Lokasi dan Waktu Penelitian

Selain keragaman tanaman, keragaman ternak juga dianalisis secara deskriptif komposisi dan manajemen ternak. Selain itu, di bahas juga manajemen ternak di pekarangan serta hubungan antara keberadaan ternak dengan struktur dan fungsi pekarangan, terutama mengenai keberadaan kandang dan kolam. 3.7. Penyusunan Rekomendasi 3.7.1. Metode SWOT Rekomendasi konservasi keanekaragaman hayati di pekarangan disusun berdasarkan metode SWOT dengan menentukan faktor-faktor kekuatan strenght, kelemahan weakness yang berupa faktor internal serta peluang opportunity dan acaman threat yang berupa faktor eksternal. Dari faktor-faktor tersebut kemudian ditentukan strategi yang tepat untuk konservasi keanekaragaman hayati di pekarangan. Berikut adalah tahap-tahap analisis yang dilakukan pada metode SWOT ini. 1. Pembobotan Faktor dan Orientasi Strategi Pembobotan diawali dengan menentukan tingkat kepentingan setiap faktor berdasarkan pengamatan, wawancara, analisis dan pembahasan terhadap struktur, fungsi dan dinamika keanekaragaman hayati yang telah dilakukan sebelumnya. Setiap faktor internal dan eksternal diberi urutan rating berdasarkan tingkat kepentingannya Tabel 3. Tabel 3. Tingkat kepentingan dan bobot Tingkat kepentingan Rating Faktor internal Faktor eksternal Kekuatan strenght Kelemahan weakness Peluang opportunity Acaman threat Kekuatan yang sangat besar Kelemahan yang tidak berarti Peluang yang sangat berarti Ancaman yang kecil 4 Kekuatan yang besar Kelemahan yang cukup berarti Peluang yang tinggi Ancaman yang sedang 3 Kekuatan yang sedang Kelemahan yang berarti Peluang yang sedang Ancaman yang besar 2 Kekuatan yang kecil Kelemahan yang sangat berarti Peluang yang rendah Ancaman yang sangat besar 1 Proses pembobotan dilanjutkan dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear and Taylor, 1991 cit. Puspita, 2011. Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi hubungan antara faktor positif dan negatif di setiap faktor internal dan eksternal. Hubungan tersebut dilambangkan dengan menggunakan skala 1, 2, 3 dan 4. Berikut adalah definisi dari setiap skala: 1 = Jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada faktor vertikal 2 = Jika indikator faktor horizontal sama penting daripada faktor vertikal 3 = Jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada faktor vertikal 4 = Jika indikator faktor horizontal sangat penting daripada faktor vertikal Skala hubungan tersebut kemudian dijumlahkan secara horizontal. Nilai bobot terhadap variabel faktor horizontal merupakan persentase jumlah nilai skala tadi terhadap keseluruhan total skala yang didapatkan. Untuk memudahkan perhitungan, penentuan bobot dimasukkan pada formulir pembobotan Tabel 4. Tabel 4. Formulir pembobotan faktor internal dan eksternal Faktor Internal Simbol S1 S2 Sn W1 W2 Wn Total Bobot S1 S2 Sn W1 W2 Wn Total Faktor Eksternal Simbol T1 T2 Tn O1 O2 On Total Bobot T1 T2 Tn O1 O2 On Total Nilai peringkat faktor positif kekuatan dan peluang tersebut berbanding terbalik dengan faktor negatif kelemahan dan ancaman Rangkuti, 1997. Kemudian, nilai bobot yang ditemukan sebelumnya dikalikan dengan peringkat untuk mendapatkan nilai skoring setiap variabel faktor. Nilai skor dijumlahkan pada masing-masing faktor intrernal dan eksternal. Kemudian nilai total tersebut masing-masing dipetakan ke Matriks Internal-