Investasi dan dukungan dunia usaha

tenaga kerja serta bantuan permodalan kepada para pelaku usaha kecil untuk melakukan budidaya dan pengolahan hasil perikanan.

d. Dukungan kebijakan pemerintah

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Bogor Nomor 523.31227KptsHuk2010 tentang Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor yang meliputi Kecamatan Ciseeng, Parung, Kemang dan Gunungsindur merupakan payung hukum yang dijadikan dasar pembentukan Kawasan Minapolitan. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Kabupaten Bogor sedikitnya telah memberikan jaminan bagi para pembudidaya akan keberlangsungan usahanya di masa mendatang. Selain itu para pembudidaya dapat lebih banyak mengakses berbagai program pemerintah yang terkait dengan pengembangan Kawasan Minapolitan. 2 Ancaman Faktor eksternal yang diidentifikasi sebagai ancaman antara lain adalah: a ketidakstabilan ekonomi makro, b degradasi lingkungan dan bencana alam, c persaingan pasar produk sejenis, dan d alih fungsi lahan.

a. Ketidakstabilan ekonomi makro

Stabilitas perekonomian merupakan prasyarat dasar untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Perekonomian makro yang tidak stabil menimbulkan biaya tinggi bagi masyarakat. Masalah ekonomi makro menyangkut persoalan yang saling berkaitan yaitu krisis anggaran, hutang yang terus membengkak dan segera jatuh tempo, serta beban subsidi yang sulit diturunkan. Sebagai contoh kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga-harga dari produksi yang mengandalkan BBM mengakibatkan inflasi menjadi tinggi. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga dalam menyusun perencanaan masa depan, khususnya perencanaan investasi. Daerah dengan produktivitas rendah akan mengalami pemiskinan secara gradual. Kebijakan ekonomi makro yang cenderung kurang memberikan perhatian terhadap usaha masyarakat lokal yang berskala kecil merupakan ancaman bagi keberlangsungan pengembangan ekonomi lokal yang bertumpu pada pengembangan sektor-sektor yang menjadi aktivitas ekonomi utama masyarakat lokal local competence. Kebijakan ekonomi makro tersebut telah menimbulkan kesenjangan antar kelompok dan antar daerah. Hanya kelompok atau daerah yang memiliki akses terhadap modal, kredit, informasi dan kekuasaan yang dapat mengambil manfaat dari program-program pembangunan. Keuntungan ekonomi dari pemanfaatan sumber daya alam baru dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu, namun belum oleh kelompok masyarakat lainnya seperti petani, produsen dan pelaku usaha mikro.

b. Degradasi lingkungan dan bencana alam

Degradasi lingkungan dan perubahan ekologis sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat, karena berpengaruh secara signifikan terhadap usaha perekonomian yang ada. Terdapat ketergantungan yang tinggi antara aktivitas ekonomi masyarakat dengan sumberdaya ekologis. Kegiatan perikanan sangat bergantung terhadap ketersediaan air. Kerusakan lingkungan di hulu akan sangat berdampak terhadap ketersediaan air di musim kemarau, air yang tersedia seringkali tidak mencukupi untuk kegiatan pertanian dan perikanan. Selain itu curah hujan yang tinggi di Kabupaten Bogor seringkali menyebabkan meluapnya sungai dan menjebolkan tanggul saluran irigasi yang diantaranya dipergunakan untuk mengairi kolam-kolam lele di Kawasan Minapolitan.

c. Persaingan pasar produk sejenis

Kondisi pasar yang sama menyebabkan persaingan dengan daerah lain yang memiliki komoditas unggulan dan tujuan pasar yang sama. Produktivitas dan efisiensi produksi merupakan kunci untuk memenangkan persaingan pasar yang semakin ketat. Selama ini kompetitor utama Kabupaten Bogor untuk pasar Jakarta dan Tangerang adalah Kabupaten Indramayu dan tidak tertutup kemungkinan akan muncul pesaing-pesaing baru dalam menguasai pasar. Salah satunya Boyolali, yang produk lelenya sudah mulai masuk ke pasar Jakarta. Hasil penelitian Hatani et al. 2013 di perusahaan perikanan di Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa daya saing tinggi dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kehandalan perusahaan dalam pengiriman produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dibandingkan kompetitor adalah faktor dominan dalam mendukung daya saing perusahaan. Hal ini berkontribusi signifikan dalam memperbaiki kinerja perusahaan perikanan.