4. Tahun 90-an hingga sekarang kegiatan perikanan budidaya di Kabupaten Bogor yang secara lokal maupun nasional masih danggap memegang peran
penting adalah pembenihan patin, bawal dan gurame serta produsen lele ukuran konsumsi dengan produksi sekitar 40 tonhari.
Tabel 13. Target dan Realisasi Produksi Ikan Konsumsi Kabupaten Bogor
Target Realisasi
ton ton
2009 27.596,02
28.742,72 2010
34.919,69 36.062,44
2011 55.386,00
56.577,67
Tahun
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor, 2011
Produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bogor selama tiga tahun terakhir selalu mengalami peningkatan Tabel 13. Produksi ikan konsumsi pada Tahun
2011 adalah sebesar 56.577,67 ton. Sebesar 88,86 dari produksi tersebut merupakan kontribusi dari cabang usaha kolam air tenang yaitu sebesar
50.277,35 ton. Sebanyak 60,47 dari produksi kolam air tenang dihasilkan oleh areal budidaya yang berada di kawasan minapolitan. Luas areal, jumlah RTP
rumah tangga pembudidaya dan produksi di kawasan minapolitan dapat dilihat pada Tabel. 14.
Tabel 14. Luas Areal, Jumlah RTP dan Produksi Perikanan di Kawasan Minapolitan
Jml RTP Luas Areal
Produksi Ikan Konsumsi orang
Ha ton
Kemang 153
105,13 5.632,25
Parung 565
140,05 11.010,79
Ciseeng 625
399,36 16.565,63
Gunung Sindur 455
149,43 7.568,36
Jumlah 1.798
793,97 40.777,03
Kecamatan
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor, 2011
4.5 Budidaya Lele di Kawasan Minapolitan
Penyelenggaraan perikanan lele di kawasan Minapolitan meliputi jenis usaha budidaya, pemasaran hasil perikanan, infrastruktur perikanan serta
kebijakan pengembangan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah.
A. Jenis Usaha Budidaya Lele
Para pembudidaya lele di kawasan minapolitan melakukan usaha budidaya lele dalam tiga jenis usaha yaitu:
a pembenihan; usaha yang bertujuan memproduksi benih lele ukuran tertentu melalui proses pemijahan induk, penetasan dan perawatan benih lele
b pendederan; usaha yang dilakukan melalui peyebaran benih di kolam pembesaran sementara untuk menghasilkan benih siap untuk dibesarkan.
c pembesaran; usaha yang dilakukan melalui pemeliharan benih ukuran tertentu hingga mencapai ukuran konsumsi
Terdapat 1.113 pembudidaya lele di Kawasan Minapolitan, sebagian pembudidaya 42,73 merupakan pelaku usaha pembenihan dan sebanyak
39,09 merupakan pelaku usaha pembesaran dan sisanya adalah pelaku usaha pendederan sebanyak 18,18.
B. Pemasaran Hasil Perikanan
Pemasaran ikan segar khususnya lele sudah berjalan rutin dan hampir tidak ada permasalahan dalam proses penjualan. Selain di Bogor, pemasaran
ikan lele yang terbesar adalah ke Jakarta dan Tangerang. Sistem pemasaran dilakukan melalui rantai pemasaran yang dimulai dari pembudidaya, pedagang
pengumpul hingga konsumen. Penjualan ikan segar ke konsumen hampir seluruhnya dilakukan oleh pedagang pengumpul. Hal ini disebabkan karena
konsumen menginginkan kontinuitas produk baik dalam jangka harian, mingguan atau bulanan. Sedangkan pembesaran lele memerlukan waktu sekitar dua
hingga tiga bulan sehingga tidak mungkin pembudidaya skala kecil dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara kontiniu. Selama ini pasar konsumen
utama ikan lele adalah pedagang warung tenda penjual pecel lele di Jabodetabek.
.
C. Infrastruktur Perikanan
Pengembangan infrastruktur dasar dan infrastruktur perikanan adalah salah satu strategi penting dalam pengembangan kegiatan minapolitan. Strategi
ini dapat mendukung strategi-strategi lainnya, sehingga pengembangan strategi ini tidak terlepas dengan strategi lainnya dalam pengembangan kawasan
minapolitan. Beberapa kegiatan infrastruktur dasar dan infrastruktur perikanan yang tersedia di Kawasan Minapolitan adalah: i sarana dan prasarana
transportasi; ii jaringan irigasi dan pelayanannya; iii jaringan listrik dan telekomunikasi dan iv sarana pendukung kegiatan bisnis perikanan seperti
pasar benih ikan.
D. Kebijakan Pengembangan Perikanan
Semenjak ditetapkannya Kabupaten Bogor sebagai lokasi Minapolitan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009
tentang Penetapan Lokasi Minapolitan dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Bogor Nomor 523.31227KptsHuk2010 tentang Penetapan Lokasi
Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor yang meliputi Kecamatan Ciseeng, Parung, Kemang dan Gunungsindur memberikan implikasi
terhadap peningkatan pembiayaan pemerintah terhadap programkegiatan yang dilaksanakan di Kawasan Minapolitan. Secara umum perkembangan besaran
pembiayaan sektor perikanan di Kabupaten Bogor disajikan dalam Gambar 5.
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan, 2012 -
1.000.000.000 2.000.000.000
3.000.000.000 4.000.000.000
5.000.000.000 6.000.000.000
7.000.000.000 8.000.000.000
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
APBD Kab. Bogor APBD Prop Jabar
APBN