Hidrologi dan Sumber Air Pekarangan

tanaman tinggi. Pada pekarangan depan dan pekarangan samping pada sisi yang lebih luas terdapat berbagai macam strata tanaman, sedangkan pada pekarangan samping pada sisi yang lebih sempit, lebih didominasi oleh tegakan dengan tinggi tanaman di atas 2 m, antara lain pisang atau rambutan Tabel 11. Tabel 11. Keberadaan elemen pekarangan berdasarkan zonasi ruang di perdesaan hulu DAS Kalibekasi N o Elemen Pekarangan Depan Sisi samping luas Sisi samping sempit Belakang 1. Struktur vertikal tanaman 1 m A T B A T B A - - - T B 1-2 m A T B A T B A - B - T B 2-5 m A T B A T B A T B A T B 5-10 m A T B A T B A T B A T B 10 m A T B A T B A T B A T B 2. Kandang dan kolam - Kandang A T B A T B - T - A T B - Kolam ikan A T B A - - - - - - - - 3. Elemen lainnya - Jemuran A T B A T B A - B - - B - Kamar mandi luar A - - - - - - - - A T - - Sumur - - - - - B - - - - T - - Tempat menjemur hasil panen - - - A T - - - - - - - - Tumpukan pasir dan bahan bangunan A - - A - B - - - - - - - Tumpukan kayu A - - A T B - - B - T - - Pondasi calon rumah baru - - - A - B - - - - - - - Tempat membakar sampah A - - A T B - - - - - - Ket.: A = ditemukan di daerah atas; T = ditemukan di tengah; B = ditemukan di bawah. Khusus pada pekarangan depan, pola tanam mengikuti prinsip estetika dan didominasi oleh tanaman hias. Pola penyebaran tanaman hias dalam pot kadang kala tidak tetap dan dapat diatur sewaktu-waktu sesuka penghuni rumah. Di beberapa rumah sampel juga terdapat tanaman pot yang digantung. Pola penyebaran elemen bukan tanaman juga memperhatikan faktor efisiensi ruang pekarangan. Kandang ternak pada umumnya ditempatkan menyudut 69,57 atau di pinggir 26,09 pekarangan. Beberapa rumah tangga melepaskan ternak ayamnya di pekarangan. Sementara itu, kolam berada di bagian pekarangan yang paling luas. Elemen lain yang selalu muncul di atas, tengah dan bawah adalah jemuran kain, tumpukan bahan bangunan seperti pasir, batu bata dan balok kayu serta tempat pembakaran sampah. Jemuran yang terbuat dari tali dan atau bambu ini biasanya berposisi di bagian pekarangan yang tidak tertutupi oleh pohon dan kadang memanfaatkan pohon sebagai tempat menyimpul tali atau menyangga bilah bambu. Bahan bangunan biasanya ditaruh di belakang atau samping dan rapat dengan bangunan rumah. Jika bahan tersebut cukup banyak, pemilik rumah biasanya mengelompokkannya di tengah pekarangan. Bahan bangunan digunakan untuk merenovasi rumah atau membangun bangunan baru di lahan yang sama. Sedangkan dan tempat pembakaran sampah berada berada di bagian pekarangan yang relatif luas dan terbuka tanpa kanopi Gambar 14. Gambar 14. Elemen yang dijumpai di pekarangan, jemuran kiri, bahan bangunan tengah dan pembakaran sampah kanan Kamar mandiwc luar biasanya terdapat di belakang atau pojok samping bagian belakang dan kadang dilengkapi oleh sumur. Hal berbeda terdapat pada sampel AC10 dan AC 11 di Cimandala yang memiliki kamar mandi luar di pekarangan bagian depan. Menurut pemilik rumah, kamar mandi di AC10 karena merupakan wc bersama yag digunakan oleh keluarga besar yang rumah-rumahnya saling berhadapan sedangkan kamar mandi di AC11 ditempatkan di depan karena lahan yang cukup untuk membangun kamar mandi tersebut hanya di depan.

b. Pekarangan Kota

Desain pekarangan di kota didesain sesuai dengan aturan standar yang diberikan oleh pengembang dan pengelola. Pada umumnya, pekarangan di kota memiliki sisi luas di bagian depan dan belakang sementara bagian samping lebih sempit. Tata ruang pekarangan di kota juga sangat memperhatikan nilai estetika daripada fungsi produksi. Oleh karena itu, elemen kamar mandi, sumur dan jemuran kain tidak pernah ditemukan di pekarangan kota. Posisi rumah dan ukuran pekarangan ditentukan oleh pengembang berdasarkan tipe dan ukurannya. Hal ini membuat pola pekarangan ukuran satu dengan ukuran lainnya berbeda. Mengikuti Arifin et al. 2009, pekarangan di Arafat, 2010 Arafat, 2010 Adinugroho, 2011