Fungsi Pekarangan Structure, Function and Dynamic of Pekarangan Agrobiodiversity In the Upper Stream of Kalibekasi Watershed, Bogor District

Jumlah pekarangan sampel di daerah perkotaan juga 12, sehingga total pekarangan yang dijadikan sampel adalah 48 pekarangan. Tabel 1. Jenis dan sumber data penelitian No Jenis Data Unit Sumber Kegunaan dan Analisis 1 Iklim Suhu °C BMG, BPDAS, BPS, Kelurahan Data pendukung DAS Analisis struktur dan Fungsi pekarangan Kelembaban Curah Hujan mmhr 2 Biofisik Peta kampung - Observasi dan RTRW Data pendukung DAS Analisis struktur dan fungsi pekarangan Peta administrasi kelurahan - Kelurahan Citra IKONOS tahun terakhir - IKONOS Peta DAS - BPDAS Vegetasi jumlah dan ketinggian Spesies Observasi dan Internet dan buku PROSEA Analisis keanekaragaman hayati Pekarangan serta pola dan model pekarangan Ternak Spesies Denah dan elemen pekarangan - Observasi dan wawancara dengan pemilik rumah Ukuran pekarangan Spesies Orientasi rumah - 3 Sosial Ekonomi Jumlah penduduk Jiwa BPS, Kelurahan, Kecamatan Data pendukung kondisi dan budaya desa dan kampung Analisis struktur dan fungsi pekarangan Jumlah rumah dg pekarangan rumah Luas pekarangan m 2 Observasi Pekerjaan - BPS, Wawancara dengan Pemilik rumah Pendidikan - Usia tahun Sejarah - Wawancara dengan tokoh masyarakat Budaya dan spiritual - 3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Observasi Elemen Pekarangan Pada tahap observasi ini, inventarisasi dan identifikasi dilakukan pada setiap elemen pekarangan, yaitu tanaman, ternak, kandang, kolam dan elemen- elemen lain di pekarangan yang bermanfaat bagi penghuni rumah. Pekarangan yang dijadikan sebagai plot observasi ini adalah lahan di sekeliling rumah dengan batas yang diberikan oleh pemilik rumah Arifin, 2008. Pencatatan orientasi rumah dan pengukuran juga dilakukan untuk mengetahui bentuk pekarangan dan posisi elemen tersebut di pekarangan. Pencatatan dilakukan dengan membuat denah pekarangan di millimeter blok dan diperkuat dengan dokumentasi foto menggunakan kamera digital.

3.5.2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas wawancara kepada pemilik atau penghuni rumah serta wawancara kepada tokoh masyarakat. Wawancara kepada pemilik atau penghuni rumah membutuhkan panduan berupa kuisioner untuk mengetahui identitas, struktur dan fungsi dari pekarangan sampel. Kuisioner yang dipersiapkan terdiri beberapa aspek, yaitu: latar belakang identitas desa, responden dan rumah tangga, satuan ukur lahan, lahan milik di luar pekarangan, rumah dan pekarangan, aset-aset, konsumsi rumah tangga, pendapatan, pertanyaan kualitatifsubjektif aspek biofisik, sosial-ekonomi- budaya-spiritual dan lingkungan serta pengamanan pekarangan. Kuisioner ini merupakan adaptasi dari kuisioner yang dibuat oleh Departemen Arsitektur Lanskap IPB dan Rural Development Institute, Seattle USA dalam survey lahan pekarangan Jawa-Indonesia 2006. Pengisian kuisioner dilakukan oleh pewawancara dengan menanyakan langsung ke narasumber sambil melakukan pencatatan. Wawancara berikutnya adalah wawancara kepada tokoh masyarakat, yaitu kepala desa, mantan kepala desa, pemuka agama, ketua RT dan RW serta tokoh pemuda. Wawancara ini merupakan wawancara mendalam tanpa panduan kuisioner untuk mengetahui sejarah, latar belakang budaya, kearifan lokal serta kondisi sosial ekonomi di lokasi penelitian. Wawancara dengan pemilik atau penghuni rumah untuk pengisian kuisioner disertai dengan observasi elemen pekarangan sedangkan wawancara dengan tokoh masyarakat disertai dengan observasi biofisik dan kondisi sosial kampung. Kegiatan wawancara dan observasi ini dilakukan bersamaan sehingga hasil observasi dapat terintegrasi dengan hasil wawancara.

3.5.3. Studi Pustaka

Pengumpulan data melalui studi pustaka terkait dengan topik penelitian mengenai kondisi lanskap hulu DAS Kalibekasi serta teori-teori mengenai struktur, fungsi, dan dinamika keanekaragaman hayati pekarangan. Data iklim didapatkan dari BKMG Darmaga dan data statistik TWA Gunung Pancar. Data statistik biofisik dan sosial ekonomi hulu DAS Kalibekasi didapatkan dari data BPDAS, BPS Kabupaten Bogor, profil Desa Karang Tengah dan Kadungmangu. Studi pustaka mengenai struktur, fungsi, dan keanekaragaman hayati pekarangan diperlukan khususnya untuk pemantapan metode dan untuk membahas hasil dari penelitian ini. Studi pustaka ini didapatkan melalui artikel jurnal, buku dan internet. 3.6. Metode Pengolahan, Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data Data mentah yang dihasilkan dari penelitian ini ditabulasi dan diolah dengan bantuan MS. Excel 2007. Pengolahan data ini untuk mendapatkan jumlah, rata-rata, median serta grafik dan diagram yang diperlukan untuk tampilan data.

3.6.2 Analisis Struktur Pekarangan

Analisis struktur pekarangan meliputi luas pekarangan; tata ruang pekarangan; jenis tanaman menghitung dominasi menggunakan SDR – Summed Dominance Ratio dan ternak; letak tanaman, kandang dan kolam; dan strata tanaman berdasarkan lima kelas ketinggian tanaman 1 m 2 ; 1-2 m; 2-5 m; 5-10 m; dan 10 m Arifin, 1998. Data sebaran elemen di pekarangan ini ditampilkan dalam bentuk denah yang diolah menggunakan software Microsoft Office Visio 2007. Elemen yang umum ditemukan di pekarangan tersebut dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui fungsi dari elemen tersebut dan hubungannya dengan budaya masyarakat di lokasi penelitian. Identifikasi tanaman di pekarangan dilakukan untuk mengetahui komposisi tanaman di pekarangan. Untuk mengetahui komposisi tanaman ini, digunakan rumus SDR Summed Dominance Ratio. Sebelum menghitung SDR, nilai kerapatan relatif spesies RD a dan frekuensi relatif spesies RF a harus diketahui terlebih dahulu. Berikut adalah rumusnya Kehlenbeck, 2007: