Kelemahan weakness Structure, Function and Dynamic of Pekarangan Agrobiodiversity In the Upper Stream of Kalibekasi Watershed, Bogor District

Tabel 26. Matrik strategi SWOT untuk konservasi keanekaragaman hayati di pekarangan hulu DAS Kalibekasi Faktor Eksternal Faktor Internal Peluang Oportunity 1. Terdapat tanaman introduksi yang dapat dibudidayakan untuk pendapatan. 2. Terbukanya akses menuju pasar, tempat rekreasi dan kota besar. 3. Kebutuhan rekreasi dan meningkatnya perhatian masyarakat kota terhadap budaya tradisional 4. Kebutuhan produk segar dan produk organik dari masyarakat kota Ancaman Threat 1. Terdapat fenomena urbanisasi pekarangan dengan munculnya perumahan modern dengan pola yang berbeda dengan pekarangan desa. 2. Tanaman eksotis yang hanya berfungsi sebagai tanaman hias 3. Penggunaan perkakas, perabotan alat rumah tangga buatan pabrik. Kekuatan Strenght 1. Struktur tanaman multilayer. 2. Fungsi tanaman pekarangan memenuhi 8 fungsi yaitu: penghasil pati, buah, sayur, bumbu, obat, industri, hias dan fungsi lain. 3. Terdapat beberapa varietas tanaman lokal. 4. Kebiasaan budidaya ternak dan ikan di pekarangan 5. Pemanfaatan hasil pekarangan sebagai bahan makanan. 6. Ketersediaan sumber air di daerah atas berlimpah. Strategi SO 1. Mempertahankan tanaman lokal yang memiliki 8 fungsi pada berbagai strata tinggi tanaman S1,2,3; O3,4 2. Mempertahankan pengunaan hasil tanaman dan ternak pekarangan sebagai bahan dan bumbu makanan tradisional dan membudidayakannya untuk dipasarkan S4,5; O2,4 3. Mengkonservasi sumber air di daerah atas untuk budidaya ikan air tawar di pekarangan S4,6; O2 4. Menanam jenis-jenis tanaman tradisional yang dibutuhkan untuk upacara adat S2;O2 5. Meningkatkan produksi tanaman organik untuk memasok kebutuhan produk segar ke kota S5, O4 Strategi ST 1. Mempertahankan struktur tanaman multilayer dengan memperhatikan sisi estetikanya S1; T1 2. Mempertahankan varietas tanaman lokal dan tidak menambah varietas eksotis S3; T2 3. Menanam tanaman yang multiguna dari jenis lokal selain untuk estetika juga berfungsi produktif S2,3; T2 4. Mencanangkan konsep hijau untuk menghindari produk tidak ramah lingkungan dan kembali ke konsep produk etnobotani S2,3; T3 Kelemahan Weakness 1. Fragmentasi lahan 2. Anak-anak muda mencari pekerjaan ke kota. 3. Menurunnya penggunaan bahan obat dari pekarangan. Strategi WO 1. Meningkatkan budidaya tanaman di pekarangan bersama anggota keluarga yang berbeda rumah untuk menghindari fragmentasi lahan pekarangan W1, O1 2. Melebarkan luas tanaman pagar sehingga dapat digunakan untuk tanaman budidaya W1, O1 3. Menggalakkan industri rumah tangga yang memanfaatkan hasil pekarangan W2: O2,3 Strategi WT 1. Menghindari fragmentasi lahan, menghindari pembuatan pagar tembok seperti di perumahan modern, mempertahankan pagar tanaman W1;T1 2. Menghindari tanaman eksotis sebagai tanaman pagar W1,T2 3. Mempertahankan pengetahuan tanaman obat bagi masyarakat desa dan penyuluhan tanaman obat pekarangan bagi masyarakat kota W3: T1

4.5.3. Penyusunan dan Penentuan Peringkat Strategi Alternatif

Faktor-faktor yang telah disusun dan analisis IE untuk orientasi strategi menuntun pada penyusunan strategis. Dari proses tersebut, didapatkan 15 strategi alternatif dengan 5 strategi terhadap faktor kekuatan dan peluang strategi SO, 3 strategi terhadap faktor kekuatan dan ancaman strategi ST, 4 strategi terhadap faktor kelemahan dan peluang strategi WO serta 4 strategi terhadap faktor kelemahan dan ancaman strategi WT. Setiap strategi bisa berkaitan lebih dari dua faktor yang saling berinteraksi Tabel 26. Penjumlahan skor yang terkait dengan masing-masing strategi alternatif menempatkan strategi-strategi tersebut pada urutan prioritas Tabel 27. Prioritas utama adalah strategi mempertahankan tanaman lokal yang memiliki 8 fungsi pada berbagai strata tinggi tanaman dengan skor 2,05. Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor kekuatan dan dua faktor peluang. Strategi ini untuk pemenuhan 8 fungsi tanaman di pekarangan dan konservasi tanaman lokal. Selain itu, strategi ini juga untuk mempertahankan struktur tanaman pekarangan yang multilayer sehingga dapat memantapkan struktur agroforestri di pekarangan. Peluang luar yang dapat memacu strategi ini adalah adanya kebutuhan dan perhatian masyarakat kota terhadap budaya desa dan produk segar. Prioritas kedua dalam rangka mengkonservasi keanekaragaman hayati pekarangan adalah mempertahankan pengunaan hasil tanaman dan ternak pekarangan sebagai bahan dan bumbu makanan tradisional dan membudidayakannya untuk dipasarkan dengan skor 1,89. Strategi ini dipengaruhi oleh dua faktor kekuatan dan dua faktor peluang. Strategi ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat untuk beternak di pekarangan, fungsi hasil pekarangan untuk bahan makanan pelangkap atau subtitusi serta adanya peluang dari kebutuhan dan perhatian masyarakat kota terhadap budaya desa dan produk segar. Prioritas ketiga adalah mengkonservasi sumber air di daerah atas untuk budidaya ikan air tawar di pekarangan dengan skor 1,80. Stategi ini dipengaruhi oleh dua faktor kekuatan dan satu faktor peluang. Strategi ini secara khusus diterapakan di daerah atas yang memiliki ketersediaan air yang berlimpah namun juga berpengaruh terhadap ketersediaan air di daerah tengah dan bawah, bahkan di daerah hilir karena masih berada dalam satu ekoregion DAS Kalibekasi. Kekuatan