Sosial dan Kependudukan Analisis Situasional Hulu DAS Kalibekasi 1. Letak Geografis dan Administratif
daerah kota dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu pekarangan sempit 120 m
2
, pekarangan sedang 120-400 m
2
, pekarangan luas 400-1000 m
2
, dan pekarangan sangat luas 1000 m
2
. Dari pengamatan yang dilakukan pada keempat ukuran pekarangan di daerah urban tersebut, terdapat perbedaan pola plot
pekarangan Gambar 15.
Gambar 15. Empat pola plot pekarangan di daerah perkotaan di hulu DAS Kalibekasi
Pola desain pekarangan pertama adalah pola pekarangan sempit yang biasanya dimiliki oleh cluster kecil. Pekarangan sempit hanya memiliki
pekarangan depan dan belakang saja. Kondisi berbeda dapat ditemui pada rumah berada di hook pojok jalan yang memiliki kelebihan tanah. Kelebihan tanah di
samping ini juga biasanya sangat sempit dengan lebar kurang dari 2 m. Seratus persen pemilik rumah berniat atau telah melakukan penambahan bangunan ke
belakang dan disisakan pekarangan bagian depan saja. Pekarangan sempit ini memiliki koleksi tanaman rendah, seperti semak dan penutup tanah dengan
beberapa perdu atau pohon yang dijadikan focal point atau berfungsi sebagai peneduh. Elemen yang sering dijumpai pada pekarangan sempit adalah pot
tanaman. Pot tanaman sangat dibutuhkan apalagi setengah dari lahan pekarangan
bagian depan merupakan car port yang dilapisi perkerasan. Biasanya pemilik rumah menaruh pot tanaman di pinggir car port.
Pola desain pekarangan kedua adalah pola pekarangan sedang yang tidak jauh berbeda dengan pola pekarangan sempit kecuali ukurannya yang lebih luas.
Pada pekarangan sedang, tanaman tinggi lebih banyak daripada pekarangan sempit. Perbedaan lain yang mencolok adalah adanya pekarangan bagian samping
yang ditanami vegetasi. Pola desain pekarangan yang ketiga adalah pola pekarangan besar.
Pekarangan ini sudah memiliki ruang penuh di keempat sisinya. Sebanyak 67,77 pekarangan kelompok ini membuat pagar pembatas di satu sisi sehingga terkesan
bahwa pekarangan hanya dibagi menjadi dua zonasi, yaitu pekarangan depan dan pekarangan belakang. Pada pekarangan besar, dapat ditemui elemen lain yang
sulit ditemukan di pekarangan sempit dan pekarangan sedang, yaitu pergola, kadang dan kolam. Hal ini dikarenakan elemen-elemen tersebut membutuhkan
ruang yang luas. Mulai pekarangan besar, penggunaan pot untuk tempat tumbuh tanaman dengan alasan tidak ada lahan untuk bertanam sudah tidak ditemukan.
Keberadaan pot pada pekarangan besar biasanya untuk alasan estetika. Pola desain pekarangan terakhir adalah pola pekarangan sangat besar.
Rumah dan pekarangan ini pada umumnya merupakan free design atau desain bebas sesuai dengan keinginan pemilik rumah sehingga peletakan bangunan dan
elemen-elemen pekarangan ditentukan secara bebas menurut selera pemilik rumah, bahkan ada beberapa kavling yang tidak memiliki lahan berbentuk petak.
Walaupun begitu, terdapat pola yang sama yaitu rumah utama pasti berada di tengah dengan ukuran pekarangan depan lebih sempit daripada bagian belakang.
Pekarangan bagian depan ini pada umumnya merupakan taman yang ditanami tanaman hias. Pekarangan belakang biasanya lebih kompleks dengan
keanekaragaman tanaman yang cukup tinggi serta elemen-elemen lainnya, seperti kolam, kandang dan gazebo.