat konvergensi yang diperoleh dari penghitungan tersebut adalah 249,59 persen. Kriteria pengujian model dilakukan dengan uji Sargan untuk melihat validitas variabel instrumen. Berdasarkan statistik uji Sargan, hipotesis nol bahwa vaiabel instrumen valid ditolak, dengan p-value 0,0010. Hal ini menunjukkan bahwa variabel instrumen yang digunakan tidak valid. Uji konsistensi model dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi AB m1 yang signifikan pada tingkat 5 persen dan AB m2 yang btidak signifikan pada level 5 persen, artinya tidak ada serial correlation atau model konsisten. Tabel 23 Estimasi Konvergensi KabupatenKota Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga di Koridor Papua-Kep. Maluku dengan Metode Data Panel Dinamis FD-GMM EstimatedCoefficients Standard Error P-value ln income t-1 0,0824 0,0437 0,0590 ln inv 0,0137 0,0116 0,2370 ln labour 0,5626 0,4431 0,2040 Implied λ 249,5953 Wald-Test 13,6400 0,0034 AB m1 -3,4235 0,0006 AB m2 -0,7535 0,4512 Sargan Test 22,4907 0,0010 Catatan: variabel pengeluaran rutin pemerintah digunakan sebagai instrumen Parameters

5.8. Perbandingan Konvergensi antar KabupatenKota di Beberapa Koridor di Indonesia