III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 2006 – 2010, yang terdiri dari:
1. PDRB kabupatenkota atas dasar harga konstan 2000. 2. Pengeluaran rumah tangga yang diagregasi dari data KOR Susenas
untuk wilayah kabupatenkota dan telah dideflasi dengan menggunakan tahun dasar 2000, yang diperoleh dari deflator PDRB.
3. Investasi kabupatenkota, yang merupakan penggabungan dua variabel: i. Investasi pemerintah berupa belanja barang modal pemerintah
kabupatenkota ii. Investasi perumahan yang dilakukan oleh rumah tangga, yang
diperoleh dari data KOR Susenas untuk wilayah kabupatenkota. 4. Jumlah tenaga kerja kabupatenkota.
5. PDRB perkapita kabupatenkota dan provinsi atas dasar harga konstan 2000, yang dihitung dengan membagi nilai PDRB dengan jumlah
penduduk. 6. Pengeluaran rumah tangga perkapita kabupatenkota dan provinsi, yang
dihitung dengan cara membagi pengeluaran rumah tangga dengan jumlah penduduk.
7. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB total kabupatenkota sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi dan data
kontribusi sector pertanian terhadap PDRB total pada level provinsi untuk analisis disparitas.
8. Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDRB total kabupatenkota sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi, dan data
kontribusi sektor manufaktur terhadap PDRB total pada level provinsi untuk analisis disparitas.
9. Tingkat pendidikan tenaga kerja kabupatenkota, yang diproksi dengan share tenaga kerja yang berpendidikan SMA ke atas terhadap jumlah
tenaga kerja. Alasan penggunaan variabel ini digunakan sebagai
variabel instrumen untuk analisis konvergensi adalah adanya hubungan yang langsung antara kualitas tenaga kerja dengan produktivitas dalam
kegiatan produksi. Sedangkan dalam analisis disparitas, share tenaga kerja yang berpendidikan SMA ke atas digunakan untuk menghilangkan
bias yang disebabkan adanya lag variabel pendidikan dalam kegiatan ekonomi. Alasan lain digunakan tingkat pendidikan SMA keatas karena
tenaga kerja yang berpendidikan SMA keatas diasumsikan berpengaruh paling besar terhadap perekonomian suatu wilayah dalam setiap koridor
ekonomi di Indonesia. 10. Pengeluaran rutin pemerintah kabupatenkota yang digunakan sebagai
variabel instrumen untuk analisis konvergensi dan data pada level provinsi untuk analisis disparitas. Variabel ini terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan, belanja bunga, belanja subsidi, belanja bantuan
keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja tak terduga dan belanja lain-lain.
11. Pajak daerah kabupatenkota, hanya digunakan sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi.
12. Persentase rumahtangga pengguna listrik pada level kabupatenkota sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi dan data pada
level provinsi untuk analisis disparitas. 13. Persentase rumahtangga pengguna air bersih pada level kabupatenkota
sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi dan data pada level provinsi untuk analisis disparitas.
14. Persentase rumahtangga pengguna telepon pada level kabupatenkota sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi dan data pada
level provinsi untuk analisis disparitas. 15. Panjang jalan yang kondisinya baik dan sedang, baik jalan negara, jalan
provinsi, maupun jalan kabupatenkota di masing-masing provinsi. Kondisi jalan yang baik dan sedang diharapkan lebih menentukan
kelancaran kegiatan ekonomi dibandingkan jalan yang rusak, sehingga
16. Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk di masing-masing provinsi, sebagai proksi infrastruktur kesehatan yang menjangkau
seluruh masyarakat sampai ke level kecamatan. Sumber data yang digunakan tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik
BPS, Kementerian Keuangan, BKPM dan data-data pendukung lainnya yang relevan.
Tabel 3 Definisi Operasional Variabel
No Variabel
Simbol
1 2
4
CV
W
1. Koefisien variasi Williamson yang dihitung berdasarkan
pendekatan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000
cvpdrb 2.
