4.5.3. Penyusunan dan Penentuan Peringkat Strategi Alternatif
Faktor-faktor yang telah disusun dan analisis IE untuk orientasi strategi menuntun pada penyusunan strategis. Dari proses tersebut, didapatkan 15 strategi
alternatif dengan 5 strategi terhadap faktor kekuatan dan peluang strategi SO, 3 strategi terhadap faktor kekuatan dan ancaman strategi ST, 4 strategi terhadap
faktor kelemahan dan peluang strategi WO serta 4 strategi terhadap faktor kelemahan dan ancaman strategi WT. Setiap strategi bisa berkaitan lebih dari
dua faktor yang saling berinteraksi Tabel 26. Penjumlahan skor yang terkait dengan masing-masing strategi alternatif
menempatkan strategi-strategi tersebut pada urutan prioritas Tabel 27. Prioritas utama adalah strategi mempertahankan tanaman lokal yang memiliki 8 fungsi
pada berbagai strata tinggi tanaman dengan skor 2,05. Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor kekuatan dan dua faktor peluang. Strategi ini untuk pemenuhan 8
fungsi tanaman di pekarangan dan konservasi tanaman lokal. Selain itu, strategi ini juga untuk mempertahankan struktur tanaman pekarangan yang multilayer
sehingga dapat memantapkan struktur agroforestri di pekarangan. Peluang luar yang dapat memacu strategi ini adalah adanya kebutuhan dan perhatian
masyarakat kota terhadap budaya desa dan produk segar. Prioritas kedua dalam rangka mengkonservasi keanekaragaman hayati
pekarangan adalah mempertahankan pengunaan hasil tanaman dan ternak pekarangan
sebagai bahan
dan bumbu
makanan tradisional
dan membudidayakannya untuk dipasarkan dengan skor 1,89. Strategi ini dipengaruhi
oleh dua faktor kekuatan dan dua faktor peluang. Strategi ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat untuk beternak di pekarangan, fungsi hasil pekarangan
untuk bahan makanan pelangkap atau subtitusi serta adanya peluang dari kebutuhan dan perhatian masyarakat kota terhadap budaya desa dan produk segar.
Prioritas ketiga adalah mengkonservasi sumber air di daerah atas untuk budidaya ikan air tawar di pekarangan dengan skor 1,80. Stategi ini dipengaruhi
oleh dua faktor kekuatan dan satu faktor peluang. Strategi ini secara khusus diterapakan di daerah atas yang memiliki ketersediaan air yang berlimpah namun
juga berpengaruh terhadap ketersediaan air di daerah tengah dan bawah, bahkan di daerah hilir karena masih berada dalam satu ekoregion DAS Kalibekasi. Kekuatan
yang mempengaruhi strategi ini adalah kebiasaan budidaya ternak di pekarangan dan dipermudah oleh peluang terbukanya akses menuju pasar.
Tabel 27. Prioritas strategi alternatif untuk konservasi keanekaragaman hayati di pekarangan hulu DAS Kalibekasi
Rangking Alternatif Strategi
Keterkaitan dengan faktor
SWOT Skor
1 Mempertahankan tanaman lokal yang memiliki 8
fungsi pada berbagai strata tinggi tanaman S1, S2, S3,
O3, O4 2,05
2 Mempertahankan pengunaan hasil tanaman dan
ternak pekarangan sebagai bahan dan bumbu makanan tradisional dan membudidayakannya
untuk dipasarkan S4 ,S5, O2, O4
1,89
3 Mengkonservasi sumber air di daerah atas untuk
budidaya ikan air tawar di pekarangan S4, S6,O2
1,80 4
Menggalakkan industri rumah tangga yang memanfaatkan hasil pekarangan
W2, O2, O3 1,47
5 Mencanangkan konsep hijau untuk menghindari
produk tidak ramah lingkungan dan kembali ke konsep produk etnobotani
S2, S3,T3 1,11
6 Menanam jenis-jenis tanaman tradisional yang
dibutuhkan untuk upacara adat S2, O3
0,94 7
Menanam tanaman yang multiguna dari jenis lokal selain untuk estetika juga berfungsi
produktif S2, S3, T2
0,89 8
Mempertahankan struktur tanaman multilayer dengan memperhatikan sisi estetikanya
S1, T1 0,73
9 Meningkatkan produksi tanaman organik untuk
memasok kebutuhan produk segar ke kota S5, O4
0,45 10
Meningkatkan budidaya tanaman di pekarangan bersama anggota keluarga yang berbeda rumah
untuk menghindari fragmentasi lahan pekarangan W1, O1
0,35 11
Melebarkan luas tanaman pagar sehingga dapat digunakan untuk tanaman budidaya
W1, O1 0,35
12 Mempertahankan varietas tanaman lokal dan tidak
menambah varietas eksotis S3, T2
0,24 13
Mempertahankan pengetahuan tanaman obat bagi masyarakat desa dan penyuluhan tanaman obat
pekarangan bagi masyarakat kota W3, T1
0,17 14
Menghindari fragmentasi lahan, menghindari pembuatan pagar tembok seperti di perumahan
modern, mempertahankan pagar tanaman W1, T1
0,13 15
Menghindari tanaman eksotis sebagai tanaman pagar
W1, T2 0,13
Prioritas keempat adalah menggalakkan industri rumah tangga yang memanfaatkan hasil pekarangan dengan skor 1,47. Strategi ini dipengaruhi oleh
satu faktor kelemahan dan dua faktor peluang. Kelemahan yang menjadi pemicu