Evaluasi Perkembangan dan Kinerja Program Minapolitan Kabupaten Bogor
dimensi pemasaran, dimensi usaha tani, dimensi infrastruktur dan dimensi suprastruktur.
Kategori keberlanjutannya menggunakan skor yang diadopsi dari Kavanagh 2001 yakni jika didapat skor 25 menunjukkan bahwa dimensi
tersebut tidak berkelanjutan; jika didapat skor 26 – 55 menunjukkan bahwa
dimensi tersebut kurang berkelanjutan ; jika didapat skor 56 – 75 menunjukkan
bahwa dimensi tersebut cukup berkelanjutan; dan apabila diperoleh skor75 menandakan bahwa dimensi tersebut berkelanjutan.
Hasil analisis indeks keberlanjutan terhadap 37 atribut Kawasan Minapolitan yang terdiri atas 8 atribut agroindustri, 6 atribut pemasaran, 8 atribut
usaha tani, 8 atribut infrastruktur, dan 7 atribut suprastruktur diperoleh nilai indeks keberlanjutan 73,36 atau kurang dari 75 berarti status pengelolaan
Kawasan Minapolitan cukup berkelanjutan. Dimensi dengan kategori berkelanjutan diperoleh dari dimensi infrastruktur dan suprastruktur, sedangkan
ketiga dimensi lainnya dengan kategori cukup berkelanjutan. Nilai indeks keberlanjutan multidimensi disajikan dengan diagram layang-layang pada
Gambar 6.
Gambar 6. Indeks Keberlanjutan Dimensi Penopang Kawasan Minapolitan Kelayakan terhadap hasil kajian yang dilakukan di Kawasan Minapolitan
diuji melalui analisis Root Mean Square terhadap parameter statistik berupa nilai stress dan koefisien determinasi r
2
. Parameter statistik ini berperan dalam menentukan perlu tidaknya penambahan atribut sehingga dimensi yang dikaji
- 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
AGROINDUSTRI 65,74
PEMASARAN 69.75
USAHA TANI 72,84 INFRASTRUKTUR
83.33 SUPRASTRUKTUR
75.13
dapat mendekati kondisi sebenarnya. Adapun nilai stress dan r
2
hasil dari analisis Root Mean Square dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 23. Hasil Analisis Root Mean Square terhadap Dimensi Pendukung Keberlanjutan Kawasan Minapolitan
Sumber: Pengolahan data primer, 2012
Tabel 23 memperlihatkan bahwa setiap dimensi yang terdapat dalam penelitian memiliki nilai stress yang jauh lebih kecil dari ketetapan yang ada yaitu
25 persen. Semakin kecil nilai stress berarti semakin baik kualitas hasil analisis yang dilakukan. Selain nilai stress, juga dilakukan penilaian terhadap koefisien
determinasi r
2
. Hasil perhitungan menunjukkan nilai r
2
yang diperoleh antara 0,96-0,99. Hasil analisis dikatakan semakin baik jika nilai koefisiensi determinasi
semakin besar mendekati 1. Dengan demikian berdasarkan dua parameter tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh elemen yang digunakan dalam analisis
keberlanjutan pengelolaan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor termasuk dalam kategori baik dalam menerangkan kelima dimensi yang dianalisis.