Masalah  permodalan  bukan  merupakan  hal  yang  baru  dalam  berbagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk pengembangan perikanan
di  Kawasan  Minapolitan  Kabupaten  Bogor.  Para  pembudidaya  relatif  lemah dalam mengakses modal. Permasalahan yang dihadapi secara umum adalah: a
usaha perikanan oleh para investor dianggap memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi;  b  sistem  dan  penyaluran  kredit  yang  rumit  dan  berbelit,  pelaku  usaha
sering dihadapkan pada kesulitan menyediakan agunan sebagai jaminan kredit; c  terbatasnya  jumlah  lembaga  permodalan  atau  sumber  pembiayaan.  Dengan
adanya  berbagai  kesulitan  dalam  akses  terhadap  permodalan  disatu  sisi sementara  di  sisi  lain  kebutuhan  keuangan  sangat  mendesak,  banyak  pelaku
usaha  perikanan  yang  terjebak  dalam  rente  keuangan  yang  memberlakukan suku bunga pinjaman jauh diatas suku bunga bank.
d.  Sebagian besar pembudidaya belum menerapkan CBIB
Cara  Budidaya  Ikan  yang  Baik  CBIB  adalah  cara  memelihara  danatau membesarkan  ikan  serta  memanen  hasilnya  dalam  lingkungan  yang  terkontrol
sehingga  memberikan  jaminan  keamanan  pangan  dari  pembudidayaan  dengan memperhatikan sanitasi, pakan, obat ikan dan bahan kimia serta biologis. Tujuan
dari  CBIB  adalah  menjamin  mutu  dan  keamanan  pangan  hasil  pembudidayaan ikan.  Dalam  perkembangannya,  nanti  jika  suatu  pokdakan  atau  pembudidaya
ikan  telah  mampu  menerapkan  CBIB,  maka  akan  memperoleh  sertifikasi  CBIB dari  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan.  Sertifikasi  CBIB  merupakan
serangkaian  kegiatan  penerbitan  dan  pengendalian  sertifikat  melalui  penilaian kesesuaian yang dipersyaratkan dalam CBIB.
Saat  ini  belum  banyak  pembudidaya  di  Kawasan  Minapolitan  yang menerapkan  CBIB  secara  benar.  Hal  ini  disebabkan  karena  kurangnya
sosialisasi  mengenai  aturan  tersebut  serta  para  pembudidaya  umumnya  hanya peduli  terhadap  kuantitas  lele  yang  dihasilkan  tanpa  begitu  memperhatikan
kualitas yang terkait mutu dan keamanan pangan.
6.1.2 Identifikasi Faktor Eksternal 1 Peluang
Faktor  eksternal  yang  berpengaruh  terhadap  pengembangan  Kawasan Minapolitan  di  Kabupaten  Bogor  dan  diidentifikasi  sebagai  peluang  antara  lain
adalah:  a  potensi  penyerapan  pasar  yang  besar,  b  perkembangan  teknologi
budidaya  dan  pasca  panen,  c  investasi  dan  dukungan  dunia  usaha,  dan  d dukungan kebijakan pemerintah.
a. Potensi pasar yang besar
Penduduk  Kabupaten  Bogor  pada  Tahun  2012  yang  mencapai  5.077.210 jiwa  merupakan  potensi  pasar  yang  sangat  besar  untuk  pemasaran  ikan  lele.
Selain  itu  konsumen  di  wilayah  Jakarta  dan  Tangerang  juga  merupakan  pasar yang  sangat  potensial.  Potensi  pasar  ikan  lele  konsumsi  di  Jakarta  dan
Tangerang mencapai 80-100 tonhari. Potensi pasar ikan lele tersebut sejauh ini belum  dapat  dipenuhi  seluruhnya  oleh  Kabupaten  Bogor.  Dari  potensi  pasar
tersebut, Kabupaten Bogor baru bisa memasok 40-50 ton per hari yang sebagian besar pasokannya berasal dari Kawasan Minapolitan.
b. Perkembangan teknologi budidaya dan pasca panen
Teknologi  yang  semakin  berkembang  merupakan  peluang  yang  dapat memberikan  dampak  positif  bagi  pengembangan  kawasan  minapolitan.
Penggunaan  teknologi  tepat  guna  yang  merupakan  hasil  inovasi  dalam  bidang budidaya maupun pasca panen mempunyai peranan yang cukup penting dalam
peningkatan  poduksi  Kawasan  Minapolitan.  Perkembangan  teknologi  budidaya memungkinkan  para  pembudidaya  melakukan  proses  produksi  secara  lebih
efisien  sedangkan  teknologi  pasca  panen  memberikan  kesempatan  kepada pelaku  usaha  untuk  memperoleh  pendapatan  yang  lebih  melalui  diversifikasi
produk  olahan  lele.  Perkembangan  teknologi  ini  menurut  Abdullah  dan  Samah 2013 harus disikapi melalui penyuluhan dan pelatihan oleh lembaga terkait agar
para pelaku usaha memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam mengaplikasikan teknologi tersebut.
c. Investasi dan dukungan dunia usaha
Dengan  adanya  pihak  investor  yang  akan  berinvestasi  dibidang  budidaya  lele maupun  pengolahan  lele  diharapkan  dapat  memberikan  keuntungan  bagi  perekonomian
masyarakat.  Selama  ini  kendala  utama  dalam  peningkatan  produksi  adalah  modal pembudidaya  ataupun  pelaku  pengolahan  yang  terbatas.  Sehingga  skala  usaha  yang
dilakukan  belum  ekonomis.  Dengan  adanya  minat  investor  dibidang  budidaya  dan industri  pengolahan  diharapkan  perekonomian  masyarakat  akan  lebih  maju  serta
pendapatan petani jauh lebih meningkat. Peningkatan tersebut, karena adanya penyerapan