d. Alih fungsi lahan
Sebagai daerah urban dan penyangga Jakarta, laju pertumbuhan industri dan perumahan di Kabupaten Bogor beberapa tahun terakhir mengalami
peningkatan. Peningkatan penggunaan lahan untuk dua sektor tersebut akan mengurangi ketersediaan lahan pertanian pangan. Tidak sedikit industri dan
perumahan dibangun di atas lahan yang awal mulanya adalah persawahan. Hal ini juga terjadi terhadap areal kolam-kolam perikanan. Belum adanya
regulasi yang mengatur tentang lahan abadi untuk pertanianperikanan menyebabkan alih fungsi lahan berlangsung sporadis di berbagai wilayah
Kabupaten Bogor. Apabila lahan potensial perikanan di Kawasan Minapolitan tidak dapat dijaga keberadaannya akan menjadi ancaman terhadap
keberlanjutan Kawasan Minapolitan dan usaha masyarakat perikanan yang berlangsung di dalamnya.
6.2 Evaluasi Faktor Strategis
Dalam tahap masukan ini dilakukan analisis IFE dan analisis EFE yang didasarkan pada hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan
faktor strategis internal dan eksternal . Pengisian matriks EFE-IFE dilakukan dengan memberi bobot dan rating pada setiap faktor eksternal dan internal
tersebut.
6.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Matrix
Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis internal berupa kekuatan dan kelemahan yang
berpengaruh terhadap pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor. Hasil evaluasi faktor internal berdasarkan jawaban dari responden
diperoleh skor dari perkalian bobot dan rating pada masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Matriks evaluasi Faktor Internal secara lengkap
disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Matrix Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor
No. Faktor Strategis
Internal Bobot
Rating Bobot
x R
at in
g A. Kekuatan
1. Keunggulan komparatif
komoditas lele 0,104
4 0,415
2. Jumlah pembudidaya
lele yang besar 0,114
4 0,455
3. Adanya kelembagaan
formal 0,104
3 0,311
4. Siklus produksi tidak
bersifat musiman 0,097
3 0,291
5. Potensi lahan yang
memadai 0,104
3 0,311
6. Tersedianya
infrastruktur yang memadai
0,100 3
0,301
Jumlah 0,622
2,084
B. Kelemahan
1. Kualitas dan
keterampilan SDM masih rendah
0,094 1
0,094 2.
Akses informasi pemasaran masih
terbatas 0,094
1 0,094
3. Akses permodalan dan
pembiayaan terbatas
0,090 1
0,090 4.
Sebagian besar pembudidaya
belum menerapkan CBIB
0,100 1
0,100
Jumlah 0,378
0,378 Total
1,000 2,462