Koefisien variasi williamson yang dihitung berdasarkan pendekatan pengeluaran rumah tangga yang telah di
deflasi menggunakan harga tahun 2000 cvcons
2 Indeks Theil
Td
3 Investasi
inv 4
Tenaga kerja labour
5 Pengeluaran rutin pemerintah
govexp
6 Share pertanian
agri 7
Share manufaktur manu
8 Infrastruktur listrik
electric 9
Infrastruktur air bersih water
10 Infrastruktut telepon phone
11 Infrastruktur jalan road
12 Infrastruktur kesehatan puskes
Merupakan salah satu ukuran ketimpangan pembangunan antar wilayah. Indeks Theil umumnya membandingkan
kesenjangan pembangunan antar wilayah yang dicerminkan oleh nilai tambah aktifitas ekonomi dari suatu
wilayah seperti pendapatan perkapita.
Penjelasan
3
1 Koefisien Variasi Williamson
Merupakan alat ukur untuk melihat ketimpangan wilayah dilihat dari pendapatan antar provinsi di setiap koidor,
berdasarkan deviasi PDRB per kapita provinsi dari rata- rata PDRB setiap koridor
Persentase rumahtangga yang menggunakan air bersih Persentase rumahtangga yang menggunakan telepon
Panjang jalan yang kondisinya baik dan sedang, baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupatenkota di
masing-masing provinsi
Rasio jumlah puskesmas terhadap jumlah penduduk provinsi Merupakan gabungan dari investasi yang dilakukan
pemerintah kabupatenkota pengeluaran untuk infrastruktur diasumsikan sebagai modal dan pengeluaran untuk
perumahan yang dilakukan oleh rumah tangga Jumlah tenaga kerja kabupatenkota
Pengeluaran rutin pemerintah provinsi, yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan
dinas, belanja pemeliharaan, belaja bunga, belanja subsidi, belanja bantuan keuangan, belanja bantuan sosial, belanja
bagi hasil, belanja tak terduga, dan belanja lain-lain
Share pertanian terhadap PDRB atas dasar harga konstan 2000
Share manufaktur terhadap PDRB atas dasar harga konstan 2000
Persentase rumahtangga yang menggunakan listrik
Definisi operasional varabel yang digunakan dalam penelitian ini, dijelaskan pada Tabel 3, sedangkan tujuan penelitian dan metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini diuraikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Matrik Pendekatan Penelitian
No Tujuan
Metode Analisis
Variabel Data dan Sumber
Data
1 Menganalisis dinamika
disparitas pendapatan dan pembangunan
infrastruktur antar wilayah koridor
ekonomi di Indonesia. Analisis
deskriptif, KV Williamson,
Indeks Theil, dan Indeks
infarstruktur Persentase rumahtangga
pengguna listrik, telepon, air bersih, panjang jalan, dan
rasio puskesmas per kapita, PDRB kabupatenkota,
Jumlah Penduduk per kabupatenkota
PDRB provinsi, PDRB nasional,
Survei Susenas BPS
2 Menguji konvergensi
wilayah dan membandingkan
fenomena tingkat konvergensi antar
wilayah koridor ekonomi di Indonesia
dikaji dari pendekatan pendapatan wilayah
dan pendekatan pengeluaran
rumahtangga. Regresi data
panel dinamis PDRB perkapita adhk 2000
kabupatenkota, pengeluaran rumahtangga yang di deflasi
menggunakan harga tahun 2000, jumlah tenaga kerja,
investasi yang merupakan gabungan dari investasi
pemerintah dan rumahtangga.
PDRB atas dasar harga konsta 2000,
Survei Susenas BPS, Kementerian
Keuangan
3 Menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi
disparitas wilayah antar koridor ekonomi di
Indonesia. Regresi data
panel statis KV Williamson berdasarkan
PDRB per kapita adhk 2000 dan pengeluaran
rumahtangga, pengeluaran rutin pemerintah, share
pertanian terhadap PDRB, share manufaktur terhadap
PDRB, share tenaga kerja pendidikan SMA keatas
terhadap tenaga kerja, persentase rumahtangga
pengguna listrik, air bersih, dan telepon, panjang jalan
kondisi baik dan sedang, serta rasio ju mlah
puskesmas terhadap jumlah penduduk.
PDRB perkapita adhk 2000,
Susenas, dan data BPS lainnya.
3.2. Metode Analisis 3.2.1. Koefisien Variasi Williamson