Konvergensi antar KabupatenKota di Koridor Ekonomi Bali-

5.6. Konvergensi antar KabupatenKota di Koridor Ekonomi Bali-

Nusa Tenggara Koridor Bali-Nusa Tenggara mempunyai visi menjadi pintu gerbang industri pariwisata dan pendukung pangan nasional. Kegiatan pariwisata, perikanan dan peternakan berkontribusi besar terhadap PDRB masing-masing provinsi yaitu sebesar 47 persen Bali, 36 persen Nusa Tenggara Barat, dan 56 persen Nusa Tenggara Timur. Rata-rata peningkatan kontribusi terhadap PDRB sebesar 11 persen per tahun selama lima tahun terakhir, ketiga kegiatan tersebut dapat berpotensi untuk menjadi mesin penggerak perekonomian di Koridor Bali-Nusa Tenggara. Tabel 20 Estimasi Konvergensi KabupatenKota Pendekatan PDRB per Kapita di Koridor Bali-Nusa Tenggara dengan Metode Data Panel Dinamis FD-GMM EstimatedCoefficients Standard Error P-value ln pdrb t-1 0,5169 0,2238 0,0210 ln inv 0,0019 0,0010 0,0540 ln labour 0,0966 0,0677 0,1530 Implied λ 65,9817 Wald-Test 11,6900 0,0085 AB m1 -1,4853 0,1375 AB m2 0,6402 0,5220 Sargan Test 4,0647 0,3973 Catatan: variabel pajak digunakan sebagai instrumen Parameters Pola kecepatan pertumbuhan dari semua kabupatenkota di Koridor Bali-Nusa Tenggara diuji untuk melihat proses konvergensi yang terjadi secara empiris Tabel 20. Proses konvergensi pendapatan wilayah di Koridor Bali-Nusa Tenggara dilihat dari koefisien y t-1 yang kurang dari satu yaitu sebesar 0,5169, mengindikasikan bahwa konvergensi terjadi dengan tingkat konvergensi 65,98 persen. Hasil uji Sargan dengan statistik sebesar 4,0647 p-value 0,3973, artinya variabel instrumen yang digunakan telah valid secara signifikan pada level 5 persen. Namun model tidak konsisten karena masih ada serial correlation, dilihat dari signifikansi m1 yang seharusnya menolak hipotesis nol. Uji AB m2 sudah sesuai dengan teori untuk menguji kekonsistenan model. Tabel 21 Estimasi Konvergensi KabupatenKota Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga di Koridor Bali-Nusa Tenggara dengan Metode Data Panel Dinamis FD-GMM EstimatedCoefficients Standard Error P-value ln income t-1 0,2109 0,1152 0,0670 ln inv 0,0109 0,0121 0,3680 ln labour -0,1007 0,3164 0,7500 Implied λ 155,6382 Parameters Wald-Test 4,2800 0,2324 AB m1 -2,3266 0,0200 AB m2 1,0216 0,3069 Sargan Test 9,7130 0,1373 Catatan: variabel pengeluaran rutin pemerintah digunakan sebagai instrumen Estimasi konvergensi dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga dilihat dari koefisien parameter autoregressive dari variabel pengeluaran rumah tangga per kapita. Nilai dari koefisien dari y t-1 sebesar 0,2109 mengindikasikan adanya konvergensi pengeluaran rumah tangga di antara kabupatenkota di koridor Bali- Nusa Te nggara, dengan tingkat konvergensi sebesar 155,64 persen. Berdasarkan statistik uji Sargan, hipotesis nol bahwa variabel instrumen valid tidak ditolak, dengan p-value 0,1373. Hal ini menunjukkan bahwa variabel instrumen yang digunakan telah valid. Uji konsistensi model dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi AB m1 yang signifikan pada tingkat level 5 persen dan AB m2 yang tidak signifikan pada tingkat level 5 persen, artinya tidak ada korelasi serial atau model konsisten.

5.7. Konvergensi antar KabupatenKota di Koridor Ekonomi Papua